Dream - Dua ormas Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk segera menyelesaikan kasus kekerasan yang terjadi di Masjidil Aqsa, Yerusalem, Palestina.
Ketua Bidang Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy meminta PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Liga Arab menggelar sidang khusus untuk penyelesaian kasus ini.
" Kepada pihak yang bertikai hendaknya melakukan gencatan senjata dan menghentikan konfrontasi," kata Bahtiar dalam keterangan tertulisnya diterima Dream, Rabu, 25 Juli 2017.
Bahtiar juga mendesak negara-negara yang memiliki kepedulian dengan masalah Timur Tengah, semisal Amerika Serikat, Rusia, Turki, dan Iran mengantisipasi meluasnya serangan Israel di Palestina.
Pemerintah Indonesia, kata Bahtiar, diharapkan dapat memprakarsai langkah diplomatik yang komprehensif mendorong penyelesaian masalah dengan two-states solution.
" Two state solution dapat menjadi road map perdamaian Israel-Palestina," kata Bahtiar.
Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal meminta PBB, OKI, dan Liga Arab untuk kembali menegaskan dukungannya pada kemerdekaan Palestina. Mengenai konflik yang sedang berkecamuk, Helmy meminta masyarakat memahaminya sebagai tragedi kemanusiaan.
" Sehingga ini bukan semata-mata masalah yang harus ditanggung umat Islam semata," kata Helmy.
(Sah)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah