Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf (Foto: AJC Forum)
Dream - Komunitas Palestina di Indonesia mengutuk keras kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatu Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf ke Israel. Mereka kecewa dengan keputusan Yahya.
" Langkah ini diambil pada waktu yang tidak sesuai di mana Israel melanjutkan kebijakannya yang rasis dan agresif terhadap rakyat Palestina," kata Ketua Komunitas Palestina di Indonesia, Murad Halayqa dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 13 Juni 2018.
Murad menilai pengakuan Yahya mendukung rakyat Palestina merupakan penyesatan dan manipulasi kata-kata. Dukungan, kata Murad, harus melalui jalur pemerintah Palestina yang berada di Ramallah, bukan dengan datang ke Israel.
" Kami melihat waktu kunjungan ini dan di tempatnya (Yerusalem) merupakan dukungan kepada posisi Israel dan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel," ucap dia.
Selain itu, Murad juga menganggap kunjungan Yahya merupakan bentuk dukungan penjajahan yang dilakukan Israel. Dia juga menuding pernyataan Yahya yang menyinggung Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hanya pembenaran semata.
" Ini tidak dapat diterima, karena Presiden Abdurrahman Wahid mencoba untuk memainkan peran dalam proses perdamaian selama masanya 1999-2001 atas persetujuan kepemimpinan Palestina pada waktu itu di mana masih ada payung International untuk proses perdamaian," ucap dia.
Merujuk pada hukum Internasional, kata Murad, Israel masuk dalam kategori terorisme negara (state terorism). Israel juga dianggap sebagai negara apartheid sesuai dengan laporan yang dikeluarkan oleh UN Economic and Social Commission for Western Asia (ESCWA) terbit pada Maret 2017.
" Hal ini mengakibatkan pembatalan pertandingan persahabatan antara tim sepak bola Argentina dan tim Israel yang direncanakan di Yerusalem," kata dia.
Lebih lanjut, Murad menegaskan langkah yang diambil oleh Yahya dapat memberikan legitimasi yang mendukung Israel lepas dari isolasi Internasional.
" Rakyat Palestina mendeskipsikan penolakannya terhadap kunjungan ini melalui pernyataan Kemlu Palestina, partai-partai Palestina dan kampanye Palestina untuk memboikot Israel yang menganggap kunjungan ini sebagai dukungan kepada pendudukan dan kami benar-benar merasa terluka dengan kunjungan ini," ujar dia.
(Sah)
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000