Beri Semangat untuk Tim Medis, Warga Belanda Kutip Surah Al-Maidah

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 9 April 2020 16:01
Beri Semangat untuk Tim Medis, Warga Belanda Kutip Surah Al-Maidah
Sebuah penghargaan dan energi positif, diberikan dari komunitas muslim Belanda bagi para pekerja medis.

Dream - Para tim medis saat ini jadi pihak yang paling banyak berkorban untuk meredakan pandemi Covid-19 di berbagai negara. Mereka berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 setiap hari, dan nyawanya bisa saja terancam.

Sebuah penghargaan dan energi positif, diberikan dari komunitas muslim Belanda bagi para pekerja medis. Berupa sebuah poster yang membangkitkan semangat.

Menariknya, poster tersebut berisi kutipan Surah Al-Maidah ayat 32. Warga melakukan kampanye 'Verhoeven Karakter' dan 'Nobel character'.

Poster tersebut dipasang di halte bus di depan sebuah rumah sakit di Amersfoort, Utrecht, Belanda. Kutipan Surah Al Maidah ayat 32 ditulis dengan dua bahasa, Belanda dan Inggris.

" Als iemand een leven redt, is het alsof diegene de gehele mensheid heeft gered (Koran 5:32)," isi poster tersebut.

 

1 dari 6 halaman

Azan Lebih Kencang

Terdapat juga digital billboard dengan tulisan berbahasa Inggris, " Whoever saves a life, it is as if he had saved mankind entirely (Quran 5:32)" . Artinya,'Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya'.

Selain pemasangan digital billboard, akun twitter @rihandaulah juga memaparkan beberapa fenomena unik yang terjadi di Belanda selama masa pandemi corona.

 

" Azan boleh dikerasin, halte bus diisi poster terjemahan Quran, Surat Ar Rahman dan Al Fatihah di NPO (TVRI-nya) Belanda,"  jelasnya.

Kabar tersebut mendapat tanggapan positif dari warganet. Kicauannya telah di retweet lebih dari 1,2k dan mendapat likes 2,2k.

Selain itu, ia juga menyebarkan screenshot pengajian bersama ustadz dan ustadzah di saluran televisi NPO. Selain itu, selama pandemi saluran televisi NPO juga memberikan tilawah.

2 dari 6 halaman

Pandemi Covid-19, PBNU Minta Umat Muslim Salat Tarawih dan Idul Fitri di Rumah

Dream - Sampai saat ini kasus pandemi Covid-19 belum menunjukkan angka penurunan. Setiap hari di Indonesia, jumlah korban jiwa malah terus bertambah. Kondisi ini tentunysa sangat memprihatinkan.

Salah satu dampaknya adalah umat muslim tak bisa ke masjid untuk berjamaah karena bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 secara lebih masif. Padahal, tidak lama lagi bulan suci Ramadan datang.

Terkait hal ini pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau pengurus NU, warga NU, dan masyarakat secara umum untuk tetap menyelenggarakan salat tarawih dan salat idhul fitri di rumah masing-masing.

Imbauan ini disampaikan dalam Surat Instrukti PBNU Nomor 3945/C.I.34/03/2020 tentang Protokol NU Peduli Covid-19 dan Surat Instrukti Nomor 3952/C.I.34/03/2020 pada 3 Maret 2020 atau 9 Sya’ban 1441 H.

“ Imbauan pelaksanaan ibadah Ramadhan di rumah ini disesuaikan dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing sebagai ikhtiar NU untuk menahan laju dan memutus mata rantai sebaran Covid-19,” kata Ketua PBNU H Robikin Emhas, dikutip dari NU Online.

3 dari 6 halaman

Tetap Mempererat Silahturahmi

PBNU juga meminta masyarakat untuk melaksanakan ibadah wajib dan meningkatkan ibadah melalui ibadah sunnah, yaitu sedekah, tadarus Al-Qur’an, wirid, mujahadah, itikaf, mendoakan orang-orang terdahulu, dan jenis ibadah lainnya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah terutama pada bulan Ramadan selama darurat Covid-19.

Tak lupa, masyarakat muslim diingatkan untuk terus memperkuat tali silaturrahim, menjaga hubungan sosial antar sesama dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, dan bahu-membahu membangun solidaritas untuk melakukan pencegahan Covid-19.

Semua dilakukan dengan tetap berpegang pada kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan jarak fisik (physical distancing). Mengutip Kitab Al-Minhajul Qawim karya Ibnu Hajar Al-Haitami, LBM PBNU menyebutkan uzur yang dapat menggugurkan kewajiban mengikuti shalat Jumat dan kesunnahan menghadiri salat jamaah termasuk salat tarawih dan salat idhul fitri, yaitu hujan yang dapat membasahi pakaian, salju, cuaca dingin baik siang maupun malam, sakit (berat) yang membuatnya sulit untuk mengikuti salat Jumat dan salat jamaah, dan kekhawatiran atas gangguan keselamatan jiwanya, kehormatan dirinya, atau harta bendanya.

Selengkapnya baca di NU Online

4 dari 6 halaman

Tak Sholat Jumat 3 Kali Saat Wabah Corona Jadi Kafir? Ini Penjelasan Ulama

Dream - Sholat Jumat termasuk salah satu ibadah inti dalam Islam. Ibadah ini berlaku wajib bagi pria muslim, tetapi sunah bagi muslimah. Bisa dibilang, Sholat Jumat mengandung konsekuensi sangat besar untuk orang yang sengaja melalaikannya.

Lazim kita mendengar seorang Muslim yang dengan sengaja meninggalkan Sholat Jumat sebanyak tiga kali tanpa alasan yang dibenarkan, dia bisa dikategorikan sebagai seorang kafir.

Sejak wabah corona melanda di bulan Maret yang lalu, banyak masjid tidak menyelenggarakan Sholat Jumat atas imbaun pemerintah dan ulama di seluruh dunia. Ini dimaksudkan untuk mencegah potensi jemaah tertular wabah virus corona.

Di Indonesia sendiri, sejumlah masjid diketahui tidak menyelenggarakan ibadah Sholat Jumat minimal dua kali. Jemaah diimbau sholat di rumah dan menggantinya dengan Sholat Zuhur.

Tetapi, masih banyak orang yang ragu dan khawatir menjadi kafir jika meninggalkan Sholat Jumat di tengah virus corona. Apakah benar hukum status kafir berlaku bagi mereka yang meninggalkan Sholat Jumat tiga kali di tengah wabah virus corona seperti sekarang?

 

5 dari 6 halaman

Ini Penjelasannya

Ada baiknya menyimak penjelasan seorang dai, Ustaz Khalid Basalamah. Dia membuat video penjelasan mengenai masalah ini dan diunggah kembali oleh akun Instagram @makassar_iinfo.

Dalam video tersebut. Ustaz Khalid mengatakan ancaman kafir ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad SAW kepada mereka yang tahawun atau bermalas-malasan. Yaitu mereka yang meninggalkan Sholat Jumat tanpa uzur dan hanya karena malas.

" Tapi ini ada uzur, ini lain, insya Allah tidak ada hitungannya," kata Ustaz Khalid.

Sampai lebih dari tiga kali meninggalkan Sholat Jumat karena menghindari virus corona, Ustaz Khalid menilainya tidak ada masalah. Sebab, cara tersebut merupakan bagian dari menerapkan perintah Rasulullah untuk mengindari bahaya.

" Jadi kita tidak boleh menyusahkan orang. Anda kalau masuk ke masjid sementara Anda tidak sadar menyebarkan corona kepada mereka atau Anda tertimpa (terkena virus corona), kan jadi masalah," kata Ustaz Khalid.

Lebih lanjut, Ustaz Khalid meminta umat Islam tidak perlu khawatir.

6 dari 6 halaman

Simak Kata Ustaz Khalid Basalamah

      Lihat postingan ini di Instagram

Apakah menjadi kafir ??? . Video : Keeponsunnah

Sebuah kiriman dibagikan oleh OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) pada

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More