Para Pemuda Melakukan Patroli Subuh, Membangunkan Warga (Foto:Al Arabiya/AP)
Dream - Dalam beberapa pekan terakir, warga Gaza mulai bangun lebih awal untuk membaca Alquran, doa, dan sholat sunnah. Warga Gaza sedang menjalani kampanye " Subuh Berjemaah" .
Gerakan yang digagas kelompok Hamas tersebut berusaha menyebarkan pesan-pesan Islam. Tetapi, tak semua warga Gaza siap dengan gerakan tersebut.
Kampanye Subuh Berjamaah memicu perdebatan sengit mengenai paksaan dan bunyi patroli subuh, yang biasanya muncul jelang sahur Ramadan. Ulama setempat Abdel Bari Khela, memperingatkan bahwa kampanye tersebut tidak Islami dan dapat menganggu warga lain.
" Dentang suara patroli subuh akan membangunkan anak-anak dan itu akan menimbulkan kebingungan," kata Abdel, dikutip Dream dari Al Arabiya, Jumat, 5 Januari 2017.
Bagi Abdel menjalankan sholat Subuh berjemaah di Masjid merupakan kewajiban. Tapi, dia tak setuju dengan patroli subuh yang dia anggap mengganggu orang.
Meski begitu penggagas gerakan ini membantah patroli subuh telah mengganggu kenyamanan warga. Pemuda yang ikut dalam gerakan ini, Hamad, mengatakan suara yang digaungkan dari pengeras suara patroli subuh diatur tidak terlampau tinggi.
" Suara tidak tinggi, tidak rendah. Ini sangat ringan seperti yang Anda lihat," kata Hamad.
" Kami hanya atur waktunya setengah jam atau seperempat jam sebelum azan. Bagaimana ini bisa mengganggu?"
Sejak dimulai di wilayah Kota Gaza, kampanye tersebut mulai menyebar ke kota-kota lain di Jalur Gaza. Panitia penyelenggara kampanye, dewan masjid, mengatakan ingin melihat masjid-masjid tersebut penuh pada waktu menjelang sholat Subuh dan menjelang sholat Jumat.
Ahmed Hammad, seorang sukarelawan di lingkungan Tel al-Hawa, Gaza, mengatakan sejak Kampanye Subuh Berjamaah itu dilakukan jumlah jemaah sholat Subuh di masjidnya meningkat.
" Dulu ada barisan atau setengah baris jemaah. Tapi hari ini, setelah kampanye, jumlahnya telah berkembang menjadi tiga baris," kata Ahmed.
" Sholat Subuh penting untuk meningkatkan moral dan semangat di negara yang kondisinya tercekik dan penuh hambatan ini," kata Abu Aziz al-Waheidi, yang mengawasi kampanye di 22 masjid di Tal al-Hawa.
Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, mendukung penuh gerakan ini. Bahkan, Hammas membagikan petunjuk Kampanye Subuh Berjamaah.
Kampanye Subuh Berjemaah dimulai Desember 2017, tak lama setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengakui kedudukan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
(Sah)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi