Biasakan Bawa Si Kecil ke Masjid, Niatkan Ajarkan Sholat

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 12 Juni 2023 06:01
Biasakan Bawa Si Kecil ke Masjid, Niatkan Ajarkan Sholat
Banyak orangtua yang ragu untuk mengajak anak balitanya ke masjid karena belum bisa mengerti dan takut menganggu jamaah lain yang khusyuk beribadah.

Dream - Setiap umat muslim diwajibkan untuk sholat setelah memasuki usia baligh. Membiasakan anak-anak untuk sholat tentunya tidak mudah dan harus dilakukan sejak kecil. Salah satu caranya adalah dengan rutin mengajaknya ke masjid untuk sholat berjamaah.

Banyak orangtua yang ragu untuk mengajak anak balitanya ke masjid karena belum bisa mengerti dan takut menganggu jamaah lain yang khusyuk beribadah. Sebenarnya hal ini perlu dilatih dan dicontohkan. Sangat dianjurkan untuk mengajaknya sejak bayi untuk membiasakan suasana masjid.

Anjuran untuk membawa anak kecil ke masjid dahulu sudah di contohkan langsung oleh Rasulullah. Dikutip dari Muslim.or.id, Abdullah bin Buraidah berkata:

“ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami. Lalu Hasan dan Husain radhiallahu ’anhuma datang ke masjid dengan memakai gamis berwarna merah, berjalan dengan sempoyongan jatuh bangun (karena masih kecil). Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam turun dari mimbar masjid dan menggendong kedua cucu tersebut, dan membawanya naik ke mimbar. Lalu beliau bersabda, “ Maha Benar Allah, bahwa harta dan anak-anak itu adalah fitnah (ujian), aku melihat kedua cucuku ini aku tidak bisa bersabar”. Lalu Rasulullah kembali melanjutkan khutbahnya.” (HR. Abu Daud no. 1109, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

1 dari 5 halaman

Hadist lain yang menjelaskan tentang kebolehan melibatkan anak-anak dalam urusan ibadah (termasuk membawa anak kecil ke masjid) adalah:

HR Bukhari 516

Artinya: “ Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggendong Umamah bintu al Ash, putrinya Zainab bintu Rasulullah, di pundak beliau. Apabila beliau shalat maka ketika rukuk, Rasulullah meletakkan Umamah di lantai, dan apabila bangun dari sujud maka beliau kembali menggendong Umamah.” (HR. Bukhari no. 516, Muslim no. 543)

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan:

Ibnu Baz

Artinya: “ Dianjurkan bahkan disyariatkan untuk membawa anak-anak ke masjid, menginjak usia mereka 7 tahun atau lebih. Dan boleh dipukul jika usianya 10 tahun. Karena dengan membawanya ke masjid, ia akan terbiasa shalat dan mengetahui cara shalat. Sehingga ketika ia baligh, ia sudah paham cara shalat dan terbiasa shalat bersama saudaranya dari kaum Muslimin”.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

2 dari 5 halaman

Baca Doa Ini 3 Kali Setelah Sholat Agar Anak Saleh dan Saleha

Dream - Anak yang saleh dan saleha merupakan satu amalan yang tak putus meskipun seseorang setelah meninggal dunia. Hal inilah yang membuat orangtua selalu berusaha agar anak dan keturunanya menjadi saleh dan saleha.

Bagaimana caranya agar anak menjadi generasi yang saleh/ saleha? Tentunya orangtua harus berikhtiar dan berdoa. Salah satu wirid diajarkan Kiai Arwani yang merupakan ulama masyhur di Indonesia, terlebih di Pulau Jawa.

Dikutip dari NU Online, Kiai Arwani terkenal dengan karyanya kitab Faidlul Barakât fî Sab'il Qirâ'at yang aplikatif dan mudah dicerna untuk orang yang belajar mendalami AlQuran.

Kedua putra Kiai Arwani sendiri, yakni KH Ulin Nuha dan KH Ulil Albab selain alim juga ahli Alquran. Mereka hafal Alquran hingga masing-masing tuntas mengaji secara tatap muka (musyafahah) dengan tujuh macam bacaan imam (qira'at sab'ah) kepada ayahandanya sendiri.

 

3 dari 5 halaman

Bacaan Penting Setelah Selesai Solat

Merasa penasaran atas apa amalan yang dilakukan oleh Kiai Arwani. KH Ma'ruf Irsyad asal Kudus mencoba bertanya kepada Kiai Arwani.

" Mohon maaf, Mbah. Ada amalan apa yang panjengan lakukan sehingga anda diberikan Allah putra-putra yang nurut, ahli Qur'an, baik akhlaknya," begitu kira-kira kata Kiai Ma'ruf saat bertanya. Kemudian Kiai Arwani menjawab bahwa membaca doa tiga kali setiap usai salat.

Alfurqan ayat 74

Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin waj'alna lilmuttaqina imama.

Artinya: “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami, dan keturunan-keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (QS al-Furqan: 74).

Selengkapnya baca di sini.

4 dari 5 halaman

Islam Melarang Keras Orangtua Sumpahi Buruk Anaknya

Dream - Mendidik dan mengurus anak merupakan proses panjang yang pastinya sangat menguras emosi. Dibutuhkan kesabaran dan sebagai muslim kita juga harus mempelajari nilai-niai Islam sebagai dasar dalam mengurus anak.

Salah satunya sebagai orangtua seemosi apapun jangan sampai mengucap sumpah buruk atau menyumpahi anak. Dalam Islam ada larangan menyumpahi anak. Dikutip dari Bincangsyariah.com, Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orangtua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

HR Muslim dan Abu Dawud soal menyumpahi anak

“ Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)

 

5 dari 5 halaman

Tergesa-gesa

Dalam hadis tersebut Nabi melarang para orangtua untuk melaknat anak-anaknya, karena jika sampai dikabulkan oleh Allah SWT dan hal buruk menimpa kepada anak-anak mereka maka hal itu pasti akan menimbulkan penyesalan yang amat sangat. Allah SWT berfirman:

Al Isra ayat 11

“ Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).

Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.

Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimana pun secara naluri orangtua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya, karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar