Jemaah Haji Mencukur Rambut (kemenag.go.id)
Dream - Jemaah haji Indonesia diimbau membawa dan menggunakan pisau cukur tahalul sendiri. Sebab, penggunaan pisau cukur secara bersama-sama berpotensi menularkan penyakit tertentu yang mungkin saja diidap jemaah lain.
Demikian diungkapkan dokter pelaksana tugas di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Iwan Yusuf, di Mekah, Arab Saudi.
“ Penggunaan pisau cukur tahalul secara bersama-sama memang bisa menyebabkan penularan penyakit yang sangat serius, antara lain HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C,” kata Iwan sebagaimana dikutip Dream dari laman Kementerian Agama, Senin 21 September 2015.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga telah mengedarkan peringatan mengenai alat untuk tahalul. Jemaah haji dari seluruh negara yang kini sudah berada di Mekah diminta menggunakan pisau cukur sekali pakai.
Iwan, yang juga konselor pada Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Provinsi Gorontalo, mengatakan, jemaah haji tidak boleh menyepelekan penggunaan pisau cukur tahalul. Jika tidak berhati-hati, pisau cukur yang dipakai bergantian bisa mendatangkan bahaya.
Jemaah, kata dia, tidak bisa melihat penyakit yang diidap seseorang hanya berdasarkan penampakan kondisi fisik secara kasat mata. Sebab bisa saja seseorang yang secara fisik terlihat sehat dan bersih, ternyata mengidap penyakit menular tertentu.
“ Jadi lebih baik bawa saja pisau cukur tahalul sendiri dan buang setelah menggunakannya,” tambah Iwan.
Dia melanjutkan, orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS, hepatitis, dan penyakit kulit menular seperti kusta, bisa menularkan penyakit mereka melalui darah. Penularan bisa terjadi jika darah orang yang mengidap penyakit tersebut menempel di pisau cukur. Jika pisau itu digunakan lagi, kemungkinan bisa darah itu bisa masuk ke orang berikutnya melalui luka saat mencukur.
“ Ada bakteri penyebab penyakitnya, media pembawa, dan ada pintu masuknya yang akhirnya penyakit menular. Kan kita nggak pernah tahu saat digunakan itu pisau bisa melukai jaringan kulit kita,” ujar Iwan.
Apabila jemaah lupa atau tidak membawa pisau cukur sendiri, terutama jemaah yang ingin mencukur habis rambutnya (botak), Iwan menyarankan, sebaiknya jemaah membeli pisau cukur yang baru. Bila tidak, jemaah juga bisa mengganti biaya pembelian pisau cukur dari jemaah yang membawa pisau cukur lebih dari satu.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi, Purwakaning Purnomo Agung, menambahkan, peringatan seperti ini perlu menjadi perhatian jemaah haji.
Apalagi dalam proses seleksi jemaah haji Indonesia, pemerintah tidak memasukkan penyakit-penyakit menular semacam hepatitis dan HIV/AIDS ke dalam daftar penyakit yang bisa mencegah jemaah tak boleh berangkat ke Tanah Suci.
“ Hepatitis B dan C serta HIV/AIDS tidak bisa kita larang pergi berhaji karena memang tidak ada aturannya. Karena itu, kalau dibilang kemungkinan penularan panyakit-penyakit ini melalui penggunaan pisau cukur bersama-sama, ya memang mungkin saja,” kata Agung. (Ism) Baca Juga: Amankan Ibadah Haji, Saudi Kerahkan 100 Ribu Tentara Menteri Lukman Kaji Peluang Ajukan Gugatan Kasus Tragedi Mekah Keluarga Korban Tragedi Mekah Diminta Ajukan Gugatan Tragedi Mekah, Bin Ladin Group Terancam Pidana Crane Jatuh di Masjidil Haram Kelalaian Pengembang Pondok Haji Kebakaran, Jemaah Diimbau Tak Memasak Pondokan Jemaah Haji Indonesia Terbakar Hotel di Mekah Terbakar, 1.028 Jemaah Haji Dievakuasi Haji `Kehormatan` untuk Keluarga Korban Tragedi Mekah Saudi Beri Rp 3,8 M untuk Setiap Korban Tragedi Mekah
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN