Cerita Unik Penjagal Kewalahan Sembelih Sapi Limosin

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 23 September 2015 12:29
Cerita Unik Penjagal Kewalahan Sembelih Sapi Limosin
Sapi jenis limousin memiliki postur tubuh besar dan kulitnya tebal. Ini menyulitkan penjagal saat harus menyembelih hewan tersebut.

Dream - Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban baik sapi maupun kambing. Prosesi penyembelihan biasanya akan digelar sejak tanggal 10 hingga 13 bulan Zulhijjah.

Ada yang menarik dari prosesi penyembelihan hewan kurban di komplek SMK Muhammadiyah Tebet Timur. Tenaga jagal, Nurul Ilmi mengaku kewalahan saat harus menyembelih seekor sapi.

Penyebabnya, sapi yang akan disembelih itu merupakan jenis Limousin, sapi dengan ukuran tubuh begitu besar. Sapi jenis ini punya tenaga begitu kuat sehingga tidak mudah dijatuhkan.

Untuk bisa membuat sapi ini jatuh dan terbaring saja, butuh kekuatan 19 orang. Belum lagi upaya untuk menyembelih sapi itu, butuh tenaga besar,

" Seperti memotong tiga ekor sapi," ujar Nurul kepada Dream.co.id di Jakarta, Rabu, 23 September 2015.

Nurul sudah 28 tahun menjalankan profesi sebagai tukang jagal hewan. Dia mengakui sapi jenis limousin adalah sapi terberat untuk dipotong lantaran selain tenaga, kulit sapi ini begitu tebal.

" Saya tadi motong sampai gemetaran," kata dia sembari tersenyum.

Bahkan, mata pisau yang dipakainya untuk memotong sapi langsung meleyot. Pertanda butuh pisau jauh lebih tajam untuk bisa menggores kulit sapi.

" Bayangkan, itu hanya kena kulit dan otot aja sampai meleyot. Apalagi kena tulang, bisa patah mata pisaunya," jelasnya.

Pria yang mewarisi bakat menjagal dari bapaknya ini mengaku belum pernah mengalami kesulitan saat melaksanakan eksekusi pemotongan hewan kurban. Hewan kurban yang dipotongnya selalu dalam keadaan aman.

Hanya saja tahun lalu dia mengalami kejadian paling menarik. Kejadian itu terjadi saat hewan yang dipotong tiba-tiba 'kebal'.

" Ternyata mata golok saya dijepit dengan dagu si sapi. Alhamdulillah akhirnya si sapi bisa tersembelih juga," ungkap dia.

Dalam menjalani profesinya sebagai tenaga jagal hewan kurban, Nurul mengaku tidak mematok tarif. Dia menjalankan profesinya dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan dari panitia maupun para pengkurban.

" Kalau penjagal lain biasanya dibayar Rp 300 ribu per sapi yang disembelih. Kalau saya ikhlas saja," tutur dia. (Ism) 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More