(Foto: Instagram Vivi Zubedi)
Dream - Busana hijab dan abaya menggemparkan panggung New York Fashion Week (NYFW) 2018 pada Kamis, 7 September 2017. Dua desainer hijab Indonesia, Dian Pelangi dan Vivi Zubedi menampilkan 14 looks dari setiap koleksinya masing-masing.
Ketika diwawancarai media asing, seperti laporan Arabnews, keduanya berharap melalui fashion dapat mengubah prasangka dunia Barat terhadap hijab.
" Kami tidak merasa tertekan, dan kami hanya ingin menunjukan kepada dunia bahwa kami (hijabers) tetap dapat tampil cantik dam stylish dengan hijab kami," ujar Dian Pelangi.
Dian sendiri merupakan salah satu dari lima desainer Indonesia dalam kategori couture ready to wear. Berkolaborasi dengan desainer aksesoris, Dian mempersembahkan koleksinya dalam acara " Indonesian Diversity" , yang dipamerkan pada hari pertama gelaran NYFW 2018. NYFW digelar mulai dari 7-13 September 2017.
Kedua desainer itu menyajikan rancangan busana yang secara khusus menonjolkan kemakmuran, modernisasi, dan religiusme wanita Muslim. Model yang berjalan di runway pun semuanya dibalut dengan hijab bergaya islami.
Koleksi elegan Dian Pelangi memakai perpaduan material yang warna-warni dari Indonesia, seperti batik cap dan tie dye, yang membalut para wanita dari kepala hingga rok panjang, celana lebar, jaket loose, dan bahan brokat.
Hijab yang dipakai untuk penutup kepala model menggunakan scarf dan aksesoris bergaya wanita bangsawan di zaman Medieval atau Renaisans Eropa.
Dian mengaku bahwa inspirasinya datang dari buku best seller 'Humans of New York' karya fotografer Amerika Branden Stanton yang mendokumentasikan keberagaman dari 8.5 juta manusia yang tinggal di kota.
Sedangkan Vivi tertarik memulai debutnya di New York Fashion Week,karena tergerak terhadap kebijakan Donald Trump yang melarang imigrasi rakyat Muslim dari beberapa negara-negara.
" Pak Presiden, saya cinta negara Anda dan saya juga cinta orang-orangnya, dan kami tidak akan melakukan hal buruk apapun kepada Anda dan orang-orang Anda. Kami semua adalah sama, ini perihal kemanusiaan," ucap desainer berusia 30 tahun itu.
Sedangkan tampilan busana milik Vivi terlihat lebih konservatif dengan mengeluarkan rancangan abaya modern. Didominasi warna hitam, seperti pakaian yang identik dengan perempuan Arab dan dipakai oleh sebagian wanita Muslim lainnya.
Vivi mengaku terinspirasi dari desain Mekkah, Madina, dan Janah, yang merupakan situs bersejarah umat Muslim pada abaya, beserta tulisan Arab dan kalimat 'All colors matter'.
Keberagaman adalah hal yang populer pada panggung musim ini, dimana para fashionista mengkritisi kebijakan Trump. Model dari berbagai ukuran tubuh dan warna kulit justru yuang justru semakin kuat ditonjolkan.
Kehadiran 5 desainer Indonesia mengubah kebiasaan pengunjung fashion week. Jika selama ini, barisan penonton selalu diramaikan dengan penonton berkulit putih maka kini diwarnai oleh hijabers. Bahkan, banyak juga para perempuan yang berkulit gelap, wanita latin dan para tamu dari berbagai negara-negara Asia dan Timur Tengah.
(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR