Presiden Joko Widodo
Dream - Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi ke Stasiun MRT di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas umum saat penerapan new normal mendatang.
Aparat gabungan TNI dan Polri disiagakan di sejumlah titik vital. Mereka bertugas melakukan pengawasan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan Covid-19 sesuai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
" Pagi hari ini saya datang ke Stasiun MRT dalam rangka memastikan bahwa mulai hari ini akan digelar oleh TNI dan Polri, pasukan berada di titik-titik keramaian dalam rangka lebih mendisiplinkan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," ujar Jokowi, dikutip dari Liputan6.com.
Jokowi mengatakan aparat gabungan disiagakan hingga 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota. Terutama di kawasan DKI Jakarta.
" Kita harapkan kedisiplinan kuat dari masyarakat akan semakin terjaga," kata Jokowi.
Jokowi berharap pengerahan TNI dan Polri dapat membuat kurva penyebaran infeksi virus corona menurun. Menurut dia, kurva kasus positif terkonfirmasi di sejumlah daerah telah menunjukkan penurunan.
" Kita lihat R0 beberapa provinsi sudah di bawah satu dan kita harap semoga turun dengan digelarnya pasukan TNI-Polri secara massif," ucap Jokowi.
Dalam memantau kesiapan new normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Tiba di lokasi, Jokowi mengikuti protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, pemeriksaan suhu tubuh, serta menjaga jarak.
Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham
Dream - Wacana untuk membuka mal sudah digaungkan sejak sebelum Idulfitri. Pasar tradisional ramai dikunjungi menjelang lebaran pada 23 Mei 2020 lalu. Begitu pun mal di beberapa kota, mulai dibuka untuk belanja kebutuhan Lebaran.
Sejumlah warga juga mudik ke kampung halaman. Hal ini membuat dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra memprediksi kasus positif Covid-19 di Indonesia akan membludak.
" Saya pikir awal Juni kasusnya akan meledak karena sekarang ini kan terjadi permisifisme," kata Hermawan, seperti dikutip dari Merdeka.com.
Selama Idulfitri, lanjut Hermawan, banyak masyarakat tak menjaga jarak fisik dan tidak menggunakan masker. Masyarakat juga terlihat bebas bersalaman dengan kerabat dan para tetangga.
Sementara itu, aktivitas di pasar kembali terjadi. Masyarakat memadati pasar untuk membeli kebutuhan selama Lebaran. Dengan demikian, potensi penyebaran virus corona sangat besar.
" Kasus itu baru akan muncul setelah seminggu atau dua minggu setelah adanya keramaian. Ini kan kita ramai betul lebaran, hampir-hampir tidak terjadi PSBB," ucapnya.
Prediksi yang sama sudah disampaikan Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi FKM Unair, Windhu Purnomo. Dia memprediksi kasus corona meningkat tajam usai Lebaran.
" Prediksi saya Lebaran akan terjadi penularan yang tinggi karena saling silaturahmi, masjid-masjid sepertinya mau nekat tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam," ujarnya.
Laporan Supriatin/ Sumber: Merdeka.com
Dream - Masih dalam suasana Idul Fitri, namun Via Vallen sudah harus menghadapi masalah. Penyanyi yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur ini menceritakan pengalamannya mengurus adiknya yang ternyata positif Covid-19.
Beberapa waktu lalu sang adik terbentur lantai dan mengalami mimisan. Adiknya itu lalu dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan sampai ke paru-paru. Dari hasil rontgen terlihat ada bercak putih di paru-parunya, yang ternyata pneumonia.
" Hasil paru salah satu adekku ada #pneumonia,orang tua kuatir krn takut corona ( fyi aktifitas adekku hampir setiap hari ke surabaya anter jemput pacarnya kerja di Mall ). Akhirnya aku tanya ke beberapa spesialis paru dan semuanya bilang gpp ( itu gara2 rokok bla bla bla ) Adekku ini memang pernah sesek nafas jauhh sebelum adanya #corona. Tp krn salah satu gejala corona adalah pneumonia, dirumah jg ada orang tua yg sakit. Jadi untuk memastikan semuanya beneran baik2 ajaa, aku bawa dia rapid ke rs rujukan #covid19 dan hasilnya NON REAKTIVE. Aku tanya ada lg tes buat mastiin corona ga? Kata beberapa suster disana ada swab, tp ini ga perlu krn rapidnya sudah akurat. Eman uangnya mbakk, swab mahal lohh dan hasilnya lama," tulis Via.
Rupanya Via tak puas dengan hasil rapid test. Pasalnya kemungkinan hasilnya negatif palsu (negative false) sangat tinggi. Akhirnya Via membujuk sang adik untuk menjalani swab test, hasilnya ternyata positif Covid-19.
" Krn aku pengen memastikan 100 persen dia baik2 aja, ya aku maksa aja dia swab dgn ngejanjiin klo hasilnya negatif aku kasih uang jajan krn sebenenya dia ga mau di swab. Akhirnya dia mau... Setelah menunggu 10 harii, ternyata hasilnya POSITIF," ungkap Via.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu