Hipertensi (Foto: Shutterstock)
Dream - Tidak semua penyakit memiliki gejala yang jelas. Banyak penyakit yang berujung kematian justru memiliki gejala yang samar.
Salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan hasil pengukuran yang didapat atau ditimbulkan dari tekanan aliran darah sepanjang pembuluh darah arteri.
Berapa Ukuran Tekanan Darah Normal?
Umumnya, seseorang dinyatakan mengidap hipertensi jika tekanan darahnya sudah lebih dari 140/90 mmHg. Namun, sebenarnya ada beberapa grade atau tingkatan yang menentukan kapan seseorang harus mulai berhati-hati terhadap dampak hipertensi.
Seperti yang diketahui, tekanan darah normal berada pada 120/80 mmHg. Stase normal masih dirasakan pada ukuran sistol dan diastol 120-129/80-84 mmHg.
Jadi jika tekanan darahmu 129/84 mmHg, masih dikategorikan normal dan tidak terlihat kerusakan pada organ.
Sedangkan ukuran sistol 130-139 mmHg serta diastol 85-89 mmHg, tekanan darahnya diklaim tidak optimal namun belum banyak kerusakan pada organ.
" Derajat hipertensi sendiri terdiri dari 3 bagian. Derajat pertama, sistolnya 140-159 mmHg dan diastolnya 90-99 mmHg. Kedua, sistolnya 160-179 mmHg, diastolnya 100-109 mmHg," ungkap Spesialis Saraf, Amanda Tiksnadi di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis 20 Februari 2020.
Penyebab hipertensi sendiri tidak selalu bisa diidentifikasi. Namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena hipertensi.

Di antaranya adalah usia, riwayat keluarga, obesitas, terlalu banyak mengonsumsi garam, kurang aktivitas fisik serta merokok.
" Hanya sekitar 10 persen hipertensi dipicu penyakit lain. Sedangkan 90 persen tidak teridentifikasi penyebab jelasnya," tambahnya.
Terlepas dari keseimbangan hormon, sangat penting untuk memerhatikan gaya hidup. Mulai dari pola makan sehat dan rendah garam, memperbanyak aktivitas serta menghindari rokok.
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah meningkat. Sehingga, tekanan darah juga akan meningkat.

Kurangnya aktivitas bisa meningkatkan denyut jantung sehingga bekerja lebih keras untuk memompa darah dan menyebabkan hipertensi.
Berbeda dengan yang disebutkan di atas, banyak mengonsumsi garam mengakibatkan tingginya kandungan natrium dalam darah, sehingga cairan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi.
Sedangkan merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah akibat zat kimia yang terkandung di dalamnya dan menimbulkan hipertensi.
Mengapa Hipertensi Bisa Disebabkan oleh Pengaruh Genetik?
Pada beberapa orang, menghindari penyebab di atas belum bisa menjamin akan terbebas dari hipertensi.
Faktor genetik seperti struktur pembuluh darah atau metabolisme kolesterol yang buruk bisa menyebabkan seseorang lebih rentan mengidap hipertensi.

Cara Mengendalikan Hipertensi
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang, rendah GGL (gula, garam dan lemak), mengontrol berat badan maupun lingkar pinggang ideal, tetap aktif, menghindari rokok serta membatasi konsumsi alkohol.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap