(Foto: Wayne Kash)
Dream - Biasanya, wanita menggunakan riasan untuk mempercantik diri. Tetapi, hal itu tampaknya bukan sekadar tujuan dari Wayne Kash, seorang makeup artist asal Detroit, Michigan, Amerika Serikat.
Belum lama ini, Kash mengunggah foto before-after riasan wajah seorang pelanggannya. Di foto itu, seorang perempuan tampak memiliki lebam di sekitar matanya.
Wanita itu meminta Kash untuk menutupi lebam tersebut dengan riasan yang luar biasa sempurna. Alhasil, luka lebam itu tak terlihat di wajahnya.

Dalam laporan Rifinery29, awalnya foto tersebut mengundang komentar miring dari warganet. Tetapi akhirnya, sang klien yang bernama Troi membuat klarifikasi sebelum periasnya dirundung di dunia maya.
© Dream
" Kalau kamu tak memiliki atau tidak tinggal satu rumah dengan orang yang mengalami gangguan psikisnya, kamu tidak akan paham mengenai foto luka pada wajahku ini," tulis Troi yang mengunggah kembali foto viralnya.
" Saudara lelakiku menderita gangguan jiwa yang serius, yakni Schizoaffective Disorder, dan kebetulan saat itu aku sedang berada di dekatnya ketika ia sedang mengamuk," ucap Troi melanjutkan.
Ia benar-benar kaget, karena sebelumnya saudara laki-lakinya itu tak pernah melayangkan pukulan sekalipun. Sialnya lagi, insiden tersebut terjadi dalam waktu dua hari sebelum pesta ulang tahunnya yang ke 21, sehingga Troi sempat merasa putus asa.
" Aku menangis selama dua hari dan membatalkan pesta ulang tahunku. Aku merasa jelek, malu, sakit, dan aku yakin orang akan berpikir bahwa aku disiksa," ujar dia.

" Aku hanya ingin tampil cantik di pesta ulang tahunku yang ke-21, dan penata rias Wayne Kash mengabulkan permintaanku. Aku sangat berterima kasih untuk hal itu."
© Dream
Awalnya, Troi, yang juga merupakan seorang petinju, memberitahu Kash lukanya didapati dari perkelahian di ring tinju. Saat itu, Kash bahkan merasa terkejut.
" Aku tidak dapat membayangkan berapa banyak keberanian yang dimilikinya untuk dapat menceritakan kisah asli di balik lukanya," Kash menulis lewat Instagram.
" Kita belum menganggap serius masalah penyakit psikis, terutama di kalangan komunitas orang Afrika Amerika. Untuk itu, aku memuji keberaniannya dan aku mendukungnya selagi ia tetap lanjut untuk hidup sehat dan bahagia," tulis Kash melanjutkan.
Mungkin, kita tidak bisa menghilangkan penyakit psikis, namun kita dapat membasmi stigmanya. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan membicarakannya.
Tindakan Troi untuk menyebarkan kepada publik mengenai kehidupan pribadinya merupakan sebuah kemajuan yang membantu kita untuk terus berkembang.
(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
