PBNU: Ulama Tak Anjurkan Tulis Kalimat Tauhid di Bendera

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 25 Oktober 2018 12:29
PBNU: Ulama Tak Anjurkan Tulis Kalimat Tauhid di Bendera
Khalifah Umar pernah menempeleng orang yang menulis kalimat tayyibah di tembok

Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengatakan, menulis kalimat tayyibah atau Tauhid di benda-benda yang kemuliaannya tidak terjamin, tidak dianjurkan oleh mayoritas ulama di dunia.

" Mayoritas ulama dengan empat madzhab itu berpendapat menulis Alquran kalimat tayyibah di bendera, di tembok di pakaian di atap rumah itu makruh bahkan ada yang mengatakan itu haram," Said di kantor PBNU, Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.

Khawatir merendahkan kalimat tayyibah, kata Said, Khalifah Umar bin Abdul Aziz sempat menegur dengan keras ketika ada orang yang menulis kalimat itu di tembok.

" Lebih jelas lagi malah Khalifah Umar bin Abdul Aziz melihat ada orang yang menulis Alquran di tembok, ditempeleng oleh khalifah itu, padahal orangnya terkenal sangat santun," ucap dia.

Said menuturkan, selain di tempat yang disebutkan tadi, haram juga hukumnya membuat lukisan berlafaz Alquran.

" Begitu pula haram membuat lukisan bertuliskan Alquran, Asmaul Husna, karena nanti takut akan menjadi sampah. Akan menjadi khawatir tak bisa menghormati," ujar dia.

Said menegaskan, bukan hanya ormas yang dilarang saja seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

" Tidak ada ulama yang menganggap baik menulis kalimat tauhid, Alquran di bendera. Siapapun. Bukan hanya HTI," kata Said.

Beri Komentar