Dream - Anak-anak saat ini sangat akrab dengan penggunaan gadget. Baik itu televisi, tablet, ponsel atau PC. Hal ini membuat mereka sangat mudah mengalami masalah kesehatan mata.
Efek yang paling sering muncul karena penggunaan gadget dalam waktu lama adalah mata minus (rabun jauh) atau miopia. Miopia terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata, jatuh di depan retina mata.
Dream - Anak-anak saat ini sangat akrab dengan penggunaan gadget. Baik itu televisi, tablet, ponsel atau PC. Hal ini membuat mereka sangat mudah mengalami masalah kesehatan mata.
Efek yang paling sering muncul karena penggunaan gadget dalam waktu lama adalah mata minus (rabun jauh) atau miopia. Miopia terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata, jatuh di depan retina mata.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh struktur panjang bola mata yang terlalu panjang ataupun kemampuan mata yang terlalu kuat dalam memfokuskan cahaya, sehingga obyek yang jauh tampak buram. Menurut dr. Frieda Handayani, spesialis anak, daya penglihatan anak harus kita perhatikan sejak usia dini.
" Kita harus waspada jika melihat adanya tanda-tanda gangguan pada penglihatannya," ungkap dr. Frieda.
Ia juga membagikan tanda-tanda yang mungkin muncul ketika anak mengalami masalah mata. Antara lain:
Dokter Frieda juga mengingatkan ada beberapa kelainan mata yang sering terjadi pada anak dan orangtua telat menyadarinya. Apa saja?
• Strabismus
Strabismus atau dikenal dengan mata juling, merupakan kondisi di mana posisi bola mata tidak berada di tengah (bergeser dari posisi normal). Ini disebabkan karena adanya ketidak harmonisan antara otot-otot yang bekerja pada mata kanan dengan mata kiri.
• Amblyopia
Amblyopia atau mata malas (lazy eye), merupakan kondisi di mana tajam penglihatan sebuah mata menurun. Bisa terjadi karena perkembangan penglihatan (visus) yang tidak normal sejak usia dini, terjadi sejak lahir hingga usia 10 tahun.
" Pada usia balita, anak tidak paham apakah penglihatan mereka baik atau tidak, ia cenderung untuk menerima apa yang mereka lihat dan tidak akan mengeluh. Disinilah peran kita sebagai orangtua sangat penting untuk melakukan pendeteksian sejak dini," ungkap dr. Frieda.
• Konjungtivitis
Konjungtivitis atau mata merah merupakan salah satu gangguan pada mata yang sering terjadi pada anak, namun tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Tidak terjadi penurunan visus atau penglihatan double vision seperti yang terjadi pada strabismus atau amblyopia.
Mata merah atau konjungtivitis bisa terjadi karena berbagai hal, seperti infeksi bakteri, infeksi virus, reaksi alergi, percikan bahan kimia, adanya benda asing atau kondisi saluran air mata tersumbat pada anak yang baru lahir.
" Perhatikanlah aktivitas anak setiap harinya, kita harus peka pada perubahan perilaku dan gejala-gejala yang muncul, dan lakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata, ketika anak kita berusia 3 tahun," pesan dr. Frieda.
Sumber: IG @frieda.handayani
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN