Orang Miskin Makan di Resto Ini, Gratis!

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 14 April 2015 09:26
Orang Miskin Makan di Resto Ini, Gratis!
"Jika Anda lapar dan tidak punya uang, silakan makan di sini gratis". Salah satu pengujung yang melihat tulisan itu meneteskan air mata. Tak percaya.

Dream - Di sebuah sudut ibukota Qatar, sebuah tanda di luar sebuah restoran yang populer di kalangan pekerja kasar tertulis 'jika Anda lapar dan tidak punya uang, silakan makan di sini gratis'.

Itu adalah restoran Zaiqa yang terletak 16 kilometer dari gemerlap kota Doha. Zaiqa berada di sebuah area yang disebut Industrial Area di mana banyak terdapat pabrik dan tempat penginapan murah untuk para buruh yang kebanyakan pekerja konstruksi.

Restoran tersebut didirikan oleh dua bersaudara asal India, Shadab Khandan dan adiknya Nishab Khan.

Sekitar tiga minggu yang Zaiqa memutuskan untuk memasang tanda yang menawarkan makanan gratis kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar.

" Ketika saya melihat papan itu, saya meneteskan air mata," ujar Shadab, 47, berasal dari New Delhi yang telah tinggal di Qatar selama 13 tahun, dikutip Dream dari laman Saudi Gazette, Selasa 14 April 2015.

" Bahkan sekarang ketika membicarakan tanda itu, leher saya seperti tersekat."

Restoran dengan 16 bangku tersebut terletak di Street 23, diapit restoran lainnya dan sebuah toko besi. Jalan tersebut termasuk area sibuk dengan truk-truk pengangkut bahan bangunan melintas beberapa kali.

Saat masuk ke dalam Zaiqa, pengunjung akan menemukan kuliner India, terutama dari New Delhi, yang buka 24 jam. Kare ikan dihargai enam riyal Qatar (US$ 1,65), sepotong telur dadar dijual tiga riyal dan sepiring Palak Paneer bayam dibanderol 10 riyal - bagi yang mampu bayar.

Namun kebutuhan untuk makan murah, bahkan gratis, khususnya bagi pekerja kasar dan mereka yang bekerja di bidang konstruksi, sangat mendesak.

Diperkirakan terdapat 700 ribu hingga satu juta pekerja asing di kerajaan kecil yang memiliki populasi 2,3 juta jiwa itu.

Bahkan makan gratis yang disediakan Shadab di restorannya sangat membantu mereka yang sebagian besar penghasilannya harus dikirim ke negara asal, kata Ghufran Ahmed, montir asal Nepal yang sedang makan di Zaiqa.

" Banyak buruh di sini digaji 800-1,000 riyal (US$ 220-US$ 275) per bulan. Mereka harus mengirim uang ke kampung halaman. Hidup di sini sangat mahal. Jadi banyak yang membutuhkan makanan gratis," katanya.

Shadab, yang juga pembuat film ini, mengatakan mereka yang meminta makanan sebagian besar pekerja konstruksi dari negara-negara seperti India, Nepal dan Bangladesh.

" Kami menyadari banyak orang di sini tidak mendapat gaji tepat waktu dan tidak punya uang, bahkan tidak uang untuk makan," katanya.

Mereka kemudian mencoba untuk menawarkan mereka makanan. Tapi itu tidak mudah, karena banyak yang menolak untuk mengambil sesuatu tanpa melakukan apa-apa.

Akibatnya, dalam tiga minggu sejak percobaan makanan gratis dimulai, jumlah orang yang datang ke Zaiqa hanya dua atau tiga orang per hari paling banyak.

Namun masa depan restoran Zaiqa terancam menyusul sengketa sewa dengan pemilik lahan. Mungkin Zaiqa harus tutup dalam waktu dekat.

Shadab dan adiknya memiliki rencana lain untuk restoran mereka berikutnya.

" Kami akan menaruh kulkas di luar menghadap jalan raya. Jadi kulkas ini tidak dikunci dan di dalamnya akan ada kurma yang bisa diambil oleh siapa saja. Sehingga jika ingin makan kurma, mereka tidak harus masuk ke dalam." (Ism)  

1 dari 5 halaman

Jurusan Kuliah yang Bisa Bikin Kamu Miskin

Jurusan Kuliah yang Bisa Bikin Kamu Miskin © Dream

Jurusan Kuliah yang Bisa Bikin Kamu Miskin

Dream - Jurusan ini memiliki gaji yang rendah karena sifatnya yang persiapan. Para siswa dipersiapkan untuk bekerja di bidang kesehatan.

Program ini banyak dijumpai di kampus-kampus atau sekolah vokasi dengan lama pendidikan setara dengan kursus.

Ini adalah langkah pertama sebelum menuju pendidikan yang lebih besar dan lebih lama dalam bidang kesehatan. SelengkapnyaJurusan Kuliah yang Bikin Kamu `Miskin`. (Ism) 

2 dari 5 halaman

Juara Tinju Dunia yang Selalu Terima Tamu Orang Miskin

Juara Tinju Dunia yang Selalu Terima Tamu Orang Miskin © Dream

Juara Tinju Dunia yang Selalu Terima Tamu Orang Miskin

Dream - Juara tinju dunia asal Filipina Manny Pacquiao akan menjual rumah megahnya di salah satu daerah elite di Manila.

Masalahnya, tetangga Pacquiao merasa risih melihat tamu petinju itu masuk kawasan elite dengan pakaian lusuh.

Namun Pacquiao mengatakan, sebagai orang yang dipuja banyak orang, dia tidak pernah pilih-pilih soal tamunya. Bahkan jika mereka hanya mengenakan " celana pendek dan sandal" .

Kisah ketenaran Pacquiao bagaikan sebuah dongeng. Dari menjadi penjual ikan di kampung halamannya, Pacquiao kemudian memenangkan gelar juara dunia di delapan divisi kelas berat. Sukses yang belum pernah terjadi sebelumnya itu membuat Pacquiao sangat populer di Filipina.

Dia menggunakan ketenarannya untuk maju menjadi anggota Kongres pada tahun 2010. Seperti kebanyakan politisi kaya Filipina lainnya, ia sering bertemu dengan konstituen yang meminta bantuan dan dukungannya.

Pacquiao mengatakan ia kini akan membeli rumah baru di mana ia bisa menerima lebih banyak tamu, yang sebagian besar mencari bantuan keuangan. Selengkapnya Petinju Dunia yang Selalu Terima Tamu Orang Miskin. (Ism) 

3 dari 5 halaman

Foya-foya Saat Kaya, Jatuh Miskin Tewas di Dasar Sumur

Foya-foya Saat Kaya, Jatuh Miskin Tewas di Dasar Sumur © Dream

Foya-foya Saat Kaya, Jatuh Miskin Tewas di Dasar Sumur

Dream - Uang bikin manusia lupa daratan. Seperti itulah yang dialami oleh Sunil, pria asal Colombo, Sri Lanca. Gaya hidupnya berubah total setelah mendapat banyak uang dari lotre.

Dikutip Dream dari laman Emirates 24l7, Senin 24 November 2014, Sunin sungguh bangga mendapat lotre sekitar Rp 464 juta. Sebelum mendapat lotre, dia tak pernah memegang uang sebanyak itu.

Karena uang itu pula Sunil lupa kewajiban. Keluarga yang seharusnya dia nafkahi malah tak diurus. Ditelantarkan. Setiap hari dia hanya berpesta. Mabuk-mabukan.

Tak tahan dengan perubahan sikap Sunil, sang istri dan anak meninggalkannya. Tinggallah Sunil hidup sebatangkara. Hanya berteman sisa uang lotre dalam hingar-bingar pesta.

Beberapa hari yang lalu dia ditemukan tewas mengenaskan di dasar sumur. Belum diketahui mengapa jasad Sunil berada di dasar sumur. Apakah bunuh diri, dibunuh, atau karena faktor lain. Kini, polisi tengah menyelidiki kematiannya.

Apesnya lagi, Sunil tewas setelah kembali miskin. Dia bangkrut. Uang lotre yang dia banggakan sirna sebelum ajal datang. Habis uang, hilang pula keluarga. Selengkapnya: Foya-foya Saat Kaya, Jatuh Miskin Tewas di Dasar Sumur. (Ism) 

4 dari 5 halaman

Bahkan `Sakratul Maut` Tak Bisa Bujuk si Miskin Berobat

Bahkan `Sakratul Maut` Tak Bisa Bujuk si Miskin Berobat © Dream

Bahkan `Sakratul Maut` Tak Bisa Bujuk si Miskin Berobat

Dream - Lelaki renta itu lemas. Ambruk. Nyaris terkulai di trotoar. Napas tersengal-sengal. Rona wajahnya menjadi pucat. kedua tangannya hanya bisa mendekap dada. Sementara, bibir yang sudah membiru terus mengeluarkan isi perut yang nyaris kosong.

Di sampingnya, seorang perempuan memanggil-manggil namanya. Dialah sang istri. Yang juga tak berdaya. Hanya teriakan-teriakan itu satu-satunya harapan untuk membuat sang suami tetap tersadar. Pasangan ini hanya bisa meratap-ratap di atas trotoar di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kami memaksa membawa mereka ke rumah sakit. Namun mereka menolak. Di tengah sakit yang mendera itu, sang kakek bahkan meronta. Dia terus menggeleng. Tak mau berobat. Skaratul maut seolah tak mampu membujuk mereka berobat.

Akhirnya kami menelepon stasiun radio Ibukota. Meminta bantuan mereka untuk memangil polisi. Dan polisipun datang....... Selengkapnya Bahkan `Sakaratul Maut` Tak Bisa Bujuk si Miskin Berobat. (Ism) 

5 dari 5 halaman

Kisah Haru Anak Pengemis Berprestasi

Kisah Haru Anak Pengemis Berprestasi © Dream

Kisah Haru Anak Pengemis Berprestasi

Dream - Gubuk itu sudah reot. Tiangnya bahkan tak lagi berdiri sejajar. Atap dari daun rumbia pun sudah tak utuh. Setengahnya sudah rontok akibat lapuk termakan usia.

Dinding dari papan pun tak terpasang rapi. Jarak antar papan merenggang, bercelah seukuran tiga jari. Sehingga, apapun yang dilakukan di dalam gubuk itu dengan mudah terlihat oleh siapapun yang berada di luar.

Di gubuk selebar tiga depa itulah Nurliyah menghabiskan hari-harinya. Perempuan berusia 37 tahun ini sudah hidup 14 tahun di Desa Asan Kumbang, Kecamatan Ulee Glee, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, itu.

Tak ada listrik, begitu juga televisi. Penerangan satu-satunya ketika malam tiba hanyalah lampu minyak biasa. Namun warga miskin itu tetap semangat menjalani hidup. Bersama Irhana, anak semata wayang yang berusia 15 tahun, Nurliyah mencoba untuk tetap tegar.

" Rumah ini dibangun warga 14 tahun lalu. Namun sekarang sudah reot,” kata Irhana dikutip Dream dari Atjeh Post, Selasa 23 September 2014.

" Sekarang lagi musim hujan. Jadi kardus itu basah akibat hujan. Biasanya kardus ini mamak gunakan untuk menutup celah dinding jika malam tiba," tambah dia sambil menunjuk tumpukan kardus basah di gubuknya, Senin kemarin.

Di dekat pintu, beberapa helai baju yang dijemur terlihat basah. " Ini juga basah karena hujan semalam. Atap rumah setengah memang sudah jatuh," ujarnya pelan.

Menurut Irhana, rumahnya itu digunakan sebagai kamar tidur, dapur, tempat belajar, sekaligus untuk salat. " Kalau hujan ya bergeser ke sudut lain. Kalau terlalu deras ya tunggu di rumah tetangga atau emperan toko orang," kata siswi SMP Ulee Glee ini. Selengkapnya Kisah Haru Bocah Miskin Berprestasi. (Ism) 

Beri Komentar