Banyuwangi Kucurkan Rp8,5 M Bayar Insentif Guru Ngaji

Insentif ini dimaksudkan agar para guru mengaji semakin bersemangat dalam mengajar hingga ke kampung-kampung.

Dream - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencairkan dana sebesar Rp8,5 miliar sebagai insentif kepada seluruh guru mengaji di seluruh kampung di kabupaten itu. Sebanyak 17.000 guru mengaji akan mendapat dana tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pemberian insentif tersebut merupakan program rutin yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Insentif ini dimaksudkan agar para guru mengaji semakin bersemangat dalam mengajar hingga ke kampung-kampung.

" Ini sebagai bentuk sambung rasa pemerintah daerah dengan guru ngaji yang telah banyak mendidik anak-anak. Program ini sudah kami selenggarakan setiap tahun sejak 2011 dan ke depan kami akan terus tingkatkan nilainya," ujar Anas melalui keterangan tertulis diterima Dream.co.id, Selasa, 14 Juli 2015.

Anas mengatakan guru mengaji memiliki peran yang sangat penting dalam penanaman nilai-nilai agama. Sebab, dari guru ngaji, proses internalisasi nilai-nilai agama yang toleran bisa berlangsung.

" Ustad dan ustazah menjadi pintu masuk bagi internalisasi ajaran-ajaran agama ke anak-anak. Guru mengaji itu bisa menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah dan menghargai perbedaan," kata Anas.

Di samping itu, Anas menilai para guru mengaji dapat membangkitkan semangat giat belajar dan bekerja keras pada anak-anak sejak dini. Mereka juga bisa menyemangati anak-anak di kampung-kampung untuk rajin menuntut ilmu.

" Kami berharap guru mengaji juga menjadi pintu sosialisasi program-program pemerintah daerah, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Anak-anak disemangati untuk menuntut ilmu, apalagi sudah ada beasiswa Banyuwangi Cerdas," ungkap Anas.

Kebijakan ini mendapat apresiasi dari para guru mengaji. Salah seorang guru mengaji di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Kedayunan, Fitriani berharap program seperti ini dapat terus berjalan.

" Semoga ke depan pendidikan anak-anak, terutama untuk pendidikan agama, bisa semakin berkembang. Kami sebagai guru ngaji berkomitmen untuk terus mendidik dengan baik," ungkap Fitriani.