Nani Aprilia (Foto: Merdeka.com)
Dream - Proses hukum bagi Aiptu Tomy yang diduga melanggar aturan lantaran menikah siri dengan Nani Aprilia Nurjaman belum akan dilakukan Polresta Jogja karena belum ada bukti kuat terkait dugaan tersebut.
Kapolresta Jogja, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, memastikan kasus itu akan diproses sesuai aturan yang ada jika memang terbukti bersalah.
“ Sanksi disiplin, ya tergantung sampai sejauh mana dia. Kalau memang terbukti, kan sudah ada peraturannya tinggal dijalankan saja, aman,” katanya usai Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Progo 2021 di parkir Stadion Mandala Krida, Rabu 5 Mei 2021.
Dia meminta bukti konkret untuk menjelaskan dugaan pernikahan siri Tomi dengan Nani. Tidak hanya sekedar bukti omongan belaka.
“ Kapan dia nikah siri itu harus ada buktinya. Kalau hanya sekadar omongan kita belum bisa buktikan,” ujarnya.
Bukti pernikahan siri Tomi dan Nani perlu dipastikan misal dengan foto dokumentasi atau bukti lainnya, yang dapat memperkuat dugaan pelanggaran tersebut.
“ Ya misalnya foto dan yang nikahkan siapa harus ada. Kalau hanya sekedar isu kami belum menanggapi,” jelasnya.
Sebelumnya, kasus sate sianida dengan tersangka Nani Apriliani Nurjaman alias Tika menyeret nama Aiptu Y. Tomy Astanto. Pasalnya, anggota polri itu diketahui merupakan suami istri yang menikah secara agama.
Keterangan itu didapat dari pengakuan pengurus RT Dusun Cepokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
Menurut pernyatannya, Tomi telah membeli rumah di dusun tersebut yang menjadi tempat tinggalnya bersama Nani. Keduanya mengaku sebagai pasangan suami istri sah.
Sumber: pojoksatu.id
Dream - Nama Nani Apriliani dikenal sebagai sosok berdarah dingin lantaran kasus sate sianida. Dalam peristiwa itu, sate yang telah diracik oleh Nani Apriliani ditunjukkan untuk Aiptu Tomy dan malah menewaskan NF, 10 tahun, anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta.
Nani Apriliani, 25 tahun, merupakan warga Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Bagi keluarga dan orang terdekatnya, Nani merupakan sosok yang bertanggung jawab dan merupakan tulang punggung keluarga. Maklum, penghasilan keluarganya hanya mengandalkan penjualan mainan.
Nani diketahui sudah lama tidak menetap bersama keluarganya. Ia diketahui sudah merantau sejak lulus dari bangku SMP dan bekerja di Bantul sebagai penjaga warung makan (Warteg) sejak 2014 lalu.
“ Ada sekitar 8 tahun ini di sana. Dia ikut merantau di sana bersama temannya yang mengajak menjadi pelayan rumah makan sejak lulus SMP,” ungkap ayah Nani, MA, 45 tahun.
Terakhir bertemu dengan keluarga yakni saat sebelum puasa lalu. Kepulangannya ke kampung halaman pun hanya tiga hari karena Nani mengaku tidak bisa cuti lama.
“ Setelah itu balik lagi ke Bantul,” tutur MA.
Selama di rumah, keluarga pun tidak menyadari ada kejanggalan ataupun gelagat aneh yang ditunjukkan Nani. Apalagi selama ini, ia merupakan sosok yang pendiam dan tertutup.
“ Pas pulang itu lebih banyak diam di rumah saja,” ujarnya.
Soal berkomunikasi dengan keluarga, Nana hanya berbicara seperlunya. Karena itu, pihak keluarga tidak mengetahui sama sekali soal kisah asmaranya ataupun kejadian yang tengah ia alami di Bantul.
" Ngobrol dengan kami (keluarga) hanya satu jam. Jadi tertutup dan tidak sempat ngobrol apapun, apalgi sama tetangga di sini sangat jarang," ujarnya.
Pihak keluarga hanya tahu Nani akan kembali pulang ke kampung halaman pada lebaran mendatang.
Saat kabar Nani mencuat di berita, pihak keluarga mengaku syok. Mereka tidak menyangka bahwa Nani ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan sate sianida di Bantul. Di mata keluarga, Nani bukanlah sosok yang seperti diberitakan.
Saat ini, keluarga hanya bisa pasrah srta menyerahkan dan menghormati proses hukum yang tengah berlangsung. Akan tetapi, keluarga berharap akan adanya keringan hukum atas perbuatan Nani.
“ Kami berharap sekali ada keringanan. Orang tua mana yang tidak syok melihat anaknya seperti itu,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu.id
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik