Bagaimana Cara Teknik Pengereman Mobil Yang Benar? (Foto: Shutterstock)
Dream – Teknik pengereman menjadi sangat penting untuk keselamatan mengemudi. Sehingga kita wajib tahu beragam teknik pengereman.
Ada beberapa cara yang harus diperhatikan agar rem bisa bekerja secara optimal, terutama bagi kendaraan yang belum dilengkapi dengan fitur antilock braking system (ABS).
Dikutip dari Pressroom Toyota Astra, Rabu 30 Oktober 2019, ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengerem, yaitu pulse dan threshold. Dua teknik ini punya cara yang berbeda.
Sebelum mengerem, kunci utama yang harus diperhatikan adalah grip ban ke aspal atau permukaan jalan. Secanggih apa pun rem mobil, kalau ban mobil tak dapat grip, pengereman, ya, takkan berjalan dengan baik.
Berikut ini adalah dua teknik pengereman yang bisa dilakukan.
Cara ini meniru kerja ABS. Kamu bisa menginjak pedal rem secara kuat dan injak-lepas berulang kali secara cepat. Ibaratnya, seperti memompa ban sepeda dengan kaki.
Tujuannya agar roda tak rerkunci dan kekuatan pengereman lebih optimal. Teknik sangat berguna bagi mobil yang belum mengusung teknologi ABS.
Cara ini lazim disebut dengan injakan mengambang. Caranya, kamu menginjak pedal secara kuat hingga mendekati batas pengunciabn. Kemudian, diangkat secara perlahan seperti injakan yang mengambang. Untuk mengangkat kaki, lakukan secara perlahan.
Salah satu cara mengetahui batas rem trercapai adalah suara berdecit dari ban. Nah, di situ kamu bisa melepas injakan dari pedal rem secara perlahan.
Teknik pengereman ini sebenarnya memerlukan waktu dan latihan agar kaki lebih terbiasa untuk melepas pedal lebih halus serta juga menghindari kaki menginjak pedal rem melewati batas penguncian roda membuat mobil tidak stabil. Perlu diketahui, teknik pengereman threshold bisa berbeda hasil jarak pengeremannya, tergantung dari permukaan dan kecepatan.
Ketika mengerem di jalanan kering hasilnya akan berbeda dengan jalanan basah. Begitu pula saat mengerem dengan kecepatan 100 km/jam, tentu berbeda dengan 40 km/jam.
Dream – Beberapa hari lalu, terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan dua puluhan kendaraan di Tol Cipularang. Kecelakaan fatal ini menyebabkan beberapa mobil terbakar dan menelan korban jiwa.
Belakangan, penyebab kecelakaan ini adalah kendaraan yang kelebihan muatan dan rem yang tak berfungsi maksimal.
Sekadar catatan, rem merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada kendaraan bermotor. Begitu bermasalah, nyawa dan pengguna jalan lain menjadi taruhannya.
Karena berperan penting, disarankan pengguna kendaraan melakukan servis berkala setiap 10 ribu kilometer. Kamu juga bisa melakukan 7 hal ini untuk mencegah rem kendaraan blong.
Berikut adalah caranya, dikutip dari Auto2000, Jumat 6 September 2019.
Pengecekan berkala bisa dimulai dari memeriksa apakah kondisi kampas rem masih bisa digunakan atau sudah saatnya diganti. Jangan tunda untuk mengganti kampas rem jika direkomedasikan untuk diganti.
Walaupun terlihat masih tebal, kalau sudah tak layak, kampas rem akan sulit menggigit piringan cakram dan tromol. Apalagi kalau remnya terlalu panas.
Di bengkel, kamu bisa meminta teknisi untuk memeriksa kondisi piringan cakram atau tromol rem. Jika ada bagian yang rusak, rem tidak berfungsi.
Selain itu, periksa level minyak rem di dalam tabung penyimpanan minimal sebulan sekali atau ketika mencuci mobil. Tambah jika kurang dengan minyak rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Sembari itu, periksa sekitar tabung minyak rem akan potensi kebocoran, terutama sekitar sambungan selang. Apalagi jika frekuensi isi ulang minyak rem cukup sering.
Formula kimia dalam minyak rem juga ada masa pakainya. Kalau dipaksakan dipakai, bisa jadi kemampuannya dalam bekerja dan melepas panas jadi melemah. Akibatnya, tekanannya hilang dan rem mobil blong.
Oleh sebab itu, sebaiknya minyak rem dikuras dan diganti seluruhnya setiap 40 ribu km sekali untuk menjaga kualitas kandungan kimia yang ada di dalamnya.
Sebagian dari kamu kurang peduli dengan kondisi tabung minyak rem. Sepanjang minyak rem tak habis, kamu tak perlu memperhatika kondisi tabung penyimpannya.
Sebagian dari Anda kurang peduli kondisi tabung minyak rem. Sepanjang minyak rem tidak habis, maka tidak perlu memperhatikan kondisi tabung penyimpannya.
Padahal, meski tutup tabung selalu ditutup rapat, tetap saja ada potensi uap air masuk dan membuat minyak rem ‘masuk angin’. Kalau dibiarkan, masuk angin bisa membuat rem blong karena rem kehilangan tekanan. Selain itu, di dasar tabung mungkin saja timbul endapan lumpur bahkan lumut kalau benar-benar tidak peduli kondisinya. Hal ini juga akan membuat rem blong.
Lakukan pembersihan tabung minyak rem bersamaan dengan pengurasan minyak rem di kisaran 40 ribu km. Jangan lupa untuk membuang angin yang terperangkap di sistem rem saat proses pembersihan telah selesai.
Pastikan pula selang dan pipa minyak rem dicek ulang, termasuk klem sambungan. Ganti selang jika sudah getas dan ganti pipa bila ada risiko karat.
Fungsi piston pada rem mobil adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem. Jika terjadi kemacetan pada piston, maka kaliper tidak dapat digerakkan. Hal ini berbahaya karena rem dapat mengunci seketika.
Kemacetan pada piston dapat diakibatkan oleh karat sekitar piston rem atau kerusakan di bagian karet–karet piston.
Fungsi piston pada rem mobil adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem. Jika terjadi kemacetan pada piston, maka kaliper tidak dapat digerakkan. Hal ini berbahaya karena rem dapat mengunci seketika.
Kemacetan pada piston dapat diakibatkan oleh karat sekitar piston rem atau kerusakan di bagian karet–karet piston.
Fungsi piston pada rem mobil adalah untuk menggerakkan kaliper penjepit kampas rem ke piringan rem. Jika terjadi kemacetan pada piston, maka kaliper tidak dapat digerakkan. Hal ini berbahaya karena rem dapat mengunci seketika.
Kemacetan pada piston dapat diakibatkan oleh karat sekitar piston rem atau kerusakan di bagian karet–karet piston.
Langkah paling mudah dan efektif untuk mencegah rem mobil blong adalah dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi. Di sini teknisi akan mengecek kondisi sistem rem keseluruhan.
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan service advisor yang bertugas kalau dirasa ada yang tidak beres dengan sistem pengereman mobil. Lebih baik dicek sekarang ketimbang bermasalah kemudian hari. (ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya