Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Biasanya, ketika berbicara tentang ganja atau mariyuana, maka pikiran kita akan membayangkan benda psikotropika yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Pikiran seperti itu muncul karena pada umumnya orang awam hanya tahu bahwa ganja memiliki senyawa aktif yang disebut THC (Tetrahydrocannabinol).
Senyawa THC inilah yang membuat orang-orang yang mengonsumsi ganja jadi mabuk dan suka berhalusinasi tidak jelas. Namun banyak yang tak tahu bahwa ganja juga mengandung senyawa yang berguna dalam dunia kesehatan yang disebut Cannabidiol (CBD).
Dalam sebuah studi dengan judul yang panjang " In Search of Preventative Strategies: Novel Anti-Inflammatory High-CBD Cannabis Sativa Extracts Modulate ACE2 Expression in Covid-19 Gateway Tissues" , ilmuwan University of Lethbridge di Kanada menemukan bahwa jenis ganja tertentu dapat membantu dalam melawan virus corona.
Dalam studi ini, para ilmuwan mempelajari lebih dari 400 jenis ganja. Setelah itu mereka membuat membuat 400 ekstrak ganja (Sativa) baru.
Mereka merasa yakin bahwa beberapa jenis ganja ini mengandung senyawa CBD yang tinggi, yang memiliki sifat anti-kanker.
Pemimpin studi, Dr. Igor Kovalchuk, yang merupakan ilmuwan biologi menambahkan bahwa beberapa jenis ganja menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah pertumbuhan virus.
Dengan menggunakan model 3D jaringan tubuh manusia, Dr. Igor memetakan bagaimana setiap jenis ganja dapat memengaruhi infeksi Covid-19 pada jaringan mulut, saluran pernapasan, dan usus manusia.
" Beberapa jenis ganja ini berhasil mengurangi jumlah reseptor virus hingga 73%. Artinya kemungkinan masuk virus jauh lebih rendah. Jika beberapa jenis ganja ini dapat mengurangi jumlah reseptor, ada kemungkinan jauh lebih kecil untuk terinfeksi," jelas Dr. Igor.
Namun hasil studi saat ini tidak dapat diambil sebagai bukti konklusif dari kemampuan ganja untuk mengobati Covid-19. Karena temuan Dr. Igor ini belum ditinjau oleh rekan ilmuwan dan berbagai faktor lainnya.
Tetapi jika sudah dilakukan peninjauan dan penelitian lebih lanjut, Dr. Igor yakin bahwa hasil studi ini dapat diterapkan melalui produk mouth wash, obat inhalan dan kapsul gel.
Sumber: World of Buzz
Dream - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rafli, mengusulkan ganja menjadi komoditas ekspor Indonesia. Politisi dari fraksi PKS itu menilai stigma ganja berbahaya merupakan konspirasi global.
Menurut Rafli, ganja dapat memenuhi kebutuhan farmasi. Ganja, kata dia, tumbuhan yang mudah ditanam dan tumbuh di Aceh.
" Jadi ganja ini ini adalah konspirasi global dibuat ganja nomor satu bahayanya. Narkotika yang lain dibuat nomor sekian-sekian padahal yang yang paling sewot dan gila sekarang masuk penjara itu bukan orang ganja," ucap Rafli, Rafli dilaporkan Merdeka.com, Jumat, 31 Januari 2020.
" Orang yang pakai sabu bunuh neneknya pakai ekstasi segala macam," kata dia.
Dia mengatakan, Aceh sebagai pusat budidaya ganja. Dia pun sudah memetakan daerah yang bagus untuk budidaya ganja.
" Jadi Pak, ganja ini bagaimana kita jadikan komoditas yang ekspor yang bagus. Jadi kita buat lokasinya. Saya bisa kasih nanti daerahnya di mana," kata dia.
Tetapi, Rafli mengakui wacana ini terbentur masalah regulasi. Ganja merupakan narkotika golongan satu yang jual belinya dilarang.
" Kita ini sebenarnya, menurut saya, kita Indonesia memang menjadi seperti laboratorium eksperimen orang-orang dunia. Eksperimen jadi tidak ada kekuatan kultural kekuatan tradisional kekuatan batin. Ini yang tidak kita munculkan," ujar dia.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/Ahday Bayhaqi)
Advertisement
Mengenal Penyakit Rosacea yang Banyak Menyerang Kaum Hawa Paruh Baya
Lihat Ojol Pakai Kacamata Lusuh, Penumpang Tawarkan Hadiah yang Manis Banget
5 Wisata Ramah Anak di Sentul, Bikin Si Kecil Betah Main Seharian
Ikut Komunitas Nebeng Yuk, Bisa Bantu Kurangi Macet dan Polusi
Bye Insecure, Tips Atasi Kulit Tangan yang Belang Secara Alami
Penampilan Iriana Jokowi dengan Berlian yang Total Harganya Rp2,7 miliar
Kenalan dengan India Club Jakarta, Komunitas Orang-orang India di Indonesia
5 Sumber Kekayaan Tasya Farasya, Beauty Influencer Tajir Melintir
Video Pemotor Bandel Lawan Arah Dihalau Gen Z, Auto Tak Berkutik!
4 Wisata Anti Mainstream di Bandung, Seru dan Estetik Banget
BPOM dan Indofood Buka Suara Soal Indomie Soto Banjar Tak Penuhi Ketentuan Taiwan
Mengenal Penyakit Rosacea yang Banyak Menyerang Kaum Hawa Paruh Baya