Jejak Tentara Muslim dalam Pasukan Militer Hitler

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 26 September 2017 14:01
Jejak Tentara Muslim dalam Pasukan Militer Hitler
Nazi tidak punya alasan untuk melawan Islam, dan menganggap komunitas Muslim adalah mitra kerja sama yang baik.

Dream - Perang Dunia II begitu identik dengan sosok Adolf Hitler. Melalui partai yang dia pimpin, Nazi, Hitler mengendalikan penuh kekuatan politik dan militer melawan sejumlah negara terutama Uni Soviet dan Inggris.

Dari catatan sejarah tentang Hitler dan kekuasaannya, terselip cerita tentang para tentara Muslim. Ternyata, Hitler memiliki sekitar 10 ribu tentara di kesatuan SS yang beragama Islam.

David Motadel, peneliti sejarah Nazi dan Perang Jerman, membuat penjelasan cukup menarik terkait tentara Muslim di tubuh militer Jerman.

Dalam artikel berjudul `Muslim in Hitler's War` yang terbit di laman historytoday.com edisi 65 pada 9 September 2015, Motadel menyebut ada kerja sama yang dibangun antara Hitler dengan sejumlah institusi Islam di sejumlah negara seperti Balkan, Crimea, Sarajevo.

" Saat gelombang perang berbalik melawan Axis dari tahun 1941 dan seterusnya, Wehrmacht dan SS merekrut puluhan ribu Muslim, di antaranya orang Bosnia, Tatar Krimea dan Muslim dari Kaukasus dan Asia Tengah - terutama untuk menyelamatkan darah orang-orang Jerman," tulis Motadel.

Motadel menyebut para tentara Muslim ini berjuang di segala medan. Mulai Stalingrad, Warsawa, juga untuk mempertahankan kota Berlin. Para perwira Jerman menjalankan rekrutmen dengan memperhatikan kalender dan ajaran agama agar tetap memberikan hak kepada para tentara Muslim dalam beribadah.

" Mereka bahkan mencabut larangan ibadah kurban, yang sempat dilarang karena alasan anti semit lewat Undang-undang Perlindungan Hewan oleh Hitler pada 1933," tulis Motadel.

Pada 1944, salah satu fungsionaris Nazi, Himmler menjelaskan alasan perekrutan tentara Muslim.

" Saya tidak punya alasan melawan Islam, karena ini mendidik orang-orang di divisi ini bagi saya dan menjanjikan surga ketika mereka meninggal dalam pertempuran," demikian tulis Motadel, mengutip pernyataan Himmler.

Sumber lain menyebut para tentara Muslim ini tergabung dalam Divisi Waffen-SS Handschar. Divisi ini pertama kali bertugas di daerah Kroasia. (ism) 

Beri Komentar