Anies Baswedan (Foto : @aniesbaswedan)
Dream - Anies Baswedan memberikan respons soal kehadirannya sebagai bintang tamu di program televisi Lapor Pak yang tayang di salah satu televisi swasta nasional. Selain mengucapkan terima kasih, Anies juga menitipkan pesan khusus kepada komika Kiky Saputri yang sempat me-roasting di acara itu.
Lewat unggahan di akun Instagramnya, ANies mengaku ikut merasakan keseruan prses syuting program televisi yang digawangi Andre Taulany, Andhika Pratama, Wendy Cagur dan Kiky Saputri.
Lihat Anies Baswedan di Liputan6.com
" Terima kasih Lapor Pak! sudah mengundang taping minggu lalu. Acaranya keren dari awal sampai akhir," tulis Anies Baswedan dikutip Dream, Rabu 10 November 2021.
Gubernur DKI Jakarta ini juga merasakan keseruan saat melihat para pemain acara tersebut yang serius saat mempersiapkan acara. Di sisi lain, dia juga melihat kelihaian para pemain berimproviasi ketika acara sudah dimulai.
" Seru melihat para pemain serius bersiap sebelum acara, lalu jago dan luwes berimprovisasi saat shooting berjalan
Perhatian khusus diberikan ANies kepada Komika Kiky Saputri. Ia mengaku belajar banyak dari Kiky dan tidak tersinggung dengan aksi roasting wanita 28 tahun itu.
" Sangat terhibur dan belajar banyak dari semuanya. Termasuk dari Kiky yang reputasi roastingnya sudah terkenal. Untung saya datang pakai baju pemadam, jadi tahan panas. :) Lanjutkan berkarya!," tuturnya.
Diketahui Kiky sempat me-roasting Anies Baswedan dalam adegan memperkenalkan tamu istimewanya itu dengan menyebut nama Ahok sebagai gubernur.
" Wah kita kedatangan tamu luar biasa seorang gubernur, sosok pemimpin hebat, tepuk tangan dong buat Pak Ahok," ucap Kiky Saputri disambut tawa.
Tak hanya sengaja salah menyebut nama gubernur DKI Jakarta, Kiky kembali me-raoasting Anies saat menanyakan kepanjangan dari titel PhD.
" Engga mungkin dong saya engga tahu DKI 1, Bapak Haji Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. Mohon maaf pak, PhD-nya lagi promo apa engga?" ucap Kiky lagi.
" Itu pizza," kata Anies menyambut guyonan tersebut.(Sah)
Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam acara Workshop Nasional PAN di Bali, yang digelar pada Senin 4 Oktober 2021, memaparkan pidato tentang terobosan selama menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.
Dalam pidatonya, Anies mengatakan telah melakukan perbaikan, mulai dari pembangunan, perbaikan transportasi, hingga penanganan Covid-19.
Tiru Negara Modern, Tarif Angkutan Umum Buat Guru dan Veteran di Jakarta Dibedakan
Tak hanya itu, ia juga sempat menyinggung soal gaya kepemimpinan di Indonesia.
Anies menceritakan tentang gagasannya dalam pengambilan kebijakan. Menurutnya, seorang pemimpin tidak bisa memikirkan karya saja tanpa gagasan.
Anies memegang teguh tiga hal dalam mengambil kebijakan, yakni gagasa, narasi, dan karya.
Rampung 71%, Stadion Megah JIS Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun
Apabila tidak ada gagasan dan narasi, kata dia, karya tidak memiliki makna. Dia pun menyesalkan sejumlah pihak yang mempersoalkan kata-kata. Sebab, gagasan memang dalam bentuk kata-kata. Menurut dia, jika tak ada kata-kata, maka tidak ada kitab suci.
" Tapi di balik kata-kata ada pesan ada gagasan, munculkan narasinya, baru karya. Kami di Jakarta pegang itu, gagasan, narasi, karya. Jangan sampai karya, karya, karya karya, tapi tidak ada gagasannya," jelas Anies.
Anies kemudian bicara tentang transportasi yang membuat kesetaraan antar sesama warga yang beraktivitas di Jakarta.
Dia membenahi moda transportasi dengan tujuan, setiap orang mulai dari presiden, menteri, CEO, office boy sampai pengangguran merasakan kesetaraan transportasi yang sama.
KPK Beberkan Hasil Pemeriksaan Anies, Bahas Program Rumah DP Rp0
Kata Anies, pihaknya sudah membangun transportasi yang masif. Jalur bus di Jakarta yang awalnya 23 sampai 24 persen, kini menjadi 85 persen wilayah Jakarta. Jumlah penumpang perhari 360 ribu di tahun 2016, kini meningkat menjadi 1 juta orang.
Anies pun bercerita, Jakarta kota yang besar namun seperti terkotak-kotak. Antar warga masing-masing, tanpa ada kesetaraan.
" Karena pemerintahnya membiarkan ini semua diatur oleh market mechanism, tanpa intervensi. Kita tidak usah memerangi pasar, kita mengatur pasar untuk bisa membangun tujuan kita kesetaraan kebersamaan," jelas Anies.
Anies mencontohkan kesetaraan di sekitaran Bundaran HI. Di sana ada tiga mal yakni Grand Indonesia, Plaza Indonesia,dan Thamrin City. Kini para pengunjung bisa merasakan fasilitas pejalan kaki yang setara. Meskipun kemampuan ekonomi pengunjung Grand Indonesia dan Thamrin City berbeda.
" Yang masuk Thamrin City tidak berani masuk ke Grand Indonesia, yang masuk Plaza Indonesia tidak akan masuk ke Thamrin City," jelas Anies.
Kata Anies kondisi tersebut tanpa disadari terjadi, antar warga saling terkotak-kotakan meskipun beraktivitas di wilayah yang sama.
" Negara membiarkan itu hadir, pemprov DKI Jakarta mengubah itu semua. Sekarang semua harus disatukan, lewat apa? Pedestrian jadi satu," kata dia.
Anies kemudian bercerita tentang integrasi di Stasiun Cakra Selaras Wahana (CSW) di Jalan Trunojoyo, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurutnya, sebelum dirinya menjabat, antara stasiun dan transjakarta di daerah itu tidak tersambung.
Anies mengatakan, dari barat ke timur dibangun jalur busway, utara dan selatan dibangun MRT secara bersamaan tapi tidak tersambung. Menurut dia, kedua hal itu dibangun oleh Pemprov DKI.
Anies Baswedan Ditanya KPK Soal Program Pengadaan Rumah di Jakarta
" Itu tadi berkarya tanpa narasi tanpa gagasan," kata Anies.
Anies mengatakan, saat ini CSW sudah dibangun dan terintegrasi antara MRT dan Transjakarta. Bahkan menjadi salah satu tempat paling meriah karena didesain dengan warna warni lampu di malam hari.
" Bang Zul kapan-kapan kita ngevlog di sini. Karena ini menjadi salah satu tempat kunjungan," kata dia.
" Kita tidak mau mengerjakan ini semata-mata karya, tapi di belakangnya ada narasi dan gagasan," jelas Anies lagi.
Kemudian Anies berbicara tentang pengelolaan daerah maupun negara. Menurutnya, rakyat saat ini dianggap sebagai warga semata, sementara pemerintah administrator dalam pola interaksi sosial.
Kata Anies, harusnya rakyat juga dipandang sebagai customer. Pemerintah sebagai pelayan. Lalu polanya konsultasi, pemerintah melakukan sesuai dan dikonsultasikan ke masyarakat.
Penuhi Panggilan KPK Soal Penggadaan Tanah di Munjul, Ini Kata Anies Baswedan
" Kita sering mengatakan jadi pelayan masyarakat," katanya.
Anies pun mengubah paradigma tersebut menjadi lebih kolaboratif dan partisipatif. Masyarakat kini bisa menjadi partisipan. Contohnya, pengelolaan rumah sakit kini banyak dikelola oleh swasta dalam arti masyarakat.
" Dulu transportasi Damri atau kereta api. Mana swastanya? Enggak ada. Sekarang partisipasi ada," jelas dia.
Anies mengatakan, kini pemerintah menjadi fasilitator, polanya menjadi partisipasi. Sektor swasta saat ini turut berpartisipasi.
Kini, kata Anies, masuk pada level ke empat. Pemerintah harus memandang dirinya sebagai administrator, service provider, fasilitator dan kolaborator.
" Kita (pemerintah) yang membangun kolaborasi. Lalu masyarakat dipandang sebagai kolaborator. Polanya kolaborasi," ujar Anies.
Soal tipe kepimpinan, Anies pun memiliki pendapat lain. Menurutnya, sebagai pejabat publik harus berani menerima kritikan dan diibaratkan sebagai kotak pos.
" Menurut saya juga ini paket kalau menjadi berada di wilayah publik harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan," ujar Anies.
Main Bareng Ikan di Rumah, Anies Baswedan: Agak Repot Kalau Kecemplung Dua Hari
Lebih lanjut, Anies sebagai Gubernur harus mau mendengarkan keluhan dimanapun.
" Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik, kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima politik, di rumah saja, urus burung dan rumah tangga, kan saya melihara burung gitu," ujarnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN