Trump Memaki Para Imigran Afrika dan Amerika Latin

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 15 Januari 2018 06:20
Trump Memaki Para Imigran Afrika dan Amerika Latin
"Mengapa orang dari negara-negara `s*****le` datang ke sini?" tanya Trump.

Dream - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tidak berbasa-basi tentang imigran dari El Salvador, Haiti, dan Afrika, pada pertemuan anggota parlemen Kamis, 11 Januari 2018.

" Mengapa kita memiliki semua orang dari negara-negara ini?" Trump bertanya dalam sebuah pertemuan Oval Office dengan anggota parlemen, dilaporkan Anadolu Press mengutip Washington Post.

Alih-alih negara Amerika Latin dan Afrika, Trump menyarankan agar AS harus memfokuskan kebijakan masuk imigrannya ke tempat-tempat seperti Norwegia.

" Mengapa kita membutuhkan lebih banyak orang Haiti? Keluarkan mereka," ujar Trump.

Komentar tersebut mengganggu anggota parlemen selama pertemuan tersebut. Senator Lindsey Graham dan Richard J. Durbin kemudian mengusulkan pemotongan program undian visa sebesar 50 persen.

Setelah publikasi laporan tersebut, Gedung Putih membantah komentar Trump tersebut. Tetapi, mereka menulis " Beberapa politisi Washington memilih untuk berperang melawan negara-negara asing, namun Presiden Trump akan selalu bertarung untuk rakyat Amerika."

" Seperti negara-negara lain yang memiliki imigrasi berbasis jasa, Presiden Trump memperjuangkan solusi permanen yang membuat negara kita lebih kuat dengan menyambut orang-orang yang dapat berkontribusi pada masyarakat kita, menumbuhkan ekonomi kita dan berasimilasi ke dalam negara kita yang besar," kata juru bicara Raj Shah.

Trump telah mengupayakan penghapusan program imigrasi berdasarkan hubungan keluarga. Dia secara konsisten membuat komentar meremehkan tentang beberapa kelompok etnis, terutama menyebut penjahat dan pemerkosa Meksiko.

" Beberapa, saya anggap, orang baik," dia mengakui, selama kampanye 2016.

Menanggapi komentar Trump, anggota Kongres Luis Gutierrez mengatakan, " Sebagai orang Amerika, saya malu dengan (sikap) Presiden."

" Kami selalu tahu bahwa Presiden Trump tidak menyukai orang-orang dari negara atau orang tertentu atau warna tertentu. Kini kita dapat mengatakan dengan 100% keyakinan bahwa Presiden adalah rasis yang tidak memiliki nilai-nilai yang tercantum dalam Konstitusi atau Deklarasi Kemerdekaan kita," kata Gutierrez dalam sebuah pernyataan.

" Inilah Donald Trump yang sebenarnya dan ketakutan terbesar saya adalah bahwa pemilihnya akan memuji dia," ujar Gutierrez menambahkan.

(Sah)

Beri Komentar