Beli Mobil Mewah Pakai Uang Rakyat, Ulama Ini Dikecam

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 16 Desember 2014 07:44
Beli Mobil Mewah Pakai Uang Rakyat, Ulama Ini Dikecam
Pembelian mobil mewah adalah pemborosan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Dream - Pemimpin ulama Turki mendapat kritik pedas pada hari Sabtu pekan kemarin. Dia kedapatan membeli mobil dinas Mercedes mewah menggunakan uang rakyat. Pemborosan pemerintah terbaru ini menyebabkan kemarahan publik.

Mehmet Gormez, kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), akan segera menggunakan Mercedes S500 senilai US$435 ribu sebagai mobil dinasnya, demikian laporan surat kabar Hurriyet.

Selama ini anggaran Diyanet diambil dari pajak yang dibayar warga Turki. Lembaga itu baru-baru ini juga membeli 14 mobil mewah merek Toyota untuk kendaraan dinas pejabat seniornya. Sebelumnya, mereka mengendarai mobil yang lebih murah merek Renault Symbol.

Pembelian mobil-mobil tersebut telah menyebabkan protes online. Banyak yang berpendapat bahwa pembelian mobil mewah adalah pemborosan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Turki adalah negara sekuler yang dijalankan pemerintah berideologi Islam selama satu dekade terakhir.

" Bukankah haram dan dilarang Islam seorang ulama besar membeli mobil mewah dengan menggunakan uang umat?" tulis Hakan Sukur, mantan pemain sepakbola internasional yang kini menjadi wakil rakyat di Parlemen Turki, di Twitter.

" Tak seorang pun tahu siapa lebih penting, yang punya uang atau yang punya iman kepada Allah," tambah pengacara oposisi Erdal Aksunger, yang menyebut pepatah kuno Turki.

Sementara itu anggota parlemen lainnya mendesak agar Gormez segera mundur dari posisinya.

Diyanet tidak menyangkal laporan tapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mobil-mobil tersebut dibeli melalui mekanisme tender dan harganya tidak semahal yang diberitakan.

" Semua kendaraan ini telah dibeli dengan persetujuan menteri keuangan. Semua biaya tercatat secara transparan," kata dia.

Gormez berada di antara tokoh Turki yang menyambut kunjungan Paus Fransiskus bulan lalu. Menghindari kemewahan, Paus memilih mengendarai sebuah Renault Symbol selama kunjungannya.

Rencana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membangun istana presiden baru menuai kontroversi dan memunculkan perdebatan panjang. Istana dengan 1500 kamar yang dibangun di Ankara itu diperkirakan menelan dana lebih dari US$600 juta. (Ism)

Beri Komentar