3 Juta Dosis Vaksin Sinovac Didistribusikan ke 34 Provinsi

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 4 Januari 2021 15:00
3 Juta Dosis Vaksin Sinovac Didistribusikan ke 34 Provinsi
Proses distribusi dilakukan melalui jalur darat dan udara.

Dream - PT Biofarma (Persero) mendistribusikan tiga juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai buatan Sinovac ke 34 provinsi. Distribusi dijalankan melalui jalur darat dan udara.

" Vaksin akan mulai kita distribusikan ke 34 provinsi," ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 Biofarma, Bambang Herianto.

Bambang mengatakan proses distribusi dijalankan dengan memperhatikan sejumlah spesifikasi. Hal ini untuk menjaga kualitas dan mutu vaksin hingga disuntikkan ke masyarakat.

" Dijaga rantai dinginnya, 2 sampai 8 derajat Celcius hingga perjalanan vaksin dari Biofarma ke puskesmas berjalan baik, Insya Allah," kata dia.

1 dari 5 halaman

Libatkan Banyak Pihak

Sebanyak 10 ribu puskesmas dan 40 kantor kesehatan pelabuhan disiapkan untuk mendukung proses distribusi vaksin. Bambang menyatakan distribusi vaksin ini bukan kali pertama dilakukan di Indonesia sehingga dapat dipastikan berjalan lancar.

" Ini bukan program pertama kali dilakukan di Indonesia, banyak sekali program vaksinasi selama ini dan berjalan baik dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, semua sudah siap," kata Bambang.

Meski distribusi sudah berjalan, Bambang mengatakan program vaksinasi baru akan dijalankan setelah terbit izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sumber: Merdeka.com

2 dari 5 halaman

Sedang Proses Uji Halal, Ini Kandungan Vaksin Covid-19 Sinovac

Dream - Program vaksinasi Covid-19 segera berlangsung. Vaksinasi akan dilakukan selama 15 bulan terhitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022 mendatang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac telah dipersiapkan untuk periode pertama yang berlangsung di Januari-April 2021. PT. Biofarma (Persero) dan BPOM saat ini tengah melakukan serangkaian uji klinis untuk menjamin kualitas dan keamananan vaksin.

" Saat ini seluruh vaksin disimpan di tempat penyimpanan khusus biofarma dengan suhu sesuai spesifikasi vaksin antara 2-8 derajat celcius," ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma (Persero) Bambang Herianto di konferensi pers Kemenkes, Minggu 3 Januari 2021.

Bambang menegaskan, vaksin Sinovac hanya mengandung virus yang sudah dimatikan, sama sekali tidak mengandung virus hidup yang dilemahkan. Ini merupakan teknik umum yang biasa diterapkan dalam proses membuat vaksin.

Selain melewati sejumlah uji klinis, vaksin saat ini juga tengah menjalani proses uji halal.

" Sedang dalam keujian aspek kehalalannya oleh LPPOM MUI untuk mendapatkan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan sertifikasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)," jelasnya.

3 dari 5 halaman

Isi Vaksin

Adapun kandungan vaksin Sinovac terdiri dari virus yang sudah dimatikan, aluminium hidroksida, larutan fosfat hingga larutan garam atau natrium klorida.

Vaksin Covid-19

Larutan fosfat digunakan sebagai penstabil, sedangkan larutan garam klorida bersifat isotonis untuk memberi kenyamanan saat penyuntikan.

" Vaksin diproduksi tanpa menggunakan pengawet dan bahan berbahaya seperti borax, merkuri dan formalin," kata Bambang.

Vaksin Sinovac nantinya disebarluaskan ke 34 provinsi di seluruh Tanah Air untuk menjangkau populasi 181,5 juta orang.

Periode pertama akan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik. Sementara itu masyarakat umum akan mendapatkan vaksinasi pada April 2021-Maret 2022.

4 dari 5 halaman

Indonesia Akan Tuntaskan Vaksinasi Covid-19 Dalam 15 Bulan

Dream - Kementerian Kesehatan segera memulai program vaksinasi Covid-19 pada Januari tahun ini. Ditargetkan pelaksanaan vaksinasi berlangsung selama 15 bulan hingga Maret 2020.

" Secara total kita membutuhkan waktu 15 bulan yang akan dihitung dari Januari 2021 sampai dengan Maret 2022 sebagai periode pelaksanaan vaksinasi di 34 provinsi dengan total populasi 181,5 juta orang," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Minggu 3 Januari 2021.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi

Nadia mengatakan pelaksanaan vaksinasi terbagi ke dalam dua periode. Periode pertama berlangsung pada Januari 2021 hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik di 34 provinsi.

" Kemudian periode kedua yang berlangsung selama 11 bulan yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 yang artinya akan menjangkau jumlah masyarakat sisa dari periode pertama," kata Nadia.

 

5 dari 5 halaman

Vaksinasi 3,5 Tahun Untuk Dunia, Bukan Indonesia

Pernyataan ini, kata Nadia, sekaligus sebagai klarifikasi atas pemberitaan yang menyebut dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi. Pemberitaan itu disebut merujuk pada pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

" Kami sampaikan adapun yang dimaksud Bapak Menteri dengan waktu 3,5 tahun itu adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia," kata Nadia.

Sementara Indonesia, Nadia menegaskan akan menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dalam 15 bulan. Hal ini seperti disampaikan oleh Budi pada konferensi pers di Istana Negara sebelumnya.

" Jadi tentang waktu 3,5 tahun itu adalah untuk dunia. bukan untuk Indonesia," ucap Nadia.

Ia mengimbau masyarakat untuk dapat bekerjasama dalam program vaksinasi Covid-19. Sedangkan sebelum vaksinasi dijalankan, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan 3M dan 3T.

" Vaksinasi merupakan momentum penting dalam membawa harapan baru untuk mengakiri pandemi. Kami tetap mendorong masyarakat melakukan protokol 3M dan 3T dengan ketat karena perjalanan kita untuk keluar dari pandemi ini masih panjang," ucap Nadia.

 

Beri Komentar