Akhir Kisah Algojo ISIS Paling Menakutkan, Nasibnya...

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 3 Juni 2016 07:46
Akhir Kisah Algojo ISIS Paling Menakutkan, Nasibnya...
The Bulldozer memiliki reputasi sebagai militan ISIS yang bengis dan kejam. Masuk dalam kelompok Komite Jagal. Tapi kini...

Dream - Sebuah rekaman video memperlihatkan algojo ISIS yang dijuluki The Bulldozer ditangkap oleh militer Suriah.

Dalam video, anggota ISIS bertubuh tambun tersebut terlihat dinaikkan ke mobil pick up dalam keadaan telentang dan setengah telanjang. Sementara tangannya diikat ke belakang.

Orang-orang tak mau ketinggalan momen langka tersebut. Mereka berkerumun untuk mengambil gambar militan kelompok teroris itu, sebelum ia dibawa pergi oleh Angkatan Bersenjata Suriah.

The Bulldozer memiliki reputasi sebagai militan ISIS yang bengis dan kejam. Dia adalah salah satu algojo ISIS yang masuk dalam kelompok Komite Jagal.

Tak tanggung-tanggung, sudah puluhan tahanan yang tewas ditebas pedangnya. Sementara banyak anak-anak remaja yang kehilangan anggota badannya karena dipotong oleh The Bulldozer.

Selama menjalankan tugas mengeksekusi tahanan, dia selalu mengenakan jubah hitam dan topeng sambil menghunus pedang sepanjang 91 cm untuk memenggal kepala korbannya.

Sama seperti Jihadi John yang tewas awal tahun ini, algojo ISIS yang belakangan diketahui bernama asli Mohammed Emwazi ini adalah sosok pengecut yang tidak pernah berani menunjukkan wajahnya di depan kamera.

Emwazi pertama kali muncul pada Juni 2014 ketika berpose dengan beberapa anggota militan lainnya sambil mengangkat senapan mesin Browning seberat 52 kg dan mengenakan rompi anti-peluru.

ISIS juga pernah merilis foto Emwazi yang sedang bersiap memenggal dua pria yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan kelompok teroris tersebut di hadapan ratusan warga, termasuk anak-anak, di Provinsi Anbar, Irak.

Tahun lalu, seorang remaja Suriah berusia 14 tahun menceritakan bagaimana ekstremis tambun itu mengamputasi tangan dan kakinya karena menolak untuk bergabung dengan ISIS.

Omar, yang tertangkap ISIS setelah berjuang untuk kelompok pemberontak, disiksa selama lebih dari satu bulan.

Dia mengatakan Emwazi sengaja mengumpulkan anak-anak remaja agar menyaksikan proses amputasi berdarah terhadap dirinya.

Omar menyimpan foto pria yang memotong tangan dan kakinya itu di ponselnya.

Foto itu menunjukkan Emwazi, berpakaian serba hitam dari kepala hingga kaki, bertumpu pada pisau yang dia gunakan untuk melukai anak-anak tak berdaya.

Pada Maret lalu, foto seorang militan ISIS bertubuh gemuk kembali muncul yang menyebabkan spekulasi bahwa wajah pria itu adalah wajah Emwazi alias The Bulldozer.

(Sumber: Daily Mail)

1 dari 4 halaman

Astagfirullah, Ini Pengakuan Mengejutkan Mantan Anggota ISIS

Astagfirullah, Ini Pengakuan Mengejutkan Mantan Anggota ISIS © Dream

Dream - Seorang mantan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Harry Sarfo, mengungkapkan pengalamannya bergabung di pasukan militan itu. Harry yang bergabung pada bulan April 2015 terpikat video propaganda ISIS.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan The Independent, Sarfo mengatakan banyak individu yang tertipu oleh propaganda ISIS. Sarfo memperingatkan individu untuk tidak tertipu oleh propaganda itu.

Mengutip Alquran, Sarfo mengatakan jika ISIS melanggar ajaran Nabi Muhammad SAW. Mantan pekerja pos itu melihat ISIS kerap melakukan penganiyaan terhadap kelompok agama minoritas dan ideologinya yang ekstrem.

" Saya sampai pada kesimpulan, apa yang dilakukan ISIS bukanlah jalan ke surga, itu adalah jalan menuju neraka," ucap dia.

Melihat hal itu, dia ingin para pemuda Muslim tidak mengulangi kesalahannya. Dia bahkan memiliki keinginan untuk melepaskan pengaruh ekstrem pada sejumlah pemuda di Jerman di Inggris.

" Jika suatu hari saya bebas dari penjara, saya akan senang membantu para pemuda yang terjerat ideologi ekstrem di Jerman dan Inggris dengan cerita-cerita saya," ucap dia.

Kini Sarfo di penjara di Jerman atas tuduhan teror. Dia dikenal dalam video pembunuhan sandera-sandera ISIS. Meski begitu, dia terus memberikan pesan kepada masyarakat luas. Berikut pesan yang disampaikan Sarfo dalam bahasa Inggris,

Pertama-tama, takutlah kepada Allah. Takutlah kepada Penciptamu, yang menciptakan setiap kehidupan di bumi ini. Jika kamu percaya dengan ajaran Islam, jauhilah ideologi negara ISIS karena kamu tidak akan benar-benar menjadi hamba Allah, tetapi hanya menjadi budak-budak mereka.

Yang aku maksud mereka, ialah orang yang menciptakan ISIS. Pelajarilah agama dan cari tahulah apa yang orang-orang lakukan di Islam.

Kita, Muslim, memiliki sejarah yang besar, sebagai contohnya ialah Nabi Muhammad SAW. Hanya lihatlah pada sejarah beliau, caranya memperlakukan orang-orang yang berbeda dengan agamanya. Bandingkan dengan apa yang ISIS lakukan. Itu sangat berbeda. Orang membunuh orang. Itu bukan Islam, itu tidak manusiawi.

Bahkan kerap ditemukan, seorang saudara membunuh saudaranya sendiri atas kecurigaan mata-mata. Mereka diperintahkan membunuhnya. Teman membunuh teman.

Setiap orang yang membunuh satu orang adalah seperti membunuh seluruh umat manusia. Yang membebaskan seorang pria dari penjara mereka, seperti membebaskan seluruh umat manusia. Ucapan-ucapan seperti itu dari Nabi Muhammad, dan seharusnya menjadi sifat kita.

Ketika mereka berbicara di video dengan senjatanya, itu seolah mereka memanggilmu. Tapi, kami perlu kalian di sini! Saudara-saudaraku, kita membawa perdamaian, menaikkan martabat, dan kehormatan.

Tapi, nyatanya itu bohong. Setelah Anda pergi, Anda akan menyadari tetapi terlambat untuk kembali. Kalian tidak akan bisa meninggalkan mereka.

Kebanyakan video itu dipentaskan, saya tahu betul apa yang saya ucapkan, aku berada di dalam salah satu video itu. Video ISIS itu seperti di dalam film. Setiap orang bermain sesuai perannya. Tetapi, para pemuda di Eropa tidak mengetahuinya, karena tak ada yang memberi tahu.

Para perempuan yang datang ke Negara Islam, berpikir akan mendapatkan romantisme, di mana mereka dapat menikah dan hidup bahagia selamanya. Nyatanya sangat berbeda. Tidak ada kebebasan dan banyak anak-anak yang lahir meninggal tanpa suatu alasan.

Jika suami si perempuan itu meninggal, dia harus menikah lagi agar dapat melihat matahari. Tetapi, jika perempuan itu mencoba melarikan diri, hukuman penjara dan eksekusi akan menjadi takdir. Jadi, pikirkan kembali rencana ke sana.

Apakah layak membuang hidup Anda dengna membunuh orang yang tidak bersalah? Amda tidak akan pernah berakhir di surga. Jangan biarkan orang mencuci otak Anda dan menghancurkan jiwa Anda. Pengetahuan adalah kunci menemukan kebenaran dan berkumpulah dengan orang-orang yang baik dan terpecaya.

2 dari 4 halaman

Temuan Mengejutkan Usai Menyusup ke Markas ISIS

Temuan Mengejutkan Usai Menyusup ke Markas ISIS © Dream

Dream - Seorang wartawan Perancis dilaporkan menyusup ke sel jaringan teroris di Prancis untuk membuat film dokumenter.

Wartawan dengan nama samaran Said Ramzi itu mencatat dan merekam semua aktivitas anggota ISIS, untuk memahami proses berpikir para pemuda yang 'ditipu' melakukan aksi kekerasan.

Ramzi merekam film dokumenter itu selama enam bulan menggunakan kamera tersembunyi.

Untuk masuk ke sel jaringan teroris, Ramzi pertama-tama menjalin komunikasi dengan seorang pengkhotbah di Facebook.

Setelah itu dia diperkenalkan kepada 'Emir' yang membawahi lebih dari 10 laki-laki muda di kota Chateauroux, Prancis.

" Tujuan saya adalah untuk memahami apa yang terjadi di dalam pikiran mereka," katanya kepada AFP dikutip ibtimes.co.in.

Ramzi mengatakan, salah satu hal utama yang dia tahu selama bergaul di dalam jaringan tersebut adalah, dia tidak pernah melihat hal-hal yang berkaitan dengan Islam.

Di dalam 'jihad' mereka tidak ada keinginan untuk memperbaiki dunia.

" Hanya ada kebingungan, frustrasi, bunuh diri, dengan pikiran yang mudah dimanipulasi. Nasib mereka sungguh malang karena lahir di era ISIS. Hal ini sangat menyedihkan. Mereka adalah anak-anak yang mencari sesuatu dan itulah apa yang mereka temukan," katanya.

" Sementara itu sang Emir, Oussama, meyakinkan para pemuda bahwa malaikat menunggu mereka di surga setelah melakukan serangan bunuh diri," kata Ramzi.

Dia menambahkan Oussama kemudian mengadakan pertemuan dan berbicara tentang target pangkalan militer Prancis dan wartawan, seperti serangan terhadap kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, Januari 2015.

Ramzi ketahuan ketika anggota ISIS memintanya untuk melakukan serangan di sebuah klub di Prancis. Salah satu dari mereka, Abu Suleiman dari Raqqa, meminta Ramzi untuk menemuinya di sebuah stasiun kereta api.

Tetapi Ramzi malah bertemu dengan seorang wanita berpakaian burqa sebagai gantinya. Wanita itu memberi surat yang berisi rencana serangan teror yang harus Ramzi jalankan.

Dia diminta untuk menargetkan klub malam, menembak 'sampai mati' dan meledakkan rompi sarat bahan peledak ketika pasukan keamanan tiba di tempat kejadian.

Namun, pasukan keamanan merusakkan rencana mereka, dan menangkap semua pelaku, kecuali satu yang lolos dan kemudian mengancam Ramzi.

" Itu adalah akhir penyamaran dan penyusupan saya," kata Ramzi. Film dokumenter itu renacananya akan ditampilkan di Perancis. (Ism) 

3 dari 4 halaman

Kata Terakhir Gadis Cilik yang Tewas di Tangan ISIS...

Kata Terakhir Gadis Cilik yang Tewas di Tangan ISIS... © Dream

Dream - Seorang gadis cilik tewas setelah tempat tinggalnya di Mosul, Irak dibakar oleh kelompok teroris ISIS. Gadis berusia sekitar 12 tahun itu tewas di pelukan ibunya saat di rumah sakit.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, gadis itu menitipkan pesan yang mengharukan. " Maafkan mereka," katanya kepada ibunya.

Gadis itu sedang mandi ketika para milisi radikal itu berdiri di pintu rumah dan menuntut uang pajak kepada ibunya.

Ibu gadis itu mengatakan, akan membayar tapi meminta milisi ISIS untuk menunggu hingga anaknya selesai mandi.

Tapi milisi ISIS tidak mau menunggu dan langsung menuju ke kamar mandi dan membakar gadis malang itu.

Kekejaman kelompok ISIS itu diungkap Jacqueline Isaac, seorang advokat hak asasi manusia.

" Milisi asing ISIS berada di pintu dan mereka mengatakan 'Anda hanya punya dua pilihan, pergi sekarang atau membayar jizya'," kata Jacqueline.

" Dia 'Saya akan membayar, beri saya beberapa detik, putri saya masih di kamar mandi'," lanjut Jacqueline.

" Mereka mengatakan 'Anda tidak punya beberapa detik' dan mereka membakar kamar mandi, dengan gadis itu masih di dalam," imbuh Jacqueline.

Ibu dan gadis cilik itu berhasil melarikan diri dari rumah yang terbakar. Tapi, si gadis meninggal di pelukan ibunya akibat luka bakar di rumah sakit.

" Gadis itu mengalami luka bakar tingkat empat dan ibunya berusaha keras untuk menyelamatkannya," kata Jacqueline. " Sempat membawanya ke rumah sakit, namun putri meninggal dalam pelukannya."

" Hal terakhir yang dikatakan putrinya: Maafkan mereka," ujar Jacqueline.

Jacqueline adalah wakil presiden kelompok advokasi Road of Success yang memberi kesaksian selama konferensi di New York pada 28 April terkait penganiayaan ISIS terhadap minoritas di Irak.

Pada Januari 2014, ISIS berhasil menguasai kota Raqqa di Suriah dan menjadikannya sebagai ibukota. Pada Juni 2014, kelompok militan ini mengejutkan dunia ketika merebut Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

(Ism, Sumber: The Telegraph)

4 dari 4 halaman

Kakek `Pencabut Nyawa` 173 Militan ISIS

Kakek `Pencabut Nyawa` 173 Militan ISIS © Dream

Dream - Seorang kakek bernama Abu Tahseen mengaku berhasil membunuh 173 tentara Iraq and Syria Islamic State (ISIS), menggunakan senapan runduk atau sniper rifle miliknya.

Pria Irak berusia 63 tahun ini telah terjun di lima pertempuran. Dia juga telah merobohkan militan ISIS satu persatu dengan sniper rifle.

Dia ikut dalam Perang Yom Kippur, Invasi Kuwait, Perang Teluk, Perang Iran-Irak dan sekarang ia bertekad untuk menghabisi ISIS.

Meski sudah uzur, namun sepak terjang Tahseen di medan perang justru tidak melambat. Apalagi saat ini dia berjuang untuk melawan teroris yang terkenal suka memenggal kepala tawanannya itu.

Tahseen dijuluki sebagai Silver Sniper. Dia bergabung dengan milisi Syiah di Irak bulan Mei tahun lalu untuk melindungi tanah airnya.

Tahseen mengklaim bahwa dia sudah menghabisi 173 milisi ISIS dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dalam sebuah video, Tahseen memamerkan kemampuannya menembak dan menghabisi korbannya menggunakan senapan runduk.

Dia juga mengatakan milisi ISIS tidak akan berani mengusik wilayah yang dilindunginya.

" Kalian lihat wilayah ini? Aku bersumpah pada Tuhan tak ada satu pun dari mereka yang berani muncul," katanya.

Penembak jitu senior ini sebelumnya bergabung sebagai relawan pejuang yang memerangi ISIS di Suriah.

Namun dia kembali ke kampung halamannya, khususnya ketika ISIS mulai menginjakkan kakinya di Irak.

Dalam video terlihat bagaimana Tahseen menghabisi seorang penembak jitu ISIS. Setelah melakukannya, dia terus melihat korbannya melalui teropong senjatanya untuk memastikan targetnya benar-benar sudah tewas.

(Ism, Sumber: elitereaders.com)

Beri Komentar