Mereka Ikut Berpuasa Dan Menghadiri Buka Puasa Di Keluarga Muslim (foto Ilustrasi)
Dream - Ekspatriat non-muslim di Turki sudah terbiasa dengan tradisi bulan suci Ramadan di negara itu. Mereka ikut berpuasa, menghadiri buka puasa di keluarga muslim dan berbagi kebahagiaan di bulan yang penuh berkat ini.
" Bagi saya, Ramadan memiliki nilai-nilai spiritualitas, empati, disiplin, berbagi dan kebahagiaan keluarga," ucap Felister Gesare Orangi, seorang mahasiswa 23 tahun dari Kenya kepada Anadolu Agency dilansir Onislam.net, Jumat 4 Juli 2014.
Orangi, yang sudah berada di Turki selama 3 tahun, merupakan salah satu dari ribuan non-muslim yang sudah beradaptasi dengan bulan suci di negara mayoritas muslim tahun ini.
Orangi telah belajar beberapa nilai yang berharga di balik puasa umat muslim. Pelajaran itu didapat setelah sering buka puasa bersama dan ikut makan sahur dengan teman-teman muslim.
" Bagi saya, Ramadan adalah penting untuk tiga alasan: kekuatan batin, empati dan koreksi diri," katanya.
Orangi pun menerangkan berpuasa lebih dari 14 jam telah menguatkan seseorang untuk disiplin dalam menghadapi godaan. Itu akan memupuk empati kepada mereka yang serba kekurangan. Hal itu membuat orang yang berpuasa lebih manusiawi dan membangun rohani yang kuat melalui koreksi diri bahwa serba kekurangan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Sementara itu Izabela Piekarczyk sudah dua kali mengalami Ramadan di Turki. Tinggal di Turki membuat Izabela tertarik untuk ikut puasa seperti yang dilakukan teman-teman muslimnya meski hanya beberapa hari.
" Saya harus mengakui bahwa hari pertama adalah yang paling sulit," kata gadis yang sudah tinggal di Turki lebih dari dua tahun ini.
" Saya pikir tubuh saya tidak siap untuk puasa selama 14 jam. Saya harus bekerja dan itu begitu panas di luar," tambahnya. Gadis yang suka pergi ke Sultan Ahmet Square di Istanbul ini mengaku paling suka mendengarkan adzan dan berbuka puasa bersama teman-temannya.
Lain lagi dengan Pablo Martin Asuero asal Spanyol. Meski pun dia tidak pernah berpuasa sebelumnya, Pablo sering menghadiri buka bersama yang diadakan teman-teman muslimnya selama bertahun-tahun.
" Ramadan adalah waktu yang menyenangkan bagi saya. Karena banyak makanan buka puasa yang dihidangkan oleh teman-teman Muslim Turki saya, meski pun saya belum pernah mencoba puasa," kata pria yang sudah tinggal 9 tahun di Turki ini.
Pablo menghormati bulan suci Ramadan dan dia memahami bagaimana seorang muslim bisa termotivasi untuk tetap lapar bahkan di musim panas yang panjang dan panas.
" Itu membuat mereka merasakan empati terhadap orang-orang yang hidupnya kekurangan dan membantu mereka membangun 'jembatan' antara Allah dan diri mereka sendiri," tambahnya. (Ism)
10 Adu Mewah Rumah Fuji VS Thariq Halilintar, Sama-Sama Mirip Istana, Punya Siapa Lebih Megah?
Munculnya Perempuan Al-Mutabarrijat Jadi Tanda Kiamat Makin Dekat, Siapakah Dia?
Tak Terduga! 10 Artis Nonmuslim ini Ikut Puasa di Bulan Ramadan, Ada Jessica Jane & Mahalini
9 Gambaran Bidadari Surga yang Dijelaskan dalam Al-Quran, Seperti Apakah Mereka?
Potret Hubungan Sebenarnya Okie Agustina dan Adelia Istri Pasha Ungu yang Jarang Tersorot
Bangunin Sahur Berasa Lagi di Sirkuit MotoGP, Suara Unik Bikin Warga Auto Ngakak