Anak Makan Sendiri/ Foto: Shutterstock
Dream - Semua orangtua mungkin merasakan frustasi dan tidak sabar saat si kecil makan sendiri dengan berantakan. Hal ini membuat banyak orangtua lebih memilih menyuapi anak, sehingga tidak harus lelah membersihkan makanan yang tumpah.
Sesekali, biarkan anak makan sendiri dan berantakan. Mengambil lauk dari piring, memasukkan ke mulut, mencium aroma, merasakan teksturnya, akan sangat berdampak pada tumbuh kembang anak.
Makan dengan berantakan merupakan suatu proses perkembangan anak yang menjadi bagian dari pengalaman belajarnya. Menurut para ahli, hal ini membantu anak belajar, merangsang perkembangan sensorinya, membuat anak lebih berani mengeksplorasi dan masih banyak lagi. Simak beberapa dampak jika anak dibiarkan makan sendiri dan berantakan.
Mengurangi Risiko Picky Eater
Anak kecil seringkali menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan. Sebuah studi menyatakan bahwa anak-anak yang dibiarkan membuat kekacauan ketika makan menjadi anak yang tidak pilih-pilih makanan.
Hal ini karena anak suka mengambil makanannya sendiri dan merasakannya. Selain itu, anak yang menyentuh dan merasakan tekstur dari makanan dengan tangannya sendiri cenderung tidak menderita neophobia, yaitu ketakutan pada makanan yang asing atau baru.
Peneliti menemukan bahwa balita yang duduk di kursi dan berinteraksi dengan makanan mereka lebih cepat belajar tentang jenis makanan padat dan tidak padat.
Alih-alih disuapi, orang tua bisa membiarkan anak menyentuh dan makan makanannya sendiri. Selain itu, anak bisa belajar tentang nama-nama dari makanan yang mereka konsumsi dengan mencocokkannya dengan nama makanan yang mereka baca atau pelajari di buku.
© Shutterstock
Keterampilan Motorik
Kekacauan yang ditimbulkan anak ketika makan sendiri akan menjadi pembelajaran baginya. Anak akan belajar bagaimana sesuatu bekerja, bagaimana bisa belajar menggunakan alat makan, dan mengapa makanan bisa tumpah. Semakin anak merasakan makanan dengan jari, bibir, dan lidah, maka semakin mereka memperkuat keterampilan motoriknya.
Anak pada dasarnya mendambakan kemandirian, jadi tidak apa untuk membiarkan anak bereksplorasi dengan makanan. Para peneliti menyatakan bahwa anak-anak berperilaku seperti ilmuwan kecil, mengumpulkan data dan melakukan percobaan untuk menentukan teknik yang paling efektif. Selain itu, membiarkan anak bermain menimbulkan respons yang lebih besar daripada hanya memberi tahu anak apa yang harus dilakukan.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Dream - Makanan dengan tekstur halus kaya nutrisi pastinya jadi menu andalan para ibu untuk bayi kesayangan. Di Indonesia, menu yang biasanya diberikan berupa bubur dengan berbagai protein dan sayuran.
Bisa berupa bubur dengan wortel, jagung, ikan, ayam, daging atau telur. Bisa juga diberikan biskuit yang disiram dengan susu dan dihaluskan. Bagaimana dengan menu makanan bayi di negara lain?
Dokter Citra Amelinda, spesialis anak, lewat akun Instagramnya @citra_amelinda, membagikan menu makanan pendamping ASI (MPASI) di berbagai negara.
Jepang
© Shutterstock
Berupa bubur nasi dengan campuran ikan kering yang telah dihaluskan, sayuran dan puree labu. Nasi yang diolah menjadi menjadi bubur lalu dicampur dengan sup miso juga kerap jadi menu untuk bayi.
© Shutterstock
French society pediatrics (Komunitas Dokter Anak Prancis) sangat merekomendasikan sayur untuk menu bayi. Menu bayi haru diperbanyak sayur, makan 4 kali dalam sehari(3 kali makan besar dan 1 kali snack) agar anak kenal lapar. Anak juga sebaiknya makan seperti makanan yang disantap orang dewasa, dan kenalkan dengan berbagai tekstur makanan sebelum usia anak 2 tahun.
© Shutterstock
Menu makanan bayi asal Korea Selatan juga tak kalah nikmat. Disebut juk atau bubur nasi dengan campuran sayur dan daging. Kimchi atau sayuran fermentasi versi lembut juga diberikan sejak awal MPASI.
© Dream
Untuk di Amerika Serikat, menu makanan bayi biasanya dibedakan dengan makanan. Hal ini untuk menghindari kandungan garam dan pengawet yang berlebihan. Makanan pertama yang dianjurkan adalah baby cereal dan tidak terlalu menganjurkan masak sendiri di rumah terutama sayur karena takur terlalu banyak nitrat.
© Shutterstock
Negara Timur Tengah, biasanya diberikan bubur hummus, merupakan campuran kacang polong dengan tahini, perasa lemon, dan bawang putih. Ada juga baba ganoush, yaitu terong yang dimasak hingga halus, dicampur bawang, tomat, dan minyak zaitun.
Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran
55 Kata-kata Ucapan Maaf Menyambut Ramadhan yang Menyentuh Hati dan Penuh Ketulusan
Miris! 7 Artis Diceraikan Saat Sedang Hamil, Nissa Asyifa & Alshad Ahmad Nikah 2 Bulan Lalu Cerai
Artis Diceraikan Saat Sedang Hamil, Nissa Asyifa dan Alshad Ahmad Nikah 2 Bulan Lalu Cerai
Disia-siakan Alshad Ahmad, Nissa Asyifa Ternyata Punya Pekerjaan Mentereng
Begini Penampakan Kompor Nagita Slavina yang Harganya Rp1 Miliar