Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Bulan Rajab menyimpan banyak keutamaan yang sayang dilewatkan bagi umat Islam. Melaksanakan puasa sunah di bulan Rajab sangat dianjurkan karena akan banyak keutamaan yang bisa diraih.
Memperbanyak puasa sunah Rajab akan dibalas dengan pahala berlipat karena Allah SWT menempatkan Rajab sebagai salah satu bulan mulia. Berada di dua bulan sebeluma Ramadan, Rajab juga jadi pengingat setiap muslimah tentang tanggungan utang puasa yang tak bisa dilakoni setahun yang lalu. Utang puasa Ramadhan wajib dibayar sebelum memasuki bulan puasa wajib selanjutnya.
Biasanya banyak orang akan membayar utang puasa pada bulan Rajab. Tak hanya untuk membayar utang, puasa sunnah juga dijalani demi meraih keutamaan bulan Rajab. Bahkan tak sedikit orang yang menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunah rajab.
Lantas bagaimana bacaan doa puasa rajab dan qadha ramadhan? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini sebagai dirangkum Dream dari berbagai sumber.
Umat Islam disunahkan melaksanakan puasa sunah pada bulan Rajab yang mulia ini. Dijelaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, Rasulullah SAW bersabda:
“ Barangsiapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’adah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”
Anjuran menjalankan puasa Rajab juga dijelaskan oleh Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’anah at-Thalibin yang mengutip dari hadis berikut ini:
“ Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya).
Pada hadis tersebut disebutkan untuk melakukannya dan juga meninggalkannya. Dalam artian Sahabat Dream bisa menjalankan puasa sesuai dengan kemampuan saja.
Doa puasa rajab atau yang lebih akrab disebut dengan niat puasa penting dilakukan. Niat menjadi bagian penting dari ibadah karena menyangkut kemantaban hati dan pikiran saat menjalankannya.
Kamu dapat membaca doa puasa rajab pada malam hari atau siang hari. Berikut doa puasa rajab yang dibaca pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“ Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
Berikut doa puasa rajab yang dibaca pada siang hari ketika malam harinya lupa belum berniat:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“ Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Meninggalkan puasa ramadhan dibolehkan dalam kondisi-kondisi tertentu. Akan tetapi wajib hukumnya untuk mengganti puasa ramadhan di hari yang lain. Bacaan niatnya pun berbeda dari biasanya.
Apabila kamu hendak mengganti puasa ramadhan, berikut bacaan doa puasa qadha ramadhan yang dapat kamu amalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“ Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Mengutip dari laman NU Online, menggabungkan niat puasa qadha ramadhan dengan puasa sunah adalah sah. Bahkan pahala yang didapat bisa dari dua jenis niat, puasa qadha sekaligus puasa sunah. Syeikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu'in menjelaskan persoalan menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunah.
" Dan dikecualikan dengan pensyaratan ta'yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardu, yaitu puasa sunah, maka sah berpuasa sunah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama."
Pendapat itu diperkuat dengan pendapat dari Syeikh Abubakar bin Syatha dalam I'anatuth Thalibin.
" Ucapan Syekh Zainuddin, meski puasa sunah yang memiliki jangka waktu, ini adalah ghayah (puncak) keabsahan puasa sunah dengan niat puasa mutlak, maksudnya tidak ada perbedaan dalam keabsahan tersebut antara puasa sunah yang berjangka waktu seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura' dan hari-hari tanggal purnama. Atau selain puasa sunah yang berjangka waktu, seperti puasa yang memiliki sebab, sebagaimana puasa istisqa' dengan tanpa perintah imam, atau puasa sunah mutlak. Ucapan Syekh Zainuddin, dengan niat puasa mutlak, maka cukup dalam niat puasa Arafah dengan niat semisal, 'Saya niat berpuasa'.
Ucapan Syekh Zainuddin, sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama, maksudnya lebih dari satu ulama berpegangan dalam keabsahan puasa sunah dengan niat puasa mutlak. Dalam kitabnya, Syeikh Al Kurdi disebutkan, dalam kitab Al Asna demikian pula Syeikh Khatib As Sayarbini dan Syeikh Al Jamal Al Ramli, berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan. Dalam kitab Al-I'ab ditambahkan, dari kesimpulan tersebut, Syeikh Al Barizi berfatwa bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunah atau tidak. Ulama lain menyebutkan, demikian pula apabila bertepatan bagi seseorang dalam satu hari dua puasa rutin, seperti puasa hari Arafah dan puasa hari Kamis."
Gadis Cilik Blasteran Berponi Jadi Artis Terkenal dan Hidup Bahagia, Coba Tebak?
Memotivasi Anak Ibadah Ramadan, Jangan Hanya dengan Hadiah
Setahun Jalani LDR, Pria Syok Saat Tahu Identitas Asli Sang Kekasih
Jangan Sampai Salah, 3 Cara Pakai Bronzer yang Benar
Setahun Perang Ukraina, Cerita Rakyat Rusia
Dulu Bucin dan Sering Main ke Rumah, 5 Momen Kebersamaan Nissa Asyifa dan Alshad Ahmad
Honeymoon Mikha Tambayong dan Deva di Bali Bikin Kaum Jomblo Melongo
5 Potret Kemesraan Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa Saat Pacaran
Doa Menyambut Hilal Ramadhan, Ketahui Juga Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Puasa
Menjelang Sidang Isbat Ramadan 2023, Posisi Hilal Telah Penuhi Kriteria MABIMS
Bercumbu Tapi Tak Terjadi Jimak, Apakah Suami Istri Tetap Harus Mandi Wajib?
Catat! Ciri-ciri Wanita yang Sholatnya Tidak Diterima Allah SWT