Olahraga/ Foto: Shutterstock
Dream - Sering lupa, tak fokus atau kesulitan menganalisis situasi, mungkin sering Sahabat Dream alami saat kuliah atau bekerja. Dalam hal tersebuut otak tentunya sangat berperan.
Untuk itu, kita perlu memberikan asupan yang baik untuk otak seperti ikan laut berlemak, avokad, kacang-kacangan dan telur. Selain itu yang juga tak kalah penting adalah, rutin berolahraga.
Tentunya kita tak mau cepat pikun dan salah satu caranya adalah berolahraga. Lalu apa olahraga terbaik untuk menjaga kerja dan kesehatan otak?
" Olahraga terbaik untuk otak adalah olahraga yang kamu nikmati. Melakukan olahraga berdasarkan apa yang disukai dan dinikmati akan membantu kita untuk konsisten dalam jangka panjang," kata Howard Fillit, M.D., Direktur Eksekutif dan Chief Science Officer di Alzheimer's Drug Discovery Foundation, dikutip dari Martha Stewart.
Meskipun begitu, terdapat hal yang harus diperhatikan dalam memilih aktivitas olahraga yang menstimulasi kognisi, dan menjaga agar tubuh dan pikiran tetap sehat. Perhatikan empat hal ini.
Olahraga seperti aerobik dan latihan ketahanan serta keseimbanganbisa jadi pilihan untuk melatih kognisi. Dokter Fillit mengungkap bahwa olahraga keseimbangan memiliki efek positif pada kesehatan otak pada orang dewasa.
Ia juga menambahkan, olahraga yang mengharuskan otak bekerja seperti menghafal koreografi dapat meningkatkan kesehatan otak. Untuk keseimbangan bisa memilih latihan yoga atau pilates. Sementara untuk menghafal gerakan bisa ikut hip hop class.
Apapun olahraga yang dilakukan pastikan dilakukan secara rutin. Minimal 3 kali dalam satu minggi. Berdasarkan sebuah penelitian pada 2017 yang diterbitkan di The Lancet, hampir 3% dari semua kasus Alzheimer mungkin disebabkan oleh kurang olahraga.
Diketahui bahwa olahraga meningkatkan fungsi pembuluh darah otak dan dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan tingkat faktor pertumbuhan neuroprotektif, meningkatkan generasi sel-sel otak baru, atau mengurangi peradangan di otak.
Melakukan hal baru juga dapat meningkatkan kesehatan dan memori otak. Merangsang otak untuk terus belajar akan melindungi dari penurunan fungsi kognitif. Bisa dengan belajar bahasa baru, ikut kelas keterampilan atau mungkin ikut kegiatan relawan yang menantang.
Mungkin banyak yang berpikir bahwa usia dewasa dan tua sudah terlalu terlambat untuk melakukan olahraga, namun hal itu tidak benar. Setiap olahraga yang dilakukan akan bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit latihan aerobik intensitas sedang (atau 75 menit intensitas kuat) setiap minggu, juga setidaknya dua hari aktivitas penguatan otot.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia