Allah SWT telah memerintahkan kepada umat-Nya agar memerangi fitnah.
Allah SWT telah memerintahkan kepada umat-Nya agar memerangi fitnah.
Dream - Fitnah adalah salah satu perbuatan yang sangat dibenci Allah SWT. Ya, hal ini karena merugikan orang lain.
Di mana perbuatan fitnah adalah tindakan menjelek-jelekkan orang lain dengan cara menyebarkan informasi negatif tentang sesuatu yang sebenarnya tidak dilakukan oleh orang tersebut.
Fitnah ini bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Bahkan, fitnah juga bisa dilakukan oleh orang-orang terdekat kita. Sehingga, sahabat Dream haruslah berhati-hati ketika berinteraksi dengan seseorang.
Bahkan, Allah SWT telah memerintahkan kepada umat-Nya agar memerangi fitnah. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 193:
" Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari musuhnya kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim."
Lalu, bagaimana dengan dosa yang didapatkan oleh orang yang suka berbuat fitnah? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Seseorang yang suka berbuat fitnah, tentu aja akan mendapatkan dosa dari Allah SWT. Bahkan, Allah SWT juga akan menempatkan orang-orang tersebut di dalam neraka Jahanam.
Hal ini dijelaskan dalam firman-Nya melalui surat Al-Buruj ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan fitnah kepada orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam, dan bagi mereka azab neraka yang membakar.”
Fitnah yang ditujukan pada seseorang bisa bermacam-macam. Salah satunya yang berbahaya adalah jika memfitnah seorang Muslim melakukan perbuatan zina.
Dalam Islam, orang yang sudah memfitnah harus diberikan hukuman berupa 80 kali cambukan. Ia juga termasuk dalam golongan orang fasik, yang mana kesaksian dari orang tersebut tidak akan diterima selamanya.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nur ayat 4:
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Terkait dengan perbuatan fitnah ini juga dijelaskan dalam hadis. Di mana orang yang berbuat fitnah akan mendapatkan dosa besar.
“Sesungguhnya dua orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu amatlah besar. Salah seorang di antara keduanya ialah (mereka) yang berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat). Sementara yang lain tidak bertirai ketika kencing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Islam, memfitnah atau menuduh seseorang tanpa bukti adalah perbuatan yang sangat dilarang dan memiliki konsekuensi serius. Beberapa bahaya dan konsekuensi dari memfitnah orang lain dalam Islam adalah:
emfitnah termasuk dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
" Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 58)
Fitnah dapat merusak reputasi dan kehormatan seseorang secara tidak adil. Ini bisa mengakibatkan penderitaan psikologis dan sosial bagi yang difitnah.
Fitnah dapat menghancurkan kepercayaan di antara individu dan masyarakat. Ketika fitnah tersebar, kepercayaan di antara anggota masyarakat bisa hilang, yang menyebabkan keretakan sosial.
Orang yang memfitnah akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat. Allah SWT akan menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan tersebut, dan siksaan di akhirat akan sangat berat bagi mereka yang memfitnah.
Fitnah bisa menghancurkan hubungan keluarga, persahabatan, dan hubungan profesional. Fitnah bisa memicu konflik dan perpecahan yang sulit diperbaiki.
Dalam beberapa kasus, fitnah juga bisa membawa konsekuensi hukum di dunia, seperti tuduhan pencemaran nama baik yang bisa mengakibatkan denda atau hukuman penjara di beberapa yurisdiksi.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk selalu berkata jujur dan menghindari segala bentuk kebohongan dan fitnah. Rasulullah SAW bersabda:
" Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam berbicara dan memastikan informasi yang kita sampaikan adalah benar dan tidak merugikan orang lain.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik