5 Fakta Unik Bunga Edelweis, Bisa Buat Obat?

Reporter : Siwi Nur Wakhidah
Jumat, 5 Juli 2019 17:01
5 Fakta Unik Bunga Edelweis, Bisa Buat Obat?
Bagi penggemar mendaki gunung pasti tidak asing dangan bunga yang satu ini. Bunga Edelweis, bunga yang hanya bisa ditemukan di pegunungan saja. Apa benar bisa dijadikan obat?

Dream - Bunga edelweis jadi tenaman paling terkenal di antara para pendaki gunung. Bunga unik ini tergolong dalam tanaman endemic dan hanya bisa tumbuh di dataran tinggi.

Bunga ini selalu dielu-elukan para pendaki gunung karena keindahannya.

Edelweis juga terkenal dengan sebutan bunga abadi karena kemampuannya bertahan hidup yang lama. Bunga ini memiliki kelopak berwarna putih dan mekar selama bulan April hingga Agustus.

Di Indonesia, bunga ini kerap dipetik warga lokal dan dikeringkan untuk menjadi souvenir. Inilah yang membuat bunga Edelweis menjadi semakin langka. Akhirnya muncul larangan untuk memetik bunga ini atau membawanya pulang.

Selain itu ada beberapa fakta bunga Edelweis lainnya yang menarik untuk disimak. Seperti yang dikutip dari Facts of Indonesia berikut ini:

1 dari 5 halaman

Bunga Liar yang Hanya Tumbuh di Dataran Tinggi

Bunga Edelweis termasuk bunga liar yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi. Bunga ini biasa tumbuh di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) lebih dan sangat bergantung pada kondisi kelembaban udara lingkungannya.

Bunga Edelweis

Bunga ini menjadi langka dan unik karena tidak semua tumbuhan bisa bertahan hidup di ketinggian seperti bunga Edelweis.

Di Indonesia, Sahabat Dream bisa menjumpai bunga ini di beberapa gunung, seperti Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan Gunung Papandayan. Bunga ini tidak hanya terkenal di kalangan pendaki lokal saja, para turis asing juga sangat mengagumi bunga abadi ini.

Karena kepopuleran bunga ini, banyak pendaki yang dengan sengaja memetik dan membawa bunga edelweiss ini pulang. Sehingga, banyak pengelola pendakian membuat aturan ketat dengan melarang semua orang untuk memetik dan membawa pulang bunga abadi ini.

2 dari 5 halaman

Punya 506 Serbuk Sari dan Berteman dengan Jamur Mikoriza

Bunga Edelweis

Bunga Edelweiss pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti lingkungan Jerman yang bernama Georg Carl Reinwardt ketika melakukan ekspedisi di Gunung Gede, Jawa Barat pada tahun 1819. Dari penemuannya ini, bunga Edelweis menjadi makin populer hingga saat ini.

Edelweis memiliki akar yang mampu menyebar dan bertahan pada permukaan tanah dan memiliki karakter epifit. Artinya bunga ini membutuhkan hubungan simbiosis dengan tumbuhan lain untuk bisa menyerap air dan nutrisi.

Bunga Edelweis memiliki hubungan simbiosis dengan jamur Mikoriza yang membantu Edelweis untuk menyerap air. Jamur Mikoriza adalah jamur yang hanya bisa muncul di gunung berapi. Jamur ini mampu membantu Edelweis untuk melebarkan akar.

Selain berteman dengan Mikoriza, Edelweis memiliki 506 serbuk sari yang berukuran kecil dan berwarna kuning. Serbuk sari ini akan ditiup angin untuk penyerbukan dan akan mekar 1 hingga 3 hari. Dan di hari ketika serbuk sari akan jatuh lagi.

Sedangkan ukuran Edelweis sangat beragam, di kondisi yang baik, bunga ini bisa tumbuh hingga 8 meter, namun biasanya bunga ini memiliki tinggi tidak lebih dari 1 meter.

3 dari 5 halaman

Tidak Boleh Membawa Pulang Edelweis?

Ada banyak rumor kalau membawa Edelweis turun dari gunung akan membawa akibat buruk. Bunga Edelweis adalah bunga yang sakral dan tidak boleh dipetik, dan rumor-rumor lain tentang Edelweis.

Bunga Edelweis

Memang benar, Bunga Edelweis tidak boleh dibawa turun dari gunung, karena bisa membuat mereka mati. Gunung adalah habitat Edelweis. Apabila Edelweis dipaksa tumbuh di tempat lain, mereka tidak akan mampu bertahan.

Larangan untuk memetik Edelweis sudah banyak dilakukan untuk mencegah kepunahan bunga liar dan sekarang mulai langka ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun tempat konservasi untuk Edelweis, seperti yang dilakuakan oleh Taman Nasional Gede Pangrango, dan beberapa taman nasional lain.

Jadi, kalau membawa Edelweis pulang ke rumah, maka akan mati. Bunga Edelweisnya yang akan mati karena tidak bisa bertahan hidup. Bukan orangnya yang akan mati, ya Sahabat Dream.

Mari melindungi Edelweis bersama!

4 dari 5 halaman

Everlasting Flower

Tidak hanya bisa ditemukan di Indonesia saja, bunga Edelweis juga bisa ditemukan di beberapa gunung di negara lain. Namun, spesies Edelweis di negara lain berbeda dengan Edelweis yang tumbuh di gunung Indonesia.

Bunga Edelweis

Leontopodium alpinum, nama latin Edelweis yang ditemukan di luar negeri. Di Eropa, bunga ini bisa tumbuh di ketinggian 1.700 hingga 2.700 meter di atas permukaan laut. Bunga Edelweis di Eropa ternyata juga dilarang untuk dipetik, lho Sahabat Dream.

Bunga Edelweis ini bisa ditemukan di beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, Bulgaria, Polandia, Slobakia dan Austria.

Kalau di Indonesia, orang-orang menyebutnya bunga abadi, di luar negeri bunga ini dikenal dengan Everlasting Flower karena mampu bertahan sangat lama dengan hormone yang terdapat dalam bunga ini.

5 dari 5 halaman

Bisa Dijadikan Obat, Benarkah?

Ada lagi fakta bunga Edelweis lainnya, yaitu bisa dijadikan obat. Menurut sebuah penelitan, bunga Edelweis mengandung berbagai nutrisi dan bahan kimia yang dapat digunakan sebagai obat untuk manusia.

Ternyata, pada zaman kuno, ekstrak Edelweis sudah digunakan untuk obat. Obat dari Edelweis biasa digunakan untuk meredakan masalah kesehatan seperti disentri, diare,dan TBC. Selain itu, Edelweis juga mengandung antioksidan yang tinggi dan bersifat anti mikorba dan anti inflamasi.

Sayangnya, belum ada penelitian pasti tentang hal ini. Dan, larangan memetik Edelweis ketika mendaki wajib dipatuhi.

Beri Komentar