Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Polisorbat 80

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 19 Januari 2021 11:45
Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Polisorbat 80
Benarkah vaksin Covid-19 mengandung Polisorbat 80?

Dream - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai dengan menggunakan produk CoronaVac buatan Sinovac Biotech Ltd. Di tengah gencarnya upaya pengendalian wabah tersebut, masyarakat diberondong berbagai informasi hoaks terkat vaksin tersebut.

Salah satunya adalah informasi hoaks terkait bahaya vaksin Covid-19 karena mengandung Polisorba 80.

Salah satu akun yang mengunggah klaim ini bernama Marissa Payton. Ia mengunggah informasi tersebut melalui Facebook pada 3 Januari 2021.

Unggahan Facebook© Kominfo

Dalam unggahannya terdapat gambar berserta narasi:

" Vaccines Dirty Little Secret!! Polysorbate 80. This chemical emulsifier suppresses the immune system and bypasses the blood brain barrier which can cause ANAPHYLACTIC SHOCK, ENCEPHALITIS and INFERTILITY."

atau dalam Bahasa Indonesia

" Rahasia kotor vaksin!! Polysorbate 80. Pengemulsi kimiawi ini menekan sistem kekebalan dan melewati sawar darah otak yang dapat menyebabkan anafilaksis, radang otak dan kemandulan."

Lalu benarkah vaksin yang mengandung Polisorbat 80 berbahaya dan menyebabkan akibat seperti unggahan di atas?

1 dari 3 halaman

Cek Fakta

Dalam laporan tertulis Kominfo dengan judul Hoaks Vaksin Covid-19 yang dilansir dari Liputan6.com ''Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin yang Mengandung Polisorban 80 Berbahaya'' yang dirilis pada 18 Januari 2021 ditemukan fakta, terdapat artikel berjudul ''Posts mislead on risk posed by vaccine ingredient' yang tayang di AFP Fact Check, Jumat 16 Januari 2021.

Di sana terdapat penjelasan bahwa isu serupa sudah beredar sejak 2017. Namun postingan serupa marak kembali dibagikan setelah vaksin covid-19 mendapat izin darurat (EUA) di beberapa negara.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), vaksin covid-19 buatan Pfizer dan Mordena tidak mengandung Polisorbat 80.

Polisorbat 80 lazim digunakan di vaksin sebagai pengelmusi untuk menyatukan bahan. Tak hanya vaksin, Polisorbat 80 juga digunakan di produk kosmetik, vitamin, bahkan produk makanan seperti es krim.

" Biasanya dalam satu cangkir es krim mengandung lebih dari 300 ribu microgram Polisorbat 80. Sebaliknya jumlah Polisorbat 80 dalam formulasi vaksin hanya sekitar 50 gram," ujar Suresh Mittal Profesor Virologi Purdue University pada AFP Fact Check.

" Tidak ada kekhawatiran yang signifikan tentang penggunaan Polisorbat 80 pada vaksin, kecuali ada orang yang alergi dengan bahan itu," katanya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Masih dalam artikel Liputan6.com, terdapat penjelasan dari Cosby Stone Jr, Instruktur alergi dan imunologi di Klinik Alergi Obat Universitas Vanderbilt tentang Polisorbat 80.

" Kasus alergi akibat Polisorbat 80 juga sangat jarang terjadi, mungkin hanya satu dari sejuta. Polisorbat 80 seperti halnya penstabil dalam vaksin, jadi tidak mungkin menembus sawar darah otak," kata Stone menegaskan.

Terkait keamanan vaksin, Libby Richards, profesor di Purdue School of Nursing menjelaskan, " Vaksin memiliki sejarah keamanan yang panjang dan menjalani pengujian keamanan dan kemanjuran yang ketat sebelum tersedia untuk umum. Bahan-bahan vaksin digunakan pada tingkat paling minimum untuk menjaga agar vaksin tetap aman dan seefektif mungkin."

 

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Postingan yang menyebut vaksin covid-19 buatan Pfizer dan Modena yang mengandung polisorbat berbahaya adalah tidak benar.

Beri Komentar