Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadi sorotan usai menyampaikan sambutan dalam sebuah webinar internasional. Dia menyebut Kementerian Agama adalah hadiah Negara untuk Nahdlatul Ulama.
Pernyataan itu muncul dalam webinar internasional yang digelar Rabithah Ma'ahid Islamiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Awalnya, Gus Yaqut menceritakan perdebatan di antara staf Kemenag mengenai sejarah berdirinya Kemenag.
" Waktu itu perdebatannya bergeser bahwa Kementerian Agama ini harus menjadi kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama," ujar Gus Yaqut, disiarkan kanal TVNU.
Ternyata, kata dia, ada yang setuju dan ngotot menyatakan Kemenag harus menjadi Kementerian Agama Islam. Sehingga, Kemenag adalah bagian dari Negara untuk melindungi umat Islam.
" Saya bantah. Bukan! Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU," kata Gus Yaqut.
Karena itulah, Gus Yaqut menilai wajar jika NU banyak memanfaatkan peluang di Kemenag. Karena, institusi tersebut adalah hadiah untuk NU dari Negara.
" Kenapa begitu? Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta dan yang mengusulkan itu juru damai atas pencoretan itu oasisnya NU, kemudian lahir Kementerian Agama," kata Yaqut.
Selain itu, dia juga menganggap wajar jika Kemenag diminta mengafirmasi pesantren NU. Karena, bagaimanapun menurut dia, Kemenag lahir atas gagasan dari NU.
" Jadi wajar sekarang kalau sekarang kita minta Dirjen Pesantren dan banyak mengafirmasi pesantren dan santri NU, saya kira wajar saja, tidak ada yang salah," kata dia.
Meski demikian, Gus Yaqut menyatakan Kemenag tetap merangkul semua agama. Sebab, dia yakin hal itu sesuai dengan karakter NU yang melindungi sesama.
" Yang besar itu selalu cenderung melindungi yang lemah dan kecil, NU di mana pun pingin melindungi yang kecil," ucap dia.
Sehingga, kata dia, jika Kemenag ingin menjadi kementerian semua negara itu tidak menghilangkan NU. Tetapi lebih kepada menguatkan citra NU.
" Justru menegaskan NU yang terkenal paling toleran dan moderat," kata dia,
Pernyataan ini menuai kecaman dari Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas. Dia menilai pernyataan tersebut sangat naif.
" Cara berfikir dan cara pandang seperti ini kalau saya kaitkan dengan masalah kebangsaan dan pengelolaan negara, tentu jelas sangat naif dan tidak mencerminkan akal sehat," kata Anwar.
Anwar menyatakan seharusnya Gus Yaqut lebih mengedepankan sikap arif sebagai seorang negarawan. Mengingat Gus Yaqut saat ini memegang amanah sebagai Menteri Agama.
" Namun, saya lihat sang menteri dan sang tokoh tersebut lebih mencerminkan sikap sebagai seorang politisi dan lebih menonjolkan ananiyah hizbiyyah-nya," kata dia.
Lebih lanjut, Anwar juga menilai lebih baik Kemenag dibubarkan lantaran terlalu mengedepankan kepentingan partai dan kelompok tertentu. Sementara kepentingan umat yang lebih besar diabaikan.
" Saya minta Kementerian Agama lebih baik dibubarkan saja karena membuat gaduh dan mudharatnya pasti akan jauh lebih besar dari manfaatnya," tegas dia, dikutip dari JPNN.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati