Cerita Para Bidadari di Antara Gerombolan Sapi Kurban

Inovasi terus dilakukan oleh Haji Doni, pengusaha hewan kurban. Salah satunya, menggunakan jasa SPG untuk menawarkan dagangannya berupa sapi dan kambing.

Dream - Lima gadis cantik itu duduk berjejer seolah menunggu seseorang. Pakaian mereka mirip cowgirl, bertopi koboi lebar dan sepatu boot.

Di sekeliling mereka ratusan sapi memamah pakan rumput. Aroma kotoran sapi sesekali merebak.

" Awalnya sih pusing, tapi lama-lama juga terbiasa," kata salah seorang SPG Mal Hewan Kurban H.Doni, Dea Arashi.

Ya, Dea, si gadis cantik itu, bukan sedang menunggu pengambilan gambar untuk kebutuhan sinetron. Namun, dia tengah bekerja sebagai Sales Promotion Girl atau SPG di Mal Hewan Kurban.

Dea yang sehari-harinya bekerja sebagai sales marketing perusahaan properti ini mengaku ini kali pertama diperbantukan sebagai SPG hewan kurban. Selain sempat mengalami pusing, dirinya juga awalnya risih dengan lingkungan tempat dia bekerja.

" Cukup kaget juga sih. Awalnya sempat risih dengan lingkungan dan baunya. Tapi, lama-lama ya biasa aja," katanya.

SPG yang lain, Mayang Megananda, yang sudah tiga kali diperbantukan dalam usaha ini mengaku cukup kebal dengan bau kototan sapi. Sebab, dirinya sehari-harinya bekerja di Rumah Pemotongan Hewan milik Haji Doni.

" Sudah terbiasa sih dengan sapi-sapi. Ya, biasa aja," katanya saat ditemui Dream di Mall Hewan Kurban, Depok.

Public Relation Mall Hewan Kurban H.Doni mengatakan memang sengaja memerbantukan para gadis ini SPG. Menurutnya, ini menjadi salah satu bagian dari peneguhan konsep mal hewan kurban.

" Kalau di mal biasanya kan pembeli dilayani SPG. Kita mencoba itu," katanya.

Daya tarik para gadis inilah yang sering membuat Mall Hewan Kurban H.Doni sering dikunjungi lelaki. Tak jarang ada dari mereka yang iseng.

" Paling banyak minta foto bareng," kata Dea.

" Kalau ada yang minta nomor HP enggak akan dikasih," sambung Mayang.