Bunga Edelweis Memiliki Sejumlah Keunikan
Dream - Bunga edelweis jadi tenaman paling terkenal di antara para pendaki gunung. Bunga unik ini tergolong dalam tanaman endemic dan hanya bisa tumbuh di dataran tinggi.
Bunga ini selalu dielu-elukan para pendaki gunung karena keindahannya.
Edelweis juga terkenal dengan sebutan bunga abadi karena kemampuannya bertahan hidup yang lama. Bunga ini memiliki kelopak berwarna putih dan mekar selama bulan April hingga Agustus.
Di Indonesia, bunga ini kerap dipetik warga lokal dan dikeringkan untuk menjadi souvenir. Inilah yang membuat bunga Edelweis menjadi semakin langka. Akhirnya muncul larangan untuk memetik bunga ini atau membawanya pulang.
Selain itu ada beberapa fakta bunga Edelweis lainnya yang menarik untuk disimak. Seperti yang dikutip dari Facts of Indonesia berikut ini:
Bunga Edelweis termasuk bunga liar yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi. Bunga ini biasa tumbuh di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (Mdpl) lebih dan sangat bergantung pada kondisi kelembaban udara lingkungannya.
Bunga ini menjadi langka dan unik karena tidak semua tumbuhan bisa bertahan hidup di ketinggian seperti bunga Edelweis.
Di Indonesia, Sahabat Dream bisa menjumpai bunga ini di beberapa gunung, seperti Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan Gunung Papandayan. Bunga ini tidak hanya terkenal di kalangan pendaki lokal saja, para turis asing juga sangat mengagumi bunga abadi ini.
Karena kepopuleran bunga ini, banyak pendaki yang dengan sengaja memetik dan membawa bunga edelweiss ini pulang. Sehingga, banyak pengelola pendakian membuat aturan ketat dengan melarang semua orang untuk memetik dan membawa pulang bunga abadi ini.
Bunga Edelweiss pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti lingkungan Jerman yang bernama Georg Carl Reinwardt ketika melakukan ekspedisi di Gunung Gede, Jawa Barat pada tahun 1819. Dari penemuannya ini, bunga Edelweis menjadi makin populer hingga saat ini.
Edelweis memiliki akar yang mampu menyebar dan bertahan pada permukaan tanah dan memiliki karakter epifit. Artinya bunga ini membutuhkan hubungan simbiosis dengan tumbuhan lain untuk bisa menyerap air dan nutrisi.
Bunga Edelweis memiliki hubungan simbiosis dengan jamur Mikoriza yang membantu Edelweis untuk menyerap air. Jamur Mikoriza adalah jamur yang hanya bisa muncul di gunung berapi. Jamur ini mampu membantu Edelweis untuk melebarkan akar.
Selain berteman dengan Mikoriza, Edelweis memiliki 506 serbuk sari yang berukuran kecil dan berwarna kuning. Serbuk sari ini akan ditiup angin untuk penyerbukan dan akan mekar 1 hingga 3 hari. Dan di hari ketika serbuk sari akan jatuh lagi.
Sedangkan ukuran Edelweis sangat beragam, di kondisi yang baik, bunga ini bisa tumbuh hingga 8 meter, namun biasanya bunga ini memiliki tinggi tidak lebih dari 1 meter.
Ada banyak rumor kalau membawa Edelweis turun dari gunung akan membawa akibat buruk. Bunga Edelweis adalah bunga yang sakral dan tidak boleh dipetik, dan rumor-rumor lain tentang Edelweis.
Memang benar, Bunga Edelweis tidak boleh dibawa turun dari gunung, karena bisa membuat mereka mati. Gunung adalah habitat Edelweis. Apabila Edelweis dipaksa tumbuh di tempat lain, mereka tidak akan mampu bertahan.
Larangan untuk memetik Edelweis sudah banyak dilakukan untuk mencegah kepunahan bunga liar dan sekarang mulai langka ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun tempat konservasi untuk Edelweis, seperti yang dilakuakan oleh Taman Nasional Gede Pangrango, dan beberapa taman nasional lain.
Jadi, kalau membawa Edelweis pulang ke rumah, maka akan mati. Bunga Edelweisnya yang akan mati karena tidak bisa bertahan hidup. Bukan orangnya yang akan mati, ya Sahabat Dream.
Mari melindungi Edelweis bersama!
Tidak hanya bisa ditemukan di Indonesia saja, bunga Edelweis juga bisa ditemukan di beberapa gunung di negara lain. Namun, spesies Edelweis di negara lain berbeda dengan Edelweis yang tumbuh di gunung Indonesia.
Leontopodium alpinum, nama latin Edelweis yang ditemukan di luar negeri. Di Eropa, bunga ini bisa tumbuh di ketinggian 1.700 hingga 2.700 meter di atas permukaan laut. Bunga Edelweis di Eropa ternyata juga dilarang untuk dipetik, lho Sahabat Dream.
Bunga Edelweis ini bisa ditemukan di beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, Bulgaria, Polandia, Slobakia dan Austria.
Kalau di Indonesia, orang-orang menyebutnya bunga abadi, di luar negeri bunga ini dikenal dengan Everlasting Flower karena mampu bertahan sangat lama dengan hormone yang terdapat dalam bunga ini.
Ada lagi fakta bunga Edelweis lainnya, yaitu bisa dijadikan obat. Menurut sebuah penelitan, bunga Edelweis mengandung berbagai nutrisi dan bahan kimia yang dapat digunakan sebagai obat untuk manusia.
Ternyata, pada zaman kuno, ekstrak Edelweis sudah digunakan untuk obat. Obat dari Edelweis biasa digunakan untuk meredakan masalah kesehatan seperti disentri, diare,dan TBC. Selain itu, Edelweis juga mengandung antioksidan yang tinggi dan bersifat anti mikorba dan anti inflamasi.
Sayangnya, belum ada penelitian pasti tentang hal ini. Dan, larangan memetik Edelweis ketika mendaki wajib dipatuhi.
Advertisement
Ada yang Jual Photocard Sahroni ala Idol KPop, Mau Beli?
Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan untuk Bill Gates, Apa Jasanya Buat Indonesia?
6 Tips Latihan di Gym Nyaman untuk Para Introvert
Alasan Utama Kebanyakan Orang Bergabung dengan Komunitas yang Sesuai Minat
7 Cara Atasi Brain Fog, Bisa Pulihkan Konsentrasi dan Fokus
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan untuk Bill Gates, Apa Jasanya Buat Indonesia?