Tren Kerasukan Jin Landa Muslim Skotlandia

Mengaku dikuasai oleh makhluk gaib, para pasien membutuhkan bantuan psikolog dan ahli agama.

Dream - Jumlah muslim yang mengaku kerasukan jin meningkat di Skotlandia, sehingga menimbulkan keresahan bagi psikiater di sana. Mereka minta ulama-ulama setempat untuk ikut menangani pasien mereka.

" Banyak wanita yang awalnya hanya konseling tiba-tiba mengaku kerasukan jin atau seseorang mengirim ilmu hitam ke mereka atau anggota keluarga mereka secara gaib," kata Amina Akhtar, Direktur Pusat Sumberdaya Perempuan Muslim Amina (Amina WMRC) kepada Herald Scotland, Selasa 21 Oktober 2014.

" Mereka merasa tidak nyaman jika ke dokter umum, takut ditertawakan. Jadi mereka datang ke kami. Bagi kami, ini masalah kesehatan mental."

Menurut Akhtar, lebih dari dua pertiga pasien yang ditangani rekannya dalam dua tahun terakhir mengeluhkan aktivitas paranormal. Mengaku dikuasai oleh makhluk gaib, para pasien membutuhkan bantuan psikolog dan ahli agama.

" Kami berharap National Health Service (NHS) mau bekerja sama dengan ulama-ulama dan kelompok-kelompok muslim untuk membantu pasien-pasien tersebut," kata Akhtar.

Bantuan bersifat keagamaan harus diberikan sepanjang tidak bertentangan dengan perlakuan medis.

Dalam Islam, kemampuan jin menguasai manusia masih menjadi perdebatan. Sebagian yakin bahwa manusia bisa dikuasai jin, sementara yang lain menyatakan hal itu sebagai mengada-ada.

Sheikh Ahmad Kutty, guru besar dan ulama di Islamic Institute of Toronto, Ontario, Kanada mengatakan keyakinan tentang jin bisa merasuki dan menguasai manusia sudah bukan ranah keimanan dalam Islam.

Namun, beberapa ulama masa lalu seperti Ibn Taymiyyah meyakini hal itu, kata Sheikh Kutty.

Skotlandia menjadi rumah bagi 75 ribu muslim dan 40 persen di antaranya tinggal di Glasgow. Islam adalah agama terbesar kedua di Skotlandia yang memiliki 30 masjid.

Untuk mendiagnosis masalah kerasukan tersebut dengan baik, psikiater di Skotlandia menyarankan penggunaan penyembuhan dari sudut agama kepada para pasien.

" Bukti-bukti menunjukkan beberapa muslim memandang kesulitan psikologis sebagai indikasi spiritualnya tidak sehat," kata Najat Khalifa, profesor dan psikiater konsultan di University of Nottingham dan di Nottinghamshire Healthcare NHS Trust.

" Hal ini dapat menyebabkan konflik antara obat-obatan konvensional dan agama. Untuk itu pasien sebaiknya ditanggulangi dengan cara-cara agama."

Masalah-masalah yang timbul bisa dibicarakan lebih dalam dengan pemimpin agama. Penelitian lebih jauh dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya, mengidentifikasi potensi terjadi kembali dan pengobatan yang lebih baik.

Sementara itu, para ulama Skotlandia mewanti-wanti umat Islam di sana untuk tidak mencari pertolongan kepada orang yang mengaku bisa menyembuhkan secara gaib.

" Sayangnya, komunitas Muslim tidak lagi menjadi pelopor dalam hal pengobatan sakit emosional. Mereka menggunakan cara-cara tidak Islami terkait kerasukan," kata Abdul Aziz, seorang ulama di Skotlandia.

" Banyak yang menggunakan agama sebagai tameng. Stigma yang dikaitkan dengan penyakit mental dan ketergantungan terhadap orang yang mengaku bisa menyembuhkan telah menjadi penghalang muslim dalam mendapatkan pengobatan secara psikologis dan sosial yang benar."

Ketakutan yang sama terhadap eksploitasi agama juga diungkapkan oleh Akhtar. " Semakin banyak muslim Skotlandia yang beralih ke ahli paranormal yang mengaku bisa mengeluarkan jin. Para ahli paranormal itu bahkan tidak malu-malu mengiklankan diri mereka di TV."

" Mereka minta bayaran dan tidak ada yang mengatur mereka. Kekhawatiran saya adalah mereka yang putus asa, terutama perempuan, akan berubah menjadi sosok yang tidak bermoral yang membahayakan diri dan keluarga mereka." (Ism)