ASUS ROG Master 2017 dan Mimpi Para Gamer

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 21 September 2017 14:30
ASUS ROG Master 2017 dan Mimpi Para Gamer
Kejuaraan ASUS ROG Master 2017 mewadahi mimpi para gamer meraih sukses.

Dream - Tirai merah menggantung megah menutupi panggung teater Ciputra Artprenuer, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2017. Puluhan orang lintas usia duduk menunggu di barisan kursi penonton.

Sepasang muda-mudi meminta seorang pria berbaju hitam untuk naik panggung. Lelaki itu Country Marketing Manager ASUS Indonesia, Galip Fu.

Di atas panggung dia diminta membuka gelaran Grand Final ASUS ROG Master 2017. Kompetisi olahraga elektronik (eSport) itu mencari juara di permainan daring Dota 2 dan Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) untuk regional Indonesia. Pemenang kejuaran itu akan tampil di kejuaraan eSport tingkat Asia.

Di atas panggung, Galip mengenang. Dia bercerita kisah masa kecilnya mengenal dunia permainan.

Usianya kala itu 11 tahun. Di rumah sang guru bahasa Inggris, Galip melihat komputer. Dia diajak sang guru bermain game Doom.

Garlip Fu

Beranjak sekolah menengah atas, dia pergi ke warnet dan bermain 'Age of Empire'. Game strategi peperangan.

" Mimpi itulah yang membawaku bergabung dengan ASUS," kata Galip.

Meraih mimpi itulah yang coba dia bagikan kepada pemain eSport. Mimpi itulah yang dirasakan pemain Dota 2 dari tim BOOM ID Dolly 'SaintDeLucaz' Van Pello.

Bagi Dolly, kejuaraan eSport telah mengubah hidupnya. Selama beberapa tahun terakhir, kejuaraan eSport naik kelas.

Rizky dan Dolly

" Dulu kejuaraan kayak gini cuma ada di warnet. Sekarang sudah di mall-mall," ucap Dolly kepada Dream.

Manajer BOOM ID Ahmad 'Soultice' Priyadi mengatakan perkembangan eSport di Indonesia mendapat sambutan dari beberapa merek produk elektronik. Terutama hadiah kompetisi yang semakin besar.

" Brand yang udah masuk sudah banyak campur tanganlah. Mereka ngasih sponsor," ucap Ahmad.

Senada dengan Ahmad, komentator pertandingan CS:GO Arwannto 'Wawamania' mengatakan dukungan media sosial turut membantu pertumbuhan eSport. Meski baru dimulai pada pertengahan 2016, penikmat permainan ini semakin bertambah. Manajemen tim eSport mulai bermunculan.

" Lewat media sosial semua turnamen jadi terekspose," kata Arwanto.

Arwanto


Ubah Hobi jadi Profesi

Dua remaja kelas tiga sekolah menengah Rehan dan Adrian memajang produk terbaru ASUS, ROG GX501 Zephyrus yang dipajang di ruang lobi teater. Mereka menjajal tampilan dan kemampuan laptop gaming itu.

Bagi keduanya, bermain game merupakan hobi. Penghilang penat kala tugas dan pekerjaan rumah menumpuk.

" Ya bikin have fun aja. Ngilangin stress," kata Rehan.

Adrian tak khawatir bermain game akan mengganggu waktu sekolah. Sebab, bagi dia pendidikan tetap yang utama.

" Buat imajinasi dan kreativitas nambah," kata dia.

Pertandingan Dota 2

Tetapi, bagi Muhammad 'InYourDream' Rizky bermain game tak sekadar hobi. Kegemarannya bermain game Dota 2 sejak 2016 mengubah nasibnya. Rizky kini dikenal seantero jagad game Dota 2 dunia. Video permainannya tersebar via Youtube. Dia memiliki nilai ranking solo sebesar 9ribuan. Sejajar dengan pemain top dari China dan Amerika Serikat. Dia bahkan pernah dikontrak sebagai pemain dari tim Malaysia Fnatic.

Sebagai pemain profesional, Rizky bermain bak 'karyawan'. Dia digaji bulanan. Plus mendapat bonus jika memenangi kompetisi. Segala kebutuhan permainan diatur oleh manajemen BOOM ID yang 'berkantor' di Palmerah, Jakarta Barat.

Di kejuaraan ASUS ROG Master Indonesia, Rizky dan kawan-kawan memenangi hadiah Rp50 juta. Nantinya Rizky dan kawan-kawan akan diberangkatkan untuk bertanding di kejuaraan kualifikasi Asia Pasifik ROG Master 2017 di Manila, Filipina.

Kemenangan di kualifikasi Asia Pasifik ROG Master 2017 akan membuka kesempatannya menjajal kemampuan gamer seantero dunia demi hadiah utama USD 1 juta, setara Rp13,5 juta.

Dia berharap, jika nantinya berhasil mendapat juara dia akan memulai menabung. Dia ingin memiliki usaha.

" Rencananya buat usaha bengkel," kata Rizky.

Beri Komentar