Dream - Bagi beberapa merek dagang, jumlah follower dan like yang banyak, baik yang didapat sendiri atau melalui kampanya iklan, lebih penting dari apa pun. Namun, benarkah demikian?
Manajer media sosial Jason Francis di Sosial Media Samurai mengatakan, " Kualitas mengalahkan semuanya. Saya pernah melihat orang-orang dengan 30.000 follower berjuang untuk mengumpulkan sumbangan US$ 500 di GoFundMe, sementara orang-orang dengan 2.000 sampai 3.000 follower mampu mempengaruhi follower mereka sehingga mendapatkan US$ 25.000."
Seperti dikutip dari Enterpreneur, Sabtu, 29 Mei 2015, Diane Leone, pendiri dan strategis media digital untuk Butterfly Sosial, sebuah butik konsultan yang membantu perusahaan memasarkan bisnis mereka menggunakan media sosial, telah melakukan proses evaluasi untuk mengidentifikasi tiga platform media sosial terbaik untuk bisnis kliennya.
" Ini tentang fokus pada satu atau dua platform terbaik untuk bisnis Anda dengan membangun koneksi berkualitas pada platform tersebut," katanya. " Jika Anda membangun reputasi, apakah itu di semua platform media sosial atau mencoba untuk mendapatkan sejumlah besar follower, bagaimana Anda akan terlibat dengan mereka semua secara efektif? Saya menyarankan klien agar terlibat dengan cara yang lebih berarti."
Strategi media sosial berbeda untuk setiap bisnis, tetapi formula 80 persen kualitas dan 20 persen kuantitas sangat efektif. Strategi media sosial dan pelatih bisnis Sofia Pacifico, dari Increase Your Social Media Reach, mengatakan dia percaya merek dagang harus mengutamakan audiens yang berkualitas dan kuantitas akan mengikuti secara otomatis.
" Apa yang akan saya katakan adalah: Apakah Anda ingin mendapat pelanggan setia yang datang ke toko Anda secara teratur. Atau apakah Anda ingin bisnis yang penuh dengan orang namun hanya 'window shopping' dan benar-benar tidak tertarik pada layanan Anda dan meninggalkan toko dengan tangan kosong?" kata Pacifico.
Kunci mendapat follower berkualitas adalah orisinalitas Anda dalam berinteraksi dengan mereka. Karena terobsesi mendapat jumlah follower yang banyak membuat beberapa pemilik merek mencari 'follower palsu'. Ya, Anda dapat membeli follower.
Pendiri dan CEO Digital Megaphone Hope Bertram lebih suka mempromosikan orisinalitas.
" Yang selalu saya rekomendasikan kepada para pemilik merek adalah memastikan mereka merekrut influencer yang jelas-jelas membangun database audiens nyata," katanya. " Situs fakers.statuspeople.com adalah sumber daya yang luar biasa yang bisa dipakai untuk memeriksa apakah follower pemilik Twitter adalah audiens nyata. Saya kadang muak melihat 'influencer' dengan follower palsu."
Tujuan akhir adalah memiliki yang terbaik dari kedua dunia dari kualitas dan kuantitas, kata Jarem Atkinson, seorang manajer pemasaran sosial.
" Sekarang ini jumlah 'like' yang banyak tidak membuat sebuah halaman Facebook relevan atau kredibel," kata Atkinson. " Keterlibatan audiens nyata yang menciptakan nilai bagi setiap perusahaan, merek, atau individu di Facebook. Dan Anda hanya bisa mendapatkan komunitas yang terlibat secara nyata dengan memiliki follower yang berkualitas."
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta