Begini Pasangan di Malaysia Ijab Qabul Saat Social Distancing

Reporter : Cynthia Amanda Male
Minggu, 22 Maret 2020 15:43
Begini Pasangan di Malaysia Ijab Qabul Saat Social Distancing
Penghulunya sampai berdiri di balik pagar rumah.

Dream - Menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat mulai mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah. Bahkan, yang memiliki keperluan di luar rumah pun menjaga jarak sekitar setengah sampai satu meter.

Hal ini tidak hanya dilakukan oleh para pekerja, pasangan yang melangsungkan pernikahan di tengah pandemi ini pun melakukannya. Sebuah video yang diunggah akun Instagram @ndorobeii memperlihatkan pasangan yang ijab qabul sambil menjalani social distancing.

Akibatnya, pasangan tersebut beserta saksi dan penghulu menjaga jarak satu meter. Uniknya, mereka menjalani akad nikah di halaman rumah dan penghulu berada di balik pagar.

Social Distance Wedding

Ketika pasangan tersebut sah menikah, penghulu terpaksa berteriak agar dapat terdengar oleh orang di sekitarnya. “ Efek virus pun sampan begini. Ijab kabul pun jadi aneh. Lokasi : negri tetangga,” tulis akun tersebut di kolom caption.

Video yang diambil dari Facebook ini, berhasil mengundang tawa warganet.

“ Untung bukan di negara +62,” tulis @herrismith90.

“ Covid-19 pergilah sebelum aku meniqa,” tulis @pratiwiikhrn.

“ Duh jadi gmn ya? Aneh aja ya. Efek virus. Udah sekali seumur hidup kenangan nya gini amat,” tulis @intan_andra. 

1 dari 7 halaman

Penampakan Social Distancing di Surabaya

Dream - Pembatasan jarak (social distancing) saat dianggap jadi cara paling bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Pasalnya, virus tersebut bisa dengan mudah menular melalui droplet (percikan liur) melalui bersin, batuk atau saat berbicara.

Social Distancing© © Dream

(Foto: Instagram Makassar_iinfo)

Konsep social distancing akhirnya diterapkan secara ketat di fasilitas publik dan area umum.

Seperti yang dilakukan di beberapa mal di Surabaya, Jawa Timur. Dikutip dari akun Instagram @makassar_iinfo, batas sosial ditandai mulai dari lift dan antrean.

Social Distancing© © Dream

(Foto: Instagram Makassar_iinfo)

Para pengunjung tampak mematuhi batasan tersebut dengan tidak berdiri berdekatan.

Para petugas juga berusaha melakukan pengawasas. Mereka menggunakan masker dan meminta pengunjung untuk menaati batasan social distancing yang sudah dipasang.

2 dari 7 halaman

Ini Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri dan Karantina

Dream - Cepatnya penyebaran virus corona membuat orang membeli semua kebutuhan kesehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baik berupa vitamin, handsanitizer dan masker. Bahkan, banyak orang yang menimbun kebutuhan kesehatan sehingga harga menjadi melonjak dan stok di pasaran menjadi kosong.

© © Dream

Justru hal yang penting dilakukan saat ini adalah melakukan 'social distancing' yang berarti menghindari kontak dekat dengan orang lain atau menjaga jarak sekitar 2 meter, mengurangi kegiatan berkumpul yang dirasa tidak terlalu penting dan menghindari keramaian seperti pusat perbelanjaan untuk menghindari kontak yang dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.

“ Social distancing berarti tidak melakukan perjalanan yang tidak penting, berusaha untuk mengingat seberapa banyak kontak dengan orang lain, bekerja dari jarak jauh, dan tidak menghadiri pertemuan dengan orang banyak,” kata Amesh A. Adalja, MD, Pakar Penyakit Menular, di John Hopkins Center for Health Security.

3 dari 7 halaman

Apa bedanya dengan isolasi diri dan karantina?

Prosedur dalam isolasi diri atau karantina pada dasarnya sama, yaitu berada di rumah dan menghindari keramaian dan juga membatasi kontak dengan orang lain dengan tingkat yang berbeda.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, isolasi diri yaitu memisahkan orang sakit dengan orang yang tidak sakit, dan itu bisa berada di bawah pengawasan medis atau tidak.

Di sisi lain, karantina mengacu pada pemisahan dan membatasi pergerakan mereka yang belum sakit, tapi telah terpapar virus guna untuk melihat kondisi kesehatan kedepan.

CDC juga merekomendasikan mereka yang mengisolasi diri atau karantina sendiri untuk memantau gejalanya dengan berkomunikasi dengan dokter jika gejalanya memburuk, istirahat yang cukup, dan sering mencuci tangan menggunakan sabun serta membersihkan rumah.

Laporan Cindy Azari/ Sumber: Health

4 dari 7 halaman

Cara Isolasi Diri di Rumah Jika Terpapar Virus Corona

Dream - Achmad Yurianto, juru bicara yang ditunjuk pemerintah untuk menjelaskan soal detail kasus corona virus (Covid-19) pada Selasa 17 Maret 2020, mengungkap tak semua pasien positif corona harus dirawat di rumah sakit.

© © Dream

Pada mereka yang kondisinya tidak parah bisa melakukan isolasi di rumah. Yurianto juga menjelaskan detail cara mengisolasi diri di rumah bagi penderita Covid-19.

" Isolasi di rumah bukan sesuatu yang sulit namun membutuhkan komitmen yang kuat dari pasien dan keluarganya. Pasien ini harus memakai masker selama menjalani isolasi rumah," ungkapnya.

Hal yang juga sangat penting adalah pasien harus menjaga jarak dengan seluruh anggota keluarga lain di rumah. Termasuk tidak menggunakan alat makan dan minum bersama.

" Pastikan cukup istirahat, asupan gizinya cukup, dan kemudian juga menjaga betul untuk tidak kontak dekat tanpa perlindungan dengan anggota keluarga," pesan Yurianto.

Tidur di kamar sendirian dan tak ada orang lain di ruangan tersebut akan sangat baik. Hal terpenting adalah tidak menularkan orang lain dan menjaga sistem kekebalan tubuh bekerja optimal.

5 dari 7 halaman

Daya Tahan Tubuh Harus Dijaga, Modal 'Perang' dengan Covid-19

Dream - Tubuh sudah dibuat sedemikian rupa oleh Allah SWT memiliki sistem imunitasnya sendiri. Sel tubuh bakal mengenali virus dan bakteri, dan menjadi modal penting untuk melawan penyakit.

Pada beberapa orang ada yang mudah jatuh sakit, sementara ada juga yang tidak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan atau imunitas yang dimiliki. Hal ini juga berlaku pada virus corona (Covid-19).

© © Dream

Mungkin Sahabat Dream penasaran, mengapa beberapa pasien bisa jadi kritis dan sebagian lagi tidak? Dikutip dari New York Times, sekitar 80 persen orang terinfeksi virus Covid-19 memiliki gejala yang relatif ringan.

 

6 dari 7 halaman

Ditentukan oleh Sistem Kekebalan

Sementara sekitar 20 persen pasien dalam kondisi yang berat. Para ahli mengatakan efeknya tergantung pada seberapa kuat atau melemahnya sistem kekebalan seseorang. Orang yang lebih tua di atas 50 tahun atau mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes atau penyakit kronis lainnya lebih cenderung mengembangkan gejala yang parah.

Diabetes© © Shutterstock

" Salah satu pasien, seorang wanita berusia 84 tahun dengan diabetes, meninggal karena pneumonia yang disebabkan oleh coronavirus," kata Dr. Shu-Yuan Xiao, seorang profesor patologi di Fakultas Kedokteran Universitas Chicago, Amerika Serikat.

7 dari 7 halaman

Rawan Terkena Pneumonia

Bisa juga setelah terserang virus Covid-19, pasien stabil selama beberapa hari. Namun setelah mengalami penurunan kondisi signifikan, karena daya tahan tubuhnya tak dijaga dengan baik.

Bolehkah Menggunakan Inhaler bagi Penderita Asma saat Puasa?© © MEN

" Beberapa pasien dapat tetap stabil selama lebih dari seminggu dan kemudian tiba-tiba terserang pneumonia," kata Dr. Xiao.

Beberapa pasien di China yang sembuh dari Corona juga diketahui kembali mengalami keluhan setelahnya. Hal ini karena virus Covid-19 telah merusak jaringan paru-paru yang rentan diserang oleh bakteri. Beberapa pasien bahkan akhirnya meninggal karena infeksi bakteri, bukan karena virus.

Laporan Cindy Azari

Beri Komentar