Ilmuwan Temukan DNA Kuno dan Konsep Kawin Silang pada Zaman Manusia Purba

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 8 Desember 2023 09:34
Ilmuwan Temukan DNA Kuno dan Konsep Kawin Silang pada Zaman Manusia Purba
Berikut kisah Ilmuwan Temukan DNA Kuno dan Konsep Kawin Silang pada Zaman Manusia Purba.

1 dari 7 halaman

Ilmuwan Temukan DNA Kuno dan Konsep Kawin Silang pada Zaman Manusia Purba

Ilmuwan Temukan DNA Kuno dan Konsep Kawin Silang pada Zaman Manusia Purba © Dream

2 dari 7 halaman

Setelah kemunculan Homo Sapiens sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa manusia purba hidup bersama dengan hominin lainnya.

Para ilmuwan kini memahami bahwa hominin-hominin tersebut bukan nenek moyang langsung kita, melainkan lebih mirip kerabat sepupu. Meskipun memiliki akar yang sama, namun mengikuti garis keturunan yang berbeda.

3 dari 7 halaman

Berhasil Menyusun DNA Kuno.

Pada tahun 2010, ahli genetika Swedia Svante Paabo dan timnya berhasil menyusun seluruh genom Neanderthal dari potongan-potongan DNA kuno.

Karena pencapaiannya ini, Paabo telah dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun sebelumnya. Kemampuan untuk menguraikan DNA kuno ini telah membawa revolusi dalam bidang genetika, dan perkembangannya terus berlanjut.

4 dari 7 halaman

Dengan menggukana pada genom Neanderthal dan Denisovan, para ilmuwan dapat membandingkannya dengan genom manusia modern untuk mengidentifikasi potongan-potongan DNA yang serupa.

Dalam proses tersebut, mereka menemukan jejak-jejak persilangan yang dapat diidentifikasi dengan jelas.











5 dari 7 halaman

© Dream

Berdasarkan data DNA, manusia modern (Homo sapiens) diketahui melakukan perkawinan dengan kelompok Neanderthal dan Denisovan. Penelitian ini bahkan mengungkap adanya " populasi misterius" lainnya, yaitu kelompok yang memiliki sebagian kode genetik kita, meskipun fosil mereka belum ditemukan.

6 dari 7 halaman

Para peneliti masih menghadapi tantangan dalam memperoleh informasi genetik yang berguna dari setiap fosil yang ditemukan, terutama jika fosil tersebut sangat kuno atau berada dalam kondisi iklim yang tidak mendukung.

Di Afrika, tempat pertama kali Homo sapiens berevolusi, mereka belum berhasil mengumpulkan sejumlah besar DNA purba karena telah mengalami kerusakan akibat panas dan kelembapan.

7 dari 7 halaman

Meskipun hanya Homo sapiens yang masih ada hingga saat ini, kelompok manusia purba lainnya memiliki peran penting dalam sejarah dan kehidupan saat ini. Mereka merupakan bagian dari warisan kemanusiaan yang menyatukan setiap individu.

image" /> © Dream

Beri Komentar