Scrolling Ponsel/ Foto: Shutterstock
Dream - Media sosial (medsos) kini jadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari banyak orang. Kehidupan sosial yang dahulu hanya bisa ditemukan di dunia nyata, kini bisa dilakukan dengan koneksi internet.
Media sosial memang bisa membantu manusia terhubung satu sama lain. Banyak juga orang percaya bahwa tanpa medsos kita akan terputus dari dunia. Semuanya memang jadi lebih mudah, tapi banyak juga sisi negatif medsos.
Media sosial tidak bisa dijadikan pengganti interaksi manusia di dunia nyata. Menurut para ahli, penggunaan media sosial yang tidak sehat berkorelasi dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, stres dan depresi.
Menurut Melissa Hunt, PhD, Associate Director of Clinical Training, Department of Psychology di University of Pennsylvania, mengungkap kalau sosial media dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang didukung beberapa penelitian.
“ Orang-orang yang sering menggunakan media sosial cenderung lebih rentan terhadap depresi, kesepian, kecemasan sosial, ketakutan kehilangan, dan seterusnya,” ujarnya, dikutip dari Health.
Ia juga mengungkap, membatasi waktu di media sosial bisa memperbaiki suasana hati yang signifikan. Banyak juga para selebritas dunia yang memutuskan berhenti dari medsos demi kesehatan mental mereka, seperti Tom Holland dan Jonah Hill.
Menurut Lucia Magis-Weinberg, MD, PhD, asisten profesor psikologi di University of Washington, sosial media dapat menyebabkan kebutuhan validasi dari orang lain yang terus menerus.
" Media sosial yang tidak permah tidur, akan menyebabkan penggunanya merasa tertinggal, sehingga memaksa penggunanya terus menerus memakainya. Ketika media sosial merampas waktu yang dibutuhkan untuk kesehatan kita, itulah saat kita perlu mengevaluasi penggunaan waktu kita," kata Lucia.
Ia juga menambahkan bahwa sifat dari media sosial adalah bisa menjadi perhatian banyak orang. Orang harus mengatur apa yang mereka katakan atau posting, mengetahui bahwa jumlah mata yang tidak diketahui dapat melihatnya, dan diharapkan selalu merespons.
" Salah satu hal yang sering dilupakan orang, adalah jika produk itu gratis, padahal justru penggunanya adalah produk yang dijual," kata Hunt.
Untuk itu mulai batasi penggunaan medsos. Bisa gunakan timmer setting atau aplikasi khusus yang membatasinya. Seringkali kita tak menyadari kesehatan mental sedang 'digerogoti' medsos.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN