Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pengaturan dan pengendalian kehamilan selama ini cenderung dibebankan kepada kaum hawa. Padahal untuk bisa hamil dibutuhkan kerja sama pria dan wanita. Produk-produk kontrasepsi yang ada sekarang lebih banyak diperuntukkan bagi wanita.
Sebuah terobosan dilakukan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR), sebuah badan penelitian biomedis yang didanai pemerintah India. Dikutip dari Hindustan Times, selama 13 tahun ICMR mengembangkan produk kontrasepsi suntuk bagi pria dan kini telah berhasil melalui uji klinis.
Hanya tinggal menunggu badan berwenang untuk memberikan izin pemasaran. Jika proses berjalan lancar, dalam enam bulan suntikan kontrasepsi untuk pria bakal bisa langsung digunakan secara bebas.
" Produk ini sebenarnya sudah siap, hanya tinggal menunggu persetujuan peraturan yang tertunda oleh badan Pengontrol Obat. Percobaan telah berakhir, termasuk uji klinis fase 3, di mana ada 303 objek penelitian dengan tingkat keberhasilan 97,3% dan tidak ada efek samping yang dilaporkan," kata Dr. RS Sharma, seorang ilmuwan senior, dari ICMR.
© Dream
Produk ini akan jadi KB suntik pertama untuk pria di dunia. Dikembangkan dari senyawa polimer yang disebut styrene maleic anhydride.
Nantinya senyawa tersebut disuntikkan ke dalam vas deferens (saluran yang mengandung sperma dekat testis) oleh seorang profesional medis. Suntikan bakal diberikan di bawah pengaruh bius lokal, sehingga para pria tak akan merasakan kesakitan.
" Polimer ini dikembangkan oleh Prof SK Guha dari Institut Teknologi India pada 1970-an. ICMR telah meneliti untuk mengubahnya menjadi produk untuk digunakan secara massal sejak 1984, dan produk telah diuji coba secara lengkap," kata Sharma .
© Dream
Para peneliti di AS juga mengembangkan kontrasepsi serupa, yang disebut Vasalgel, tapi sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan. Pihak pengawasan obat-obatan India mengungkap kalau akan sangat berhati-hati untuk melakukan pemeriksaan sebelum menyetujui produk tersebut layak edar.
" Ini yang pertama di dunia dari India sehingga kami harus ekstra hati-hati dalam hal persetujuan. Kami melihat semua aspek, terutama sertifikasi praktik manufaktur yang baik (GMP) yang tidak akan menimbulkan pertanyaan tentang kualitasnya. Saya akan mengatakan masih akan memakan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan untuk semua persetujuan diberikan sebelum produk dapat diproduksi, " kata Somani, pejabat pengawasan obat India.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap