Level Stres Tinggi? Coba Redakan dengan Cara Ini

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 27 Agustus 2021 09:12
Level Stres Tinggi? Coba Redakan dengan Cara Ini
Kita terkadang butuh bantuan vitamin dan suplemen lainnya.

Dream – Kesehatan mental kerap kali dipandang sebelah mata. Nyatanya, kondisi mental yang sakit bisa berdampak signifikan pada fisik dan aktivitas sehari-hari.

Orang sering merasa stres/depresi karena beban pikiran yang berat dan masalah yang sulit untuk diselesaikan. Mulai dari masalah yang ada di rumah, hingga lingkungan kerja.

Untuk meredakan stres, banyak yang menyarankan untuk relaksasi atau liburan. Dalam situasi pandemi yang serba tak pasti seperti sekarang, hal tersebut agak sulit dilakukan.

Ada cara lain untuk membantu menurunkan level stres dan membantu tubuh lebih tahan terhadap stres, yaitu mengonsumsi suplemen atau vitamin. Beberapa vitamin dipercaya bisa membantu mengurangi stres. Apa saja?

1. Vitamin D
Vitamin D memainkan banyak peran penting pada tubuh. Tampaknya tak banyak orang tahu bahwa vitamin D itu sangat penting bagi kesehatan mental. Berdasarkan sebuah penelitian mengatakan, orang yang kekurangan vitamin D lebih berpotensi untuk terpapar depresi.

Vitamin D dapat membantu melawan depresi, mengurangi peradangan, mengatur suasana hati, dan melindungi dari kerusakan neuron. Pada 2020, 61 studi mengungkap bahwa vitamin D dapat menyembuhkan gejala depresi, dan dapat menjadi obat untuk meredakan depresi.

 

1 dari 4 halaman

2. Vitamin B
Vitamin B termasuk folat, B12, dan B6 yang dibutuhkan untuk meregulasi neurotransmitter seperti serotonin, asam gamma-aminobutyric (GABA), dan dopamin. Mempunyai manfaat untuk mengendalikan suasana hati, dan fungsi neurologis. Penelitian menunjukan vitamin B12 dapat meminimalisir risiko depresi, mengurangi gejala depresi, dan dapat melengkapi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Rutin Konsumsi Vitamin B12 untuk Menjaga Level Kesuburan

3. Zat besi
Zat besi merupakan mineral yang penting untuk kesehatan otak. Fungsi zinc bersifat antioksidan, dan anti inflamasi. Jika tubuh kekurangan zat besi, akan meningkatkan risiko depresi, dan memperparah stres. Sebuah analis dari 17 studi observasi menemukan bahwa orang yang memiliki kadar zat besi kurang dari 0,12g/mL, lebih berpotensi mengalami depresi.

 

2 dari 4 halaman

4. Magnesium
Magnesium juga merupakan mineral penting, dan bermanfaat bagi orang yang mengalami depresi. Kekurangan magnesium sering terjadi pada orang yang mengalami depresi. Sebuah penelitian meneliti sekitar 126 orang yang mengkonsumsi magnesium dalam ukuran tertentu secara rutin, kadar depresinya menurun.

Vitamin b9

5. Kreatin
Kreatin merupakan asam organik yang bereperan penting untuk menjaga energi otak. Otak yang mengalami depresi akan berubah tingkat energinya. Untuk mencegahnya, kamu bisa meminum suplemen berkandungan kreatin 2-10 gram per hari, agar dapat mengurangi gejala pada orang yang depresi.


Laporan Delfina Rahmadhani/ Sumber: Healthline

3 dari 4 halaman

Ternyata Ini Waktu Berjemur yang Optimal untuk Tambah Asupan Vitamin D

Dream - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, berjemur menjadi rutinitas yang dilakukan setiap pagi. Berjemur pada pagi hari dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga dapat terhindari dari infeksi Covid-19.

Tergolong unik, vitamin ini dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh dengan melibatkan paparan sinar matahari.

Menurut keterangan dr. Jeff Aloys dalam 'Virtual Launching Holisticare D3 1000' Rabu 5 Mei 2021, sinar matahari membuat senyawa dehidrokolestrol yang terdapat pada kulit berubah menjadi pra vitamin D. Pra vitamin D tersebut kemudian dimetabolisme dalam tubuh sehingga menghasilkan vitamin D yang aktif.

Namun ternyata sinar matahari yang efektif mengubah senyawa dehidrokolestrol berubah menjadi pra vitamin D bukanlah sinar matahari di pagi hari, melainkan paparan matahari pada pukul 10 pagi sampai 1 siang.

4 dari 4 halaman

Ini Jam yang Optimal

Dokter penyakit dalam ini menuturkan, sinar matahari yang efektif dalam pembentukan vitamin D pada tubuh merupakan jenis sinar UV B dengan panjang gelombang berukuran 280 sampai 320 nanometer.

" Jadi ada panjang 280 sampai 320 nanometer, ini hanya didapatkan pada sinar matahari di siang hari pada jam 10 sampai 1 siang" tambah dr. Jeff.

Agar tidak meningkatkan resiko kanker kulit karena paparan sinar matahari di siang hari, dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Brawijaya Jakarta itu mengatakan jam 12 siang menjadi waktu yang optimal untuk berjemur karena resiko pemicu kanker kulit saat itu terbilang rendah.

" Paling optimal jam 12 siang karena panjang gelombang sinar uv B tidak melebihi 320 nanometer. Kalau melebihi 320 nanometer, itulah yang beresiko menyebabkan kanker," pungkasnya.

Beri Komentar