Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Mengganti Gir Dan Rantai Motor? (Foto: Shutterstock)
Dream – Tak sama dengan matic, motor bebek dan sport masih menggunakan gir dan rantai sebagai salah satu sistem penggeraknya. Dua komponen ini memiliki tugas yang cukup penting. Oleh karena itu, dua komponen ini harus dirawat agar kondisinya tetap prima.
Dikutip dari Suzuki, Kamis 1 Agustus 2019, gir dan rantai bertugas untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Ini berisiko menurun performanya dengan pemakaian dan durasi. Para memilik motor seharusnya bisa memahami kapan waktu yang tepatuntuk mengganti gir dan rantai motor.
Biasanya, gejala gir dan rantai sudah harus diganti itu akan diawali dengan terdengarnya bunyi kasar ketika kendaraan dipacu dijalan. Suara ini berasal dari bagian rantai. Untuk menghilangkan suara tersebut, melumasinya kembali atau mengatur keregangannya lagi bisa menjadi solusi.
Kalau masih bisa diatur keregangannya dan suara kasar hilang ketika dilumasi, itu artinya rantai masih dalam kondisi baik dan penggantian belum perlu diganti. Suara ini terdengar hanya karena ada tanda-tanda muncul keausan saja.
Kalau ban bagian belakang sudah ditarik sampai maksimal dan rantai masih saja terlalu renggang, itu pertanda rantai sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru.
Lalu, bagaimana untuk bagian gir? Untuk bagian gir, kamu cukup mengecek bagian mata girnya. Kalau bagian ujung mata gir sudah meruncing, itu artinya gir sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru. Penggantian gir dan rantai biasanya akan dilakukan setiap 25 ribu KM.
Tetapi ingat, tergantung juga dari cara kita berkendaranya dan ada baiknya jangan menunda-nunda kalau memang sudah waktunya mengganti gir dan rantai. Rantai yang sudah terlalu renggang berisiko putus di jalan kalau terus dipaksakan untuk dipakai berkendara.
Kalau ingin mengganti gir dan rantai, sebaiknya dilakukan bersamaan. Jangan terpisah, supaya performa sistem penggerak tetap bekerja dengan maksimal.
Dream – Tak ada kejadian paling mengesalkan para pemotor selain ban tiba-tiba kempis di tengah jalan. Kamu pasti bertambah jengkel karena sedang terburu-buru ke kantor atau berangkat kuliah.
Kejadian ban kempis bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Sebelum kamu terburu emosi dan menggerutu sepanjang jalan saat mencari tempat tambal ban, sebaiknya tenangkan diri dahulu.
Mengutip laman Otosia, Manajer Teknik Sepeda Motor PT Gajah Tunggal, Yulfahmi, mengatakan ada beberapa tips anti emosi ketika mengetahui ban motor tiba-tiba bocor.
Pertama, saat ban bocor samping, lebih baik kamu menggantinya saja. Yulfahmi mengatakan konstruksi samping ban berbeda dengan tapak.
“ Malah jadi lebih parah, kan fleksibilitasnya tinggi. Kalau fleksibilitasnya tinggi, jadi susah. Hampir enggak bisa sebetulnya,” kata dia di Jakarta.
Yulfahmi mengatakan kalau ditambal, ban akan kembali bocor. “ Kalau ditambal, bocor lagi enggak lama. Karena fleksibel, tidak ada yang memegang (menjadi kerangka) ke tambalannya. Ya bocor, tidak bisa menyimpan angin," kata dia.
Masalah kedua yang bisa kamu temukan adalah ban tidak rata atau retak ramping padahal belum lama diganti.
Kalau ini masalahnya, kesalahnya ada pada pengendara yang membiarkan ban kurang angin namun terus dipakai.
“ Tekanan angin rendah, dijalankan dalam waktu yang lama,” kata dia.
Yulfahmi juga menyarankan pengendara tidak sering-sering memarkir sepeda motor di ruang terbuka. Hal ini berkaitan dengan masa pakainya.
“ Ban awet, jangan ditaruh di tempat yang kena matahari langsung,” kata dia.(Sah)
Dream – Buat Sahabat Dream pemilik motor, lebih baik sering memperhatikan kondisi ban motor, terutama ban depan motor. Ban depan sepeda motor sangat vital.
Kalau sudah menipis, ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi, kemungkinan ban pecah akan sangat tinggi.
Dikutip dari Corsa Tire, Kamis 28 Februari 2019, bahaya pecah ban di bagian depan berbeda dengan yang belakang. Kalau ban belakang yang pecah, dampaknya motor akan terasa berat dan ada efek sliding. Namun, kondisi ini dikendalikan.
Lalu, bagaimana jika ban depan yang pecah?
Ban depan, baik mobil atau motor, berperan sebagai kontrol kemudi. Komponen ini mendapatkan dorongan tenaga dari roda belakang. Semakin baik posisi roda depan pada permukaan jalan, kondisi kendaraan akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan.
Tapi, kalau ban depan motor pecah saat kecepatan rendah, pengemudi akan kesulitan mengendalikan arah. Kendaraan bermotor akan melaju dengan tidak terarah. Kalau melaju dalam keadaan tinggi, kamu bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.
Untuk itu, kamu harus selalu mengecek kondisi ban motor, terutama yang di bagian depan. Khususnya, ban motor yang sudah memiliki masa pakai 60-80 persen.
Karet ban yang menipis bisa pecah bukan karena tertusuk benda. Karet ini bisa meletus kalau tekanan udara yang tinggi tidak bisa diterima oleh karet ban.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun