Dream - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, disebut telah membunuh kakak iparnya, Kim Jong-nam, 45 tahun, menggunakan pembunuh bayaran. Jong-nam ditemukan tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin, (13/2/2017) kemarin.
Padahal, Jong-nam pernah menulis surat kepada Jong-un untuk membiarkan dia dan keluarganya tetap hidup. Jong-nam merasa dia bukan ancaman bagi kekuasaan diktator Korea Utara tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kim Jong-nam (45) tewas saat menunggu penerbangan ke Macau. Salah satu kota di China tersebut selama ini menjadi tempat pengasingannya.
Dalam pembunuhan ini, polisi Malaysia menangkap seorang wanita. Wanita itu diduga anggota komplotan pembunuh bayaran yang ditugasi Jong-un.
Sementara itu, Direktur Agen Rahasia Korea Selatan, Lee Byong-ho, mengatakan Jong-nam juga pernah menjadi target percobaan pembunuhan namun gagal. Kasus itu terjadi pada 2012 lalu.
Setelah itu, Jong-nam menulis surat kepada Jong-un. Dia meminta pemimpin Korea Utara itu untuk tidak lagi menyerang dia dan keluarganya.
Kata Byong-ho, Jong-nam telah berulang kali menyatakan dia tidak punya ambisi untuk menguasai Korea Utara. Jong-nam pun sempat meyakinan Jong-un dia bukan ancaman.
" Tetapi pembunuhan menggunakan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur ini adalah akibat kelainan halusinasi dari Kim Jong-un," tambah Byong-ho.
Istri pertama Jong-nam, Shin Jong-hui, saat ini tinggal di pinggiran utara Beijing dengan anaknya. Sedangkan istri kedua, Lee Hye-Kyong, tinggal di sebuah kompleks apartemen di Macau dengan putra mereka, Han-sol, dan putri mereka, Sol-hui.
Pihak berwenang China dilaporkan telah meningkatkan keamanan di sekitar dua keluarga ini. Tetapi tidak jelas apakah pengamanan yang sama juga diberikan kepada istri ketiga Jong-nam, Chen Jia-Xi,dan tiga anak lain dengan wanita yang berbeda.
Pemerintah Perancis pernah memberikan pengamanan khusus kepada Kim Han-sol, putra Jong-nam pada 2013. Saat itu, Han-sol berusia 21 tahun.
Han-sol telah memancing amarah pamannya setelah menggambarkan Kim Jong-un sebagai 'diktator' dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Finlandia pada tahun 2012.
Dalam wawancara itu, dia juga mengungkapkan ambisinya untuk membantu rakyat di semenanjung Korea agar bersatu kembali.
Atas kematian Kim Jong-nam, Pemerintah Korea Utara telah mengirimkan diplomat senior ke Malaysia untuk meminta pihak berwenang tidak melakukan autopsi. Permintaan itu telah ditolak oleh Pemerintah Malaysia.
Anehnya, seorang juru bicara tidak resmi untuk Pyongyang yang berbasis di Jepang mengklaim Kim Jong-nam tidak mati.
Dia menambahkan laporan pembunuhan itu adalah usaha untuk mendiskreditkan Korea Utara dan mengalihkan perhatian dari kerusuhan politik di Korea Selatan.
Direktur Eksekutif Centre for North Korea-US Peace, Kim Myong-chol, mengatakan kepada The Telegraph pada Rabu kemarin, pria yang tewas di Kuala Lumpur itu bukan kakak ipar Jong-un.
" Itu bukan Kim Jong-nam, dan itu bukan keluarga Kim Jong-un," kata Myong-chol.
" Jika Anda mendengarkan aksennya, itu jelas Korea Selatan dan ini semua adalah pengalih perhatian," ucap dia melanjutkan
Sumber: telegraph.co.uk
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati