Pengungsi Rohingya (antarafoto)
Dream - Pengalaman terombang-ambing di lautan mungkin akan menjadi hal yang tidak akan pernah dilupakan oleh para pengungsi Rohingya. Mereka merasakan betul bagaimana suasana terasa begitu mencekam.
Pengalaman itu dituturkan oleh salah satu pengungsi Muhammad Armen, 30 tahun. Dia bersama ratusan pengungsi lain putus asa lantaran sudah 2 bulan 10 hari berada di laut lepas.
Ancaman kelaparan terus mendera, lantaran perbekalan makanan sudah habis sejak 10 hari setelah mereka meninggalkan Myanmar. Bahkan ada sebagian pengungsi yang meninggal di atas kapal dan jenazahnya terpaksa dibuang ke laut.
" Kami juga sempat ketakutan ketika kapal-kapal nelayan Aceh mendekat, sehingga kami hanya bertakbir Allahu Akbar, Allahu Akbar," ujar Armen, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream.co.id dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Kamis, 21 Mei 2015.
Armen mengatakan para pengungsi sempat mengira mereka akan didorong kembali ke lautan lepas oleh nelayan Aceh. Ini lantaran mereka trauma ketika ditolak mendarat oleh militer baik Malaysia maupun Thailand.
" Ternyata mereka (nelayan Aceh) mau menolong kami," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Tim Kemanusiaan BMH Rahmat Effendi mengatakan pihaknya telah mengunjungi para pengungsi Rohingya di beberapa posko pengungsian. Dia menggambarkan kondisi para pengungsi begitu memprihatinkan.
" Masih tidak stabil, masa ada rasa takut, namun mereka juga bahagia. Selain itu, mereka juga sangat kurus," ungkapnya.
Rahmat mengatakan, pihaknya bergerak cepat menyalurkan bantuan begitu mendapat kabar mengenai para pengungsi yang sudah berada di Aceh. " Alhamdulillah, mereka mendapat makan dari dapur umum dan kami dari BMH membantu untuk tambahan gizi mereka seperti pengadaan susu dan juga makanan untuk anak-anak dan bayi," terang dia.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan penanganan pengungsi Rohingya tidak bisa dijalankan secara terpisah dari masing-masing lembaga donor. Dibutuhkan sinergisitas dalam penyaluran bantuan, mengingat kebutuhan pengungsi cukup banyak.
" Perlu sinergi dalam mengulurkan bantuan untuk saudara-saudara kita di Rohingya, dan tentu akan banyak hal yang mereka butuhkan, mulai dari layanan kesehatan, sandang, makanan, pakaian, perlengkapan salat seperti sarung, mukena dan juga Alquran serta penyediaan air bersih," kata dia.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta