Dream - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi santai klaim Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyebut perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud mencapai 33 persen.
" Ya silakan diikuti saja, nggih. Terima kasih Pak Hasto," kata Gibran, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 19 Maret 2024.
Sebelumnya Hasto menyebut jumlah suara tersebut berdasarkan hasil audit forensik pakar IT PDI Perjuangan terhadap aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Hasto, ada pihak yang memasang sistem untuk mengunci perolehan pasangan nomor urut 3 di Sirekap KPU hanya 16 persen.
Audit forensik, kata Hasto, dilakukan pakar pada 16 Februari atau dua hari setelah pencoblosan 14 Februari lalu.
Saat ahli IT tersebut melakukan normalisasi terhadap Json Script pada tanggal 16 Februari jam 02.00 pagi itu, perolehan suara Ganjar-Mahfud 33 persen dan Prabowo-Gibran 43 persen.
" Dari hasil audit forensik ini seharusnya Pilpres 2024 dilakukan dua putaran. Karena tidak ada pasangan calon yang perolehan suaranya di atas 51 persen," tutur Hasto
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari membantah adanya algoritma yang sengaja digunakan untuk mengunci suara Ganjar-Mahfud maksimal 17 persen pada Pilpres 2024. Dia menekankan KPU tak pernah menargetkan persentase suara para capres-cawapres.
" KPU membantah bahwa KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu, sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada," jelas Hasyim, Jumat 8 Maret 2024.
Dia menegaskan bahwa pemungutan suara bersifat langsung, dimana pemilih menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS pada 14 Februari 2024. Hasyim menyampaikan pihaknya tak bisa mengontrol jumlah pemilih yang datang ke TPS.
" Berapa jumlah pemilih yang hadir saja KPU tidak bisa mengontrol, KPU tidak bisa menentukan berapa sih pemilih, katakanlah dari DPT, DPTb, DPK di dalam negeri itu berapa yang akan hadir itu," ujarnya.
Untuk itu, Hasyim menyebut KPU tak dapat memprediksi atau mengontrol perolehan suara para kontestan Pilpres maupun partai politik. Dia menuturkan jumlah persentase suara para pasangan calon saat ini merupakan hasil penghitungan suara dari TPS.
" Tidak pernah ada situasi ini. Jadi perolehan suara baik berupa suara maupun kalau dikonversi jadi persentase itu adalah semuanya berasal dari penghitungan suara secara berjenjang dari TPS," tutur Hasyim.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN