Menag Lukman Hakim: Belajar Alquran Tak Bisa Instan

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 16 Januari 2017 05:11
Menag Lukman Hakim: Belajar Alquran Tak Bisa Instan
Menurut Lukman, Alquran sudah seharusnya tidak dipelajari secara instan.

Dream - Alquran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup. Meski begitu, mempelajari Alquran tak hanya dapat dimaknai sekilas saja.

Itulah kesan yang diungkapkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri khataman Kitab Tafsir Al Ibriz yang disusun KH Bisri Mustofa di Pondok Pesantren Bugen Al Itqan, Semarang, Jawa Tengah.

" Belajar Alquran tak bisa instan. Tak cukup hanya mengandalkan terjemahan. Perlu proses panjang, konsistensi, ketekunan, kesabaran," tulis Lukman di akun Twitter @lukmansaifuddin, Minggu, 15 Januari 2017.

Menurut dia, kitab karangan ayah KH Mustofa Bisri tersebut diajarkan dengan penuh ketekunan. Setidaknya, selama hampir 23 tahun, Kitab Tafsir Al Ibriz baru dikhatamkan dua kali.

" Ini adalah khataman kali kedua. Khataman pertama setelah mengaji 12 tahun, khataman kedua 11 tahun. Tidak kurang dari 23 tahun kitab Al Ibriz dikaji secara kontinue setiap Ahad pagi," kata dia.

Dalam khataman tersebut, hadir KH Mustofa Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Tholibin, Rembang, dan KH Maemoen Zubair. pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Rembang.

Mustofa berpendapat konsistensi Kyai Kharis Shadaqah, pengasuh Pondok Pesantren Bugen Al Itqan, mengajarkan Tafsir Al Itqan sangat luar biasa.

" Ngaji Al Quran 11 tahun, Kyai Kharis Shadaqah tidak pernah libur kecuali kalau umroh, itu agar kita semua memahami Alquran dan tidak menjadi kagetan," kata Mustofa.

Beri Komentar