Astaga! Seleb Hollywood Kini Keranjingan Makan Ari-ari Bayi

Meski dianggap 'menjijikkan' tapi tengah jadi tren. Apa yang membuat mereka tertarik mengkonsumsinya?

Dream - Mau tahu tren kesehatan terbaru di Amerika Serikat? Kini para ibu baru di sana keranjingan makan plasenta mereka sendiri.

Tren yang dianggap 'menjijikkan' bagi sebagian orang ini bahkan menghinggapi para selebriti Hollywood yang baru melahirkan.

Menurut mereka, plasenta dipercaya akan meningkatkan energi dalam tubuh, membantu menghasilkan susu yang lebih sehat dan menghilangkan stres sehabis melahirkan.

Praktik dengan nama beken placentophagy tersebut mengharuskan pelakunya untuk mengkonsumsi plasenta atau ari-ari yang kaya zat besi dalam berbagai bentuk: cairan, padat atau yang sudah diproses dalam bentuk pil.

Plasenta adalah organ yang menyediakan nutrisi, oksigen dan hormon bagi calon bayi selama dalam kandungan.

" Plasenta membantu mengembalikan kebugaran tubuh Anda dengan vitamin, mineral dan hormon," kata Claudia Booker, seorang bidan, kepada AFP dikutip Emirates 24/7, Selasa 24 Februari 2015.

" Memang tidak meremajakan tubuh Anda sehingga Anda dapat pergi ke pesta, hanya mengembalikan vitalitas tubuh ketika Anda merasa seperti mesin tua," katanya sambil mempersiapkan pembuatan pil plasenta di dapur rumahnya di Washington.

Booker, 65 tahun, sudah biasa memproses dan menyiapkan plasenta untuk dijadikan pil yang bisa bertahan beberapa minggu. Ia menjualnya US$ 270 (Rp 3,5 juta) per pak.

Proses pembuatan pil plasenta lebih cocok dikerjakan koki daripada seorang ilmuwan. Setelah membersihkan plasenta, Booker mengeluarkan sisa-sisa darah dan mengukusnya sebelum ditaruh di alat pengering makanan selama satu malam.

Plasenta yang sudah kering kemudian dipotong-potong dan dimasukkan di penggiling untuk dijadikan bubuk. Setelah selesai, Booker akan memasukkan bubuk plasenta tersebut ke dalam kapsul. Dia mengaku mendapat cara tersebut setelah belajar pada seorang ahli akupunktur Cina.

Tidak ada penelitian ilmiah tentang jumlah ibu baru yang ikut ambil bagian melakukan placentophagy dan bagaimana dampaknya. Namun hal itu tidak menyurutkan tren tersebut menyebar ke barisan artis Hollywood.

Bintang film 'Clueless' Alicia Silverstone telah mencobanya dan bahkan menganjurkannya. Artis lainnya January Jones juga telah mencobanya juga. Dia bahkan dijuluki 'Mad Mom' oleh media AS.

Tren ini bahkan telah melahirkan buku resep dan blog yang menulis tentang berbagai menu berbahan plasenta. Catherine, seorang ibu dari bayi 7 bulan, bahkan mencampur plasenta yang dipotong-potongnya dengan susu almond, madu dan blueberry untuk membuat smoothie.

Booker menyatakan bahwa makan plasenta juga memiliki manfaat psikologis yaitu membantu mencegah ibu mengalami depresi setelah melahirkan.

Sekira 19 persen wanita di Amerika Serikat mengalami stres setelah melahirkan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Placentophagy juga diyakini untuk meringankan kelelahan dan kecemasan dalam periode pasca-melahirkan yang penuh gejolak, Booker menambahkan.

Daniel Benyshek, seorang antropolog medis di University of Nevada, mengatakan penelitian pertama tentang praktik makan plasenta ini dilakukan pada tahun 1970an.

Dalam penelitian itu disebutkan, orang Amerika diyakini menjadi orang pertama yang makan plasenta mereka sendiri. Meskipun plasenta kering telah lama digunakan dalam pengobatan Cina.

Psikolog Mark Kristal dari University at Buffalo menemukan bahwa tikus mengalami sedikit rasa sakit dalam periode pasca-melahirkan jika mereka makan plasenta mereka.

Tetapi kebanyakan penelitian terhadap manfaat bagi manusia tidak memenuhi standar yang dapat diterima ilmiah, kata Benyshek. Sebaliknya, sebagian besar adalah bukti anekdot.

Berdasarkan survei dari 189 wanita pada 2013 yang dilakukan oleh Benyshek, 98 persen melaporkan efek makan plasenta mereka sendiri sebagai 'positif'.