Wawan Wahyuni (Merdeka.com)
Dream - Wawan Wahyuni menjadi salah satu warga yang selamat dari terjangan longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Pemuda ini tertimbun longsoran selama 9 jam dan berhasil keluar dengan selamat.
Wawan yang saat kejadian tengah berada di rumah sang kakek pun masih ingat betul, detik-detik longsor yang menerjang dusun itu. Ketika sore menjelang maghrib, ia mengaku mendengar suara letusan gunung sebanyak tiga kali.
" Saya sempat melihat ke arah bukit, ada semacam asap yang keluar, kemudian api," kata Wawan sebagaimana dikutip dari Merdeka.com, Selasa 16 Desember 2014.
Saat itu, dia melihat banyak warga berhamburan dan melarikan diri. Di saat panik itulah, Wawan yang cacat pada bagian kaki kiri itu turut berlari bersama warga lainnya untuk menyelamatkan diri. Namun dia melihat kakek dan neneknya kesulitan menghindari lumpur yang sudah turun.
Tak tega melihat kakek dan neneknya terjebak, pria yang menggunakan kaki kiri palsu ini, memilih kembali dan menolong kedua orang yang disayanginya itu. Namun tak disangka, longsoran kembali datang dan membuat kakek serta neneknya hilang ditelan lumpur.
Wawan yang berusaha menolong pun ikut terperangkap dalam lumpur. Saat itu, lumpur nyaris membekap seluruh tubuhnya, kecuali di bagian leher. Karena tanah yang menimbun masih lembek, Wawan berusaha mengeluarkan kedua tangannya yang sempat ikut tertimbun.
Saat itu, ia melihat sebatang pohon ketela yang tidak jauh dari dirinya. Harapan untuk selamat semakin besar, sedikit demi sedikit Wawan berusaha mengorek lumpur yang telah menutupi tubuhnya. Dia berusaha untuk terus bernapas dan berteriak minta tolong sambil menunggu bantuan datang.
" Saya berteriak minta tolong sejak pukul 18.00 WIB sampai bantuan datang untuk menolong sekitar pukul 24.00 WIB," ucap dia.
Setelah hampir 9 jam, akhirnya Wawan melihat sorot lampu senter warga dan relawan. Ketika itu, harus menunggu tim relawan yang melintasi beratnya medan lantaran lumpur yang menutupi seluruh areal permukiman.
" Saat itu relawan hanya bermodal papan yang diestafetkan untuk menjangkau saya. Saya juga diminta untuk tidak banyak bergerak agar tidak lemas, kalau ada apa-apa saya hanya disuruh teriak," kenang Wawan.
Sekitar pukul 02.00 WIB, Wawan berhasil dievakuasi oleh enam relawan yang membawanya ke tempat aman. Dingin dan gelap yang dirasanya saat itu pun tak bisa dihindari. Segera setelah itu, Wawan dibawa ke Puskesmas Karangkobar untuk mendapat perawatan insentif.
" Saya sangat senang bisa selamat, tetapi empat saudara saya, yakni kakek, nenek, paman, dan keponakan tidak bisa diselamatkan," tutur dia. (Ism)
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi