Tessa Kum (revistanautilus.ro)
Dream - Dukungan untuk kaum Muslim Australia yang khawatir mendapat perlakuan rasisme akibat penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, membahana ke penjuru dunia. Dukungan itu disebarkan melalui jejaring sosial Twitter degan tagar #illridewithyou.
Tagar yang dibuat sejak Senin malam itu menjadi trending topic dunia di Twitter. Pengguna media sosial dari berbagai negara memasang tagar itu untuk memberi dukungan kepada kaum Muslim Australia. Agar tidak khawatir beraktivitas di Negeri Kanguru itu.
Tagar itu dibuat oleh pemilik akun Twitter @sirtessa. Pemilik akun itu, Tessa Kum, memberi dukungan kepada kaum Muslim setelah membaca postingan di Twitter tentang seorang perempuan yang baik hati. Perempuan itu melarang seorang Muslimah yang ingin melepas jilbab karena takut mendapat perlakuan rasis setelah insiden penyanderaan yang dilakukan Haron Monis.
Siapa sebenarnya Tessa Kum? Dia merupakan keturunan Australia-China. Perempuan kelahiran 1981 ini merupakan penulis yang dibesarkan di Melbourne. Perempuan ini memiliki bakat menulis sejak kecil, namun dia lebih senang menyebut dirinya sebagai penulis paruh waktu.
Sejumlah novel dan tulisan fiksi lainnya telah dia telurkan. Sejumlah karya yang telah dipublikasikan adalah antologi, seperti Machinations (2002), Elsewhere (2003), Daikaiju 3 (2007), Last Drink Bird Head (2009), Halo: Evolutions (2009, yang digarap dengan Jeff Vandermeer), dan The Year's Best Australian Fantasy and Horror (2010).
Pada 2006, Kum bekerja sebagai petugas entri data, sambil menulis pada waktu luangnya. Dia mulai menawarkan jasanya sebagai editor lepas dan penilai naskah di tahun 2008, dan terus bekerja di bidang ini sejak saat itu.
Kum menjadi editor untuk Weird Tales sejak 2008 hingga 2011. Dia juga pernah menjadi asisten editor untuk seri the Best American Fantasy.
Setelah tinggal sebentar di Glasgow pada tahun 2012, Kum kembali tinggal di Melbourne pada awal 2013. Salah satu kesibukannya kini adalah menjadi asisten editor Time Traveller's Almanac (2014).
Berkat tagar #illridewithyou, aksi solidaritas di Australia kembali menguat. Kaum Muslim di Negeri Kanguru itu merasa lebih aman dan setidaknya rasa khawatir mendapat perlakuan rasisme sedikit berkurang. (Ism)
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi