Ilustrasi Sedang Menikmati Minuman Panas. (Foto: Freepik)
Dream - Makin banyaknya orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Indonesia membuat warga masyarakat kian waspada. Berbagai informasi tentang tips mencegah dan mengatasi Covid-19 pun bertebaran di dunia maya.
Salah satu tips agar tidak mudah tertular Covid-19 yang banyak disebarkan warga masyarakat adalah mengonsumsi minuman hangat atau panas.
Tips lainnya adalah berkumur dengan bahan antiseptik seperti cuka, garam atau lemon, yang dicampur air hangat.
Tips mencegah diri agar tidak tertular Covid-19 yang diunggah akun Dweenurrifahst di Facebook pada 23 Maret 2020 ini pun menjadi viral.
Informasi ini semakin viral setelah dibagikan Dweenurrifahst di aplikasi pesan WhatsApp. Begini bunyi pesan tersebut:
Sekarang pihak China sudah mengerti ciri-ciri dari virus COVID-19 berkat berbagai otopsi yang telah mereka lakukan. Ciri khas virus ini adalah menyumbat saluran-saluran pernafasan dengan lendir kental yang mengeras dan memblokir saluran pernafasan dan paru-paru. Jadi sebelum menggunakan obat, harus terlebih dahulu membuka sumbatan saluran pernafasan, agar pengobatan dapat berfungsi maksimal.
Namun, ini semua memakan waktu beberapa hari. Rekomendasi mereka untuk menjaga diri agar survive adalah:
*1. Minum banyak cairan yang panas (kopi, sup, teh, air hangat)*
*Selain itu, menyeruput sedikit air hangat setiap 20 menit, supaya rongga mulut tetap lembab, dan ini juga mengusir semua virus yang telah masuk ke mulut hingga ke perut, di mana ia akan dinetralkan oleh asam di lambung, sehingga tidak bisa sampai ke paru-paru*
*2. Berkumur dengan bahan antiseptic dalam air hangat, seperti cuka, garam atau lemon*
Kalau bisa lakukanlah ini setiap hari.
*3. Virus ini menempel di rambut dan pakaian. Bisa dibunuh oleh deterjen atau sabun, tetapi anda harus langsung mandi/shower setelah setiap pulang dari perjalanan*
*Jangan duduk dulu tetapi langsung pergi ke kamar mandi*
*Kalau tidak bisa mencuci pakaian setiap hari, digantung supaya kena sinar matahari, yang juga akan menetralkan virus*
*4. Mencuci semua permukaan yang terbuat dari logam dengan baik, karena virus bisa bertahan hingga sembilan hari di situ*
*Berhati-hati sehingga tidak menyentuh rel pegangan tangan, gagang pintu, dst*
*Pastikan di rumah benda-benda itu tetap bersih, dibersihkan dan dilap secara teratur*
*5. Jangan merokok*
*6. Mencuci tangan setiap 20 menit dengan sabun yang berbusa. Lakukan ini selama 20 detik dan mencuci tangan secara menyeluruh*
*7. Makan buah-buahan dan sayuran. Coba menaikkan jumlah zat besi, bukan hanya sekedar vitamin C*
*8. Hewan tidak menyebarkan virus ini kepada manusia. Hanya ada transmisi antar manusia*
*9. Menghindari terkena flu. Ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh*
*Menghindari makanan atau minuman dingin*
*10. Apabila anda mengalami rasa tidak nyaman dalam tenggorokan, atau merasa tanda-tanda akan sakit tenggorokan, langsung dilawan dengan metode-metode diatas*
*Virus ini biasa masuk ke dalam sistem tubuh melalui mulut, dan bertahan di tenggorokan selama 3 atau 4 hari sebelum pindah ke paru-paru*
Semoga berhasil, jaga diri kalian, dan silahkan bagikan informasi ini, katanya.
Saya juga mendengar informasi yang mirip dari sumber-sumber lain, dan rupanya ini adalah nasihat yang kredibel yang bisa digunakan masyarakat untuk menjaga diri.
##copasdarigrup Lihat Lebih Sedikit"
Banyak warga masyarakat yang ikut menyebarkan tips ini melalui WhatsApp. Hingga artikel ini dimuat, postingan Dweenurrifahst telah dibagikan sebanyak 17 ribu kali dan mendapat 529 komentar dari netizen.
Tapi yang membuat sebagian netizen penasaran adalah benarkah minum air hangat atau panas bisa membunuh virus corona? Apalagi disebutkan bahwa virus penyebab Covid-19 akan mati oleh cairan asam begitu masuk ke dalam lambung. Simak penjelasan berikut ini.
Dari penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'virus corona minum air panas' diperoleh artikel 'Mandi Air Panas Tidak Membasmi Virus Corona' yang dimuat situs lifestyle.kompas.com.
Dalam artikel yang dimuat tanggal 23 Maret 2020 itu menyebutkan bahwa klaim virus corona bisa mati jika minum air hangat atau air panas adalah tidak benar alias hoaks.
Tidak hanya minum, mandi dengan air panas juga tidak akan mampu membunuh virus corona. Karena semua alasan tersebut tidak masuk akal.
Begini kutipan artikel yang membantah klaim bahwa minum dan mandi air panas bisa mematikan virus penyebab Covid-19:
" Agar semuanya menjadi jelas, ketahuilah hal ini tidak benar. Dokter menjelaskan mengapa teori ini tidak masuk akal.
" Begitu virus masuk ke tubuh kita, itu tergantung pada sistem kekebalan kita untuk membunuhnya," kata Dr. Claudia Pastides di Babylon Health.
" Mandi air panas dan minuman panas tidak akan dapat mencapai atau membunuh virus karena virus itu berada di dalam sel di tubuh kita."
" Tubuh kita mengatur suhunya dengan sangat hati-hati dan tidak akan membiarkannya naik secara drastis, meskipun kita minum minuman panas dan mandi."
Artikel lainnya yang dimuat situs ChinaDaily.com pada 16 Februari 2020 juga membantah klaim yang viral di pesan yang beredar luas di WhatsApp tersebut.
Dalam artikel berjudul 'Drinking 60 C water kills virus?' itu disebutkan bahwa virus corona tidak mati di suhu yang tinggi.
Jadi, minum air panas tidak akan mematikan virus penyebab Covid-19. Justru itu adalah usaha sia-sia karena dapat melukai kerongkongan kita.
Sebuah artikel berjudul No, drinking water doesn't kill coronavirus yang dimuat BBC.com, juga membantah berita bohong tersebut.
Dalam artikel, Kalpana Sabapathy, ahli epidemiologi klinis dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menjelaskan, infeksi seringkali terjadi setelah seseorang terpapar ribuan atau jutaan partikel virus.
Menurut Sabapathy, virus juga bisa masuk tidak hanya dengan menyentuh mulut dengan jari tangan yang terkontaminasi, tapi melalui sentuhan pada hidung dan bahkan mata.
" Jadi membasahi kerongkongan dengan air hangat tidak memberikan dampak apa-apa. Mulut hanyalah salah satu jalan masuk bagi virus. Seseorang bisa saja tertular melalui lubang hidung," kata Sabapathy.
Sabapathy juga membantah klaim yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 yang masuk ke perut akan mati dengan sendirinya.
Dia menjelaskan asam lambung manusia memang memiliki pH antara satu dan tiga. Kekuatannya setara dengan asam pada baterai yang mampu melarutkan baja.
Namun, bukan berarti bisa membunuh virus penyebab Covid-19. Virus corona ini mungkin jauh lebih kuat dari itu.
Merujuk pada penelitian pasca-MERS (Middle East Respiratory Syndrome) muncul di Arab Saudi pada 2012, para peneliti menemukan bahwa patogennya resisten terhadap asam lambung encer yang ditemukan pada lambung seseorang yang baru makan.
Seperti diketahui, MERS adalah salah penyakit yang disebabkan oleh varian virus corona yang menyerang pernapasan. Virus corona penyebab MERS ini masih merupakan kerabat Covid-19.
Para peneliti menemukan gejala bahwa setelah berhasil masuk ke usus satu pasien, virus corona dapat dengan mudah menjajah sel-sel lain di usus. Belum jelas apakah itu juga berlaku untuk Covid-19.
Namun beberapa pasien telah melaporkan gejala seperti mual dan diare, dan para ahli dari China memperingatkan bahwa ada indikasi patogen dapat menginfeksi saluran pencernaan.
Menurut sebuah laporan, lebih dari 50 persen orang dengan Covid-19 memiliki virus di kotorannya. Virus tersebut bertahan lama setelah dibersihkan dari paru-paru.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Tidak hanya melalui media sosial dan berita online, kabar tentang cara menangani Covid-19 juga menyebar di aplikasi pesan WhatsApp.
Salah satu tips cara mengobati Covid-19 yang sekarang viral adalah yang dibagikan akun Facebook Mbah Juminten Haha Hihi, pada 23 Maret 2020.
Dalam postingan yang kemudian disebarkan melalui WhatsApp itu menyebut bahwa bawang merah bisa mencegah virus corona. Bahkan tidak perlu dimakan.
Berikut adalah isi pesan yang mengatakan bawang merah bisa menyembuhkan penyakit akibat infeksi virus corona yang disebut Covid-19.
" Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.*PENEMUAN DOKTER DI CHINA UNTUK MENANGKAL KUMAN, BAKTERI, DAN VIRUS DI RUMAH KITA*Saat ini wabah virus Corona semakin meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia saja makin hari makin bertambah. Ada sebuah kejadian menarik di China. Ketika epidemi virus Corona merebak di banyak tempat di dunia, ada sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona. Ada seorang dokter yang heran akan hal ini dan ia mengunjungi keluarga tersebut. Dokter ini mendapati bahwa keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.
Akhirnya dokter ini mengambil salah satu mangkok yang ada bawang merah kupasan itu dan dengan metoda bakteriologis dokter ini mendapati seluruh permukaan bawang itu penuh virus dan kuman yang sudah in-aktif.
Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya.
Bukan hanya virus saja, tapi juga bakteri, kuman, semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah in-aktif atau mati.
Kemudian dokter ini juga melihat ada beberapa toko di China juga memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya lebih sehat.
Akhirnya dokter ini mendapatkan kesimpulan : Jadi tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga.
Ganti setiap hari, maka Anda akan terbebas dari segala virus dan bakteri termasuk virus Corona.
Akhirnya dokter ini membuat percobaan : Dia memiliki pasien seorang penderita radang paru berat atau pneumonia dan sedang menjalani pengobatan. Maka dokter ini mengambil beberapa bawang merah, lalu dia kupas dan dimasukkan dalam mangkuk lalu ditaruh di samping ranjang pasien semalaman.
Mula mula dia sendiri merasa aneh. Bahkan teman teman dokter seprofesinya mengira dia sedang mempraktekkan ilmu sihir.
Keesokan paginya alangkah terkejutnya dokter ini karena ternyata bawang merah itu telah berubah warna jadi kehitaman. Dan ketika bawang merah itu diambil dan diteliti di laboratorium ternyata bawang merah itu telah penuh dengan kuman dan bakteri.
Setiap hari dokter ini memasang bawang merah dan jika sudah menghitam lalu dibuang dan diganti dengan yang baru.
Ternyata pasien dokter ini lebih cepat sembuh.
Nah ayo mulai sekarang kita pasang bawang merah yang sudah dikupas. Masukkan dalam mangkuk dan taruh di kamar, ruang tamu, gudang, dan setiap sudut sudut ruangan. Semoga virus, kuman dan bakteri yang ada di rumah Anda akan diserap habis oleh bawang merah.
Sebarkan berita ini kepada teman, saudara, kerabat, agar mereka juga bisa mencegah virus Corona.
_Semoga jika orang sudah mengetahui rahasia ini harga bawang merah tidak naik ????_"
Yang menjadi pertanyaan besar bagi warga masyarakat adalah benarkah bawang merah bisa mengatasi Covid-19? Apakah sudah teruji secara klinis?
Setelah melakukan penelusuran tentang klaim bawang merah bisa mengatasi segala macam serangan virus, bahkan virus corona sekali pun, didapatkan fakta yang cukup mengejutkan.
Menggunakan Google Search, penelusuran mengarah pada sebuah artikel yang dimuat situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kominfo.go.id.
Ternyata, kabar bahwa bawang merah bisa menyembuhkan Covid-19 adalah hoaks belaka. Hal itu dijelaskan di artikel berjudul '[HOAKS] Manfaat Bawang Merah Dapat Menyerap Virus' yang diunggah Kominfo tanggal 15 Februari 2020.
Hoaks, Manfaat Bawang Merah Dapat Menyerap Virus
" Informasi tersebut hanyalah mitos seperti yang dijelaskan oleh salah satu sumber National Onion Association (NOA). Sebuah organisasi yang mewakili petani, pedagang, eksporter, dan importer bawang merah di Amerika Serikat yang ada sejak 1913.
Dalam sebuah artikelnya, situs tersebut menjelaskan bahwa bawang merah mentah yang dipotong dan diletakkan di ruangan, kemudian bisa menyerap kuman dan racun, hanyalah mitos.
" Tak ada bukti ilmiah bahwa bawang merah mentah yang dipotong bisa menyerap kuman atau meredakan udara dari racun," tulis artikel tersebut. Menurut tulisan itu, mitos tersebut memang sudah melegenda dan tersebar di seantero dunia."
Menurut Kominfo, kabar bawang merah bisa menangkal virus ini hanyalah mitos yang sudah lama, tapi dihidupkan kembali di tengah wabah Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini.
Sementara itu, bukti bahwa bawang merah bisa menangkal Covid-19 hanyalah hoaks dimuat dalam artikel Spurious Health Tip – Onion on Feet to Take Away Illness yang dipublikasikan situs hoax-slayer.net pada pada 5 Juni 2018.
Menurut artikel tersebut, klaim bawang merah bisa menyerap racun, kuman, bahkan virus tidak didasarkan pada bukti ilmiah atau buki klinis. Apalagi bawang merah yang cuma diletakkan di kaki maupun dalam ruangan.
" Terminologi bahwa bawang merah adalah 'magnet untuk bakteri' sama sekali tak masuk akal. Tak ada makanan yang menarik bakteri, sebaliknya beberapa lebih mungkin untuk melipatgandakan bakteri jika terkontaminasi," kata Dr Joe Schwarcz, dari Office for Science and Society, McGill University.
Bawang merah sebenarnya punya beberapa khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun, untuk mendapatkan khasiat dan manfaat itu, kita harus mengonsumsi bawang merah.
Rupanya, hoaks tentang khasiat bawang merah untuk menangkal virus corona itu juga menyebar hingga ke Myanmar. Namun situs Pemerintah Inggris www.gov.uk membantahnya dalam rilis berjudul, UK aid to tackle global spread of coronavirus 'fake news' pada 12 Maret 2020.
Situs itu melaporkan salah satu berita bohong yang menyebar di Myanmar adalah menyarankan orang untuk tidur di samping bawang yang telah dipotong atau dicincang.
Awal berkembangnya mitos bawang merah bisa menyerap segala kuman, bakteri, dan virus dijelaskan dalam artikel berjudul Will an Onion in the Room Stop a Cold or the Flu? yang dimuat situs www.verywellhealth.com.
Mengutip pernyataan The National Onion Association, disebutkan bahwa pengobatan tradisional dengan cara menaruh bawang mentah di dalam ruangan bermula pada tahun 1500-an.
Selama wabah pes (bubonic plague) pada tahun itu, potongan bawang ditempatkan di sekitar rumah, untuk mencegah orang tertular penyakit mematikan tersebut.
Kala itu masyarakat percaya bahwa semua penyakit menyebar di udara. Awan penyakit atau miasma dipercaya masyarakat pada masa lalu sebagai penyebab penyakit yang mewabah.
Saat pandemi flu yang menewaskan jutaan orang pada 1918 lalu, juga muncul kebiasaan menaruh potongan bawang dalam ruangan.
Jadi kesimpulannya adalah klaim yang menyebut bahwa menaruh bawang merah yang telah dikupas bisa menangkal Covid-19 sama sekali tidak berdasarkan bukti ilmiah. Khasiat bawang merah tidak bisa didapat dengan hanya menaruhnya di ruangan, tetapi dengan memakannya.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online